lokal menjadi “kou-ke-kou-la” yang didalam masyarakat Cina mengandung arti “mengigit kecebong lilin”, dampaknya merek tersebut
tidak laku dipasaran. 6.
Merek Jangan Menyinggung Budaya Lain Agar sebuah produk yang memiliki mrek dapat diterima dimana saja,
maka ketika produsen hendak memberi nama pada produk yang dibuatnya, maka si produsen harus memperlihatkannya terlebih dahulu
apakah merek yang diberikan pada produk tersebut tidak menyingung budaya dari suku bangsa lain. Hal ini bertujuan agar produk dengan
merek tersebut dapat diterima oleh khalayak yang berada di tempat manapun maupun budaya apapun.
II.4 Brand Position
Menurut Kevin Lane Keller 2008, brand position adalah suatu kegiatan perusahaan untuk mendisain penawaran dan image sehingga memberikan nilai
yang berbeda didalam pikiran konsumen Dalam membentuk imej merek, kita memasuki dunia persepsi. Image
adalah persepsi yang relatif konsisten dalam jangka panjang. Tidak mudah membentuk image, tetapi sekali terbentuk tidak mudah pula mengubahnya. Image
yang dibentuk tidak sekedar imej, melainkan image yang jelas, berbeda dan secara relatif lebih unggul dibanding pesaing. Inilah yang disebut posisi merek brand
position . Proses pembentukannya disebut positioning. Merek yang berhasil adalah
yang memiliki posisi kuat Bilson, 2002: 21.
Universitas Sumatera Utara
Agar posisi merek kuat, tentu harus mengenal merek tersebut terkebih dahulu dan tempatkan lah merek kedalam pikiran konsumen. Untuk itu merek
harus bersaing dulu masuk ke dalam memori konsumen. Dalam bukunya, Building Strong brand
1996, Aaker mengatakan bahwa merek yang kuat adalah yang memiliki posisi kuat. Pembentukan posisi yang kuat dimulai dengan menganalisis
situasi untuk mengetahui posisi merek-merek pesaing dan posisi merek saat ini merek yang sudah diluncurkan. Setelah itu perusahaan perlu merancang identitas
merek, yaitu posisi merek yang diinginkan dan kemudian mengkomunikasikannya melalui proses brand positioning. Hasilnya adalah posisi merek Bilson, 2002: 72.
Postioning adalah proses pembentukan citra merek yang jelas, berbeda dan
unggul secara relatif dibanding pesaing. Positioning merupakan upaya mengkomunikasikan realitas merek terhadap konsumen, namun tidak semua
realitas dapat dikomunikasikan. Craven 1999 dan Kotler 2001 meneruskan positioning
pada tahap program pemasaran artinya, apapun yang dilakukan pada produk, harga, tempat dan promosi, keempatnya harus menciptakan identitas
merek yang sama yang telah ditetapkan sebelumnya Bilson, 2002: 100-101.
II.5 Minat Beli II.5.1 Pengertian Minat