Emosi negatif yang timbul

Banyaknya tuntutan pekerjaan dan tuntutan rumah tangga yang terkadang muncul bersamaan membuat P1 kehabisan waktu dan tenaganya. Munculnya konflik peran ganda membuat P1 harus menyelesaikannya dan terkadang membutuhkan waktu dan tenaga P1. Keadaan ini ternyata berdampak pada relasi P1 dengan anaknya. Ketika memiliki anak pertama, P1 menyadari adanya jarak antara dirinya dengan anak karena dirinya meninggalkan anaknya untuk bekerja. Pada saat itu hatinya sedih dan memiliki keinginan untuk selalu bersama anak. Tetapi di satu sisi P1 tak bisa memungkiri realita yang ada bahwa harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.

b. Emosi negatif yang timbul

Konflik peran ganda yang dialami oleh P1 ternyata menimbulkan emosi-emosi negatif. Emosi negatif adalah emosi yang dirasa tidak menyenangkan sehingga seringkali ingin dihindari dan dikontrol. Berdasarkan hasil analisis data, terlihat bahwa P1 memunculkan beberapa emosi negatif. Emosi negatif seperti diburu waktu, ditekan dan tak tenang ketika harus menyelesaikan pekerjaan rumah dan tidak boleh terlambat untuk tiba di kantor. Perasaan serupa juga muncul ketika P1 harus membagi waktu dan dirinya untuk memenuhi kebutuhan ASI di rumah dan harus tiba di kantor tepat waktu. Selain itu, P1 juga merasa tidak nyaman, sedih, berat hati dan khawatir hingga menangis ketika meninggalkan anaknya untuk pertama kali. Perasaan ini ternyata berdampak pada produksi ASI P1, ketika merasakan perasaan sedih dan khawatir maka produksi ASI P1 akan berkurang. Perasaan sedih dan iri juga muncul berurutan ketika untuk pertama kalinya P1 tiba di rumah dan tak disambut oleh anaknya. Saat itu P1 melihat jika anaknya lebih dekat dengan mertuanya dibandingkan dirinya. Perasaan sedih dan kecewa juga muncul pada P1 ketika dirinya meratapi keadaan dirinya. Ketika keadaan ekonominya pas-pasan dan menyadari ternyata suaminya tidak sesuai dengan harapannya. Perasaan jengkel dan marah juga muncul ketika P1 bekerja. Pekerjaan P1 yang berhubungan dengan pasien dan laboratorium yang menganalisa kesehatan pasien membuatnya selalu ditekan oleh pasiennya. Para pasien yang tidak sabar menunggu hasil selalu menekannya dan membuatnya tak nyaman. Belum lagi jika pasien yang menekannya tersebut adalah pasien yang tidak mudah paham saat diberikan penjelasan maka akan semakin memancing emosi negatif P1. Keadaan yang membuat P1 marah tidak hanya berlangsung di kantor. Ketika di rumah pun terkadang suami dan mertua P1 juga sering memicu munculnya kemarahan P1. Ketika P1 sudah sensitif karena keadaan kantor, tiba di rumah suami atau mertua P1 masih saja melakukan tindakan yang membuat P1 tidak berkenan maka P1 akan merasa marah, jengkel dan tidak nyaman. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

c. Regulasi emosi