dan gembira. Sedangkan emosi negatif membuat individu yang merasakannya menjadi merasa tidak senang dan menyusahkan serta
merasakan perasaan sedih, kecewa, putus asa, depresi, tidak berdaya, marah dan dendam.
B. Regulasi Emosi
1. Definisi regulasi emosi
Frijda dalam Nisfiannoor dan Kartika, 2004 mendefinisikan regulasi emosi sebagai salah satu bentuk kontrol individu terhdap emosi
yang dimilikinya. Bentuk kontrol terhadap emosi ini dapat membantu individu untuk bertahan pada situasi yang tidak menyenangkan.
Pernyataan tersebut sejalan dengan pengertian regulasi emosi menurut Reivich dan Shatee dalam Handayani, 2016 yaitu kemampuan individu
untuk dapat tenang dibawah tekanan. Individu yang memiliki regulasi emosi yang baik akan mampu bertahan pada situasi yang kurang atau
bahkan tidak menyenangkan dan mampu mengendalikan emosi negatifnya sehingga mendapatkan emosi positif yang dibutuhkan individu.
Widuri 2012 mendefinisikan regulasi emosi sebagai suatu kemampuan individu dalam mengatur dan mengekspresikan emosi serta
perasaannya dalam kehidupan sehari-hari. Sejalan dengan pengertian sebelumnya, Thompson 1994 menyatakan bahwa regulasi emosi sebagai
proses pertanggung jawaban individu dalam memonitor, mengevaluasi dan memodifikasi reaksi emosi secara intensif dan khusus untuk mencapai
tujuannya. Gross dalam Gross, 2014 juga melengkapi pengertian regulasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
emosi sebagai sebuah proses yang dilakukan individu untuk membentuk emosinya, mengetahui bagaimana individu mengalaminya dan bagaimana
individu mengekspresikan emosinya. Berdasarkan pengertian tersebut, maka peneliti mengambil benang
merah bahwa regulasi emosi merupakan sebuah bentuk kontrol dimana didalamnya terdapat proses pengaturan emosi, memonitor, mengevaluasi
dan memodivikasi reaksi emosi secara intensif dan khusus agar dapat bertahan dalam situasi tidak menyenangkan.
2. Bentuk regulasi emosi
Regulasi emosi memiliki beberapa bentuk seperti yang diungkapkan oleh Gross 2014, diantaranya:
a. Situation Selection Seleksi Situasi
Situation selection adalah usaha yang dilakukan individu untuk mendekati, menjauhi atau bahkan menghindari seseorang, tempat,
objek ataupun situasi yang dapat menimbulkan emosi. Situation selection biasa dilakukan oleh diri sendiri intrinsik.
b. Situation Modification Modifikasi Situasi
Situation modification merupakan usaha yang dilakukan individu untuk memodifikasi situasi secara langsung yang
mendatangkan situasi baru. Proses regulasi emosi ini lebih menekankan pada memodifikasi situasi agar emosi negatif yang
dirasakan dapat teralihkan. Situation modification yang dimaksudkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
adalah dengan melakukan modifikasi lingkungan fisik dan eksternal perempuan menikah yang bekerja.
c. Attention Deployment Penyebaran Atensi
Attention deployment merupakan usaha individu untuk mengarahkan perhatiannya di dalam sebuah situasi untuk mengatur
emosinya. Ada dua strategi yang dapat digunakan individu pada proses regulasi emosi ini, yaitu distraksi dan konsentrasi. Distraksi
adalah memfokuskan perhatian pada aspek berbeda dari sebuah situasi, atau memindahkan perhatian jauh dari situasi yang tidak
menyenangkan secara bersamaan. Attention deployment dalam bentuk konsentrasi adalah ketetarikan atau perhatian individu pada
keistimewaan emosi yang ditimbulkan akibat sebuah situasi. Apabila perhatian secara berulang diarahkan pada perasaan individu dan
konsekuensinya, maka hal inilah yang dinamakan perenungan. Attention deployment memiliki banyak bentuk, seperti distraksi yang
melibatkan fisik misalnya menutup mata, menutup telinga, dan mengarahkan kembali perhatian internal melalui konsentrasi.
d. Cognitive Change Perubahan Kognitif
Cognitive change adalah usaha individu dengan merubah cara pandangnya dalam menilai situasi ketika individu tersebut
mengalami situasi yang tidak menyenangkan. Hal ini dilakukan individu untuk mengubah signifikansi emosinya, baik dengan
mengubah cara berpikir mengenai situasi tersebut atau mengenai kemampuan individu dalam mengatur tuntutan-tuntutannya.
e. Response Modulation Modulasi Respon
Response modulation merupakan sebuah usaha yang dilakukan individu untuk mengatur dan menampilkan respon emosi yang tidak
berlebihan. Response Modulation dilakukan pada aspek pengalaman, perilaku dan fisiologis, seperti olahraga, relaksasi atau bahkan
dengan menggonsumsi makanan secara berlebihan, alkohol, rokok dan penggunaan obat-obatan narkotika.
Berdasarkan pemaparan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa bentuk regulasi emosi adalah situation selection seleksi situasi, situation
modification modifikasi situasi, attention deployment penyebaran atensi, cognitive change perubahan kognitif, dan response modulation
modulasi respon.
3. Faktor yang mempengaruhi regulasi emosi