Konflik peran ganda Analisis P2

baik kepada orang lain meskipun orang tersebut berbuat jahat kepadanya. Hal ini dilakukan P1 sesuai dengan injil Alkitab yang dipercayai P1.

2. Analisis P2

a. Konflik peran ganda

Peran ganda yang dijalani oleh P2 terbilang baru dibandingkan partisipan yang lain. Peran ganda yang dijalaninya banyak menimbulkan konflik peran ganda dan konflik-konflik lainnya yang masih ada hubungannya dengan urusan rumah tangga, keluarga dan pekerjaan. Konflik peran ganda ini muncul karena adanya tuntutan dari keluarga dan pekerjaan yang saling bertentangan dan membutuhkan waktu serta tenaga ekstra untuk menyelesaikannya. Konflik peran ganda dirasakan P2 ketika pertama kali meninggalkan anak untuk bekerja. Pergolakan batin untuk terus berada berdampingan dengan anak, merawat dan menjaga anak semakin meningkat jika berbenturan dengan tanggung jawab sebagai pekerja ketika harus meninggalkan anak dalam kondisi sakit. Kondisi tersebut juga dirasakan jika P2 juga harus meninggalkan anaknya untuk pergi dinas ke luar kota hingga harus menghabiskan waktu weekend yang seharusnya digunakan untuk bercengkrama bersama keluarga. Jika P2 harus dinas luar kota, tentu sebelumnya P2 harus menyiapkan berkas-berkas keperluan untuk dinas tersebut. Pembuatan berkas-berkas tersebut terkadang menguras waktu dan tenaga P2. Apabila penyiapan berkas tidak selesai di kantor, P2 harus membawanya pulang dan diselesaikan di rumah. Tanggung jawab P2 di rumah yang masih menunggu untuk diselesaikan dan ditambah dengan pekerjaan kantor yang dibawa pulang, membuat P2 merasakan konflik peran ganda. Terlebih lagi mertua P2 menekan P2 untu selalu menyelesaikan pekerjaan rumah setiap hari, tak melihat apakah P2 sedang letih atau tidak.Terkadang tindakan dan perkataan mertua P2 membuatnya merasa kurang cocok dan tidak nyaman untuk tinggal bersama mertua. Akan tetapi, mengingat suami P2 adalah anak terakhir yang diamanatkan keluarga lain untuk dapat tinggal bersama dengan mertua membuat P2 menahan keinginannya untuk tinggal mandiri bersama suami. Selain itu P2 juga masih merasakan adanya keuntungan ketika dirinya tinggal bersama dengan mertua, yaitu anaknya ada yang menjaga dan mengasuh ketika P2 dan suami bekerja. Konflik peran ganda juga muncul ketika P2 harus segera bertemu klien tetapi anaknya tidak ingin ditinggal bekerja olehnya. Terkadang anaknya rewel di saat yang tidak tepat hingga membuat P2 semakin berada di situasi yang terjepit. Anak P2 memang sering rewel ketika akan ditinggal kerja P2. Tidak hanya itu, ketika pulang bekerja pun, anaknya selalu ingin diperhatikan oleh P2 sehingga membuat P2 tidak bisa beristirahat melepas lelah akibat bekerja. Ketika tiba di rumah P2 masih harus mengurus anak, membereskan pekerjaan rumah dan menyelesaikan pekerjaan kantor yang terkadang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dibawa pulang P2. Hal ini membuat P2 sangat terkurang tenaga dan pikirannya. Saat kondisi itu, P2 sangat ingin suaminya membantu menyelesaikan pekerjaan rumah. Tetapi karena keterbatasan suami P2 yang juga lelah bekerja menyebabkan suaminya kurang peka dan tidak membantu P2. Keadaan ini membuat P2 merasa kerja sendiri dan memicu pertengkaran antara P2 dengan suami. Selain itu, sikap suami yang terkadang masih kurang bisa membagi waktunya untuk bekerja dan untuk keluarga, dapat memicu munculnya konflik antara P2 dan suami.

b. Emosi negatif yang timbul