2. Jenis Motivasi
Menurut Eggen 2012 motivasi dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu : a.
Motivasi ekstrinsik Motivasi ekstrinsik menunjuk pada motivasi untuk terlibat di dalam
satu kegiatan sebagai sarana mencapai tujuan. Sebagai contoh, murid yang termotivasi secara ekstrinsik belajar keras untuk menghadapi
satu tes karena mereka yakin belajar akan membuat skor tes yang tinggi atau pujian dari guru.
b. Motivasi intrinsik
Motivasi intrinsik adalah motivasi untuk terlibat di dalam kegiatan untuk kegiatan itu sendiri. Motivasi intrinsik menunjuk pada motivasi
seseorang di dalam suatu kegiatan karena mengganggap bahwa kegiatan tersebut bernilai terhadap kehidupannya. Sebagai contoh,
murid yang termotivasi secara intrinsik belajar karena mereka ingin memahami isi pelajaran dan memandang pembelajaran itu bernilai
pada dirinya sendiri.
3. Faktor yang Mempengaruhi Motivasi
Dalam buku belajar dan pembelajaran, Ali Imron 1996 mengemukakan enam unsur atau faktor yang mempengaruhi motivasi
dalam proses pembelajaran. Menurut Siregar 2010, keenam faktor tersebut adalah sebagai berikut :
a. Cita-citaaspirasi pembelajar.
Hal ini dapat diamati dari banyaknya kenyataan, bahwa motivasi seorang pembelajar menjadi begitu tinggi ketika ia sebelumnya sudah
memiliki cita-cita. Implikasinya dapat terlihat dalam proses
pembelajaran misalnya seseorang yang memiliki cita-cita menjadi seorang dokter, maka akan terlihat motivasi yang begitu kuat untuk
sungguh-sungguh belajar, bahkan untuk menguasai lebih sempurna mata pelajaran yang berhubungan dengan kepentingan menjadi dokter.
b. Kemampuan pembelajar.
Manusia mempunyai kemampuan yang berbeda-beda. Karena itu, seseorang yang memiliki kemampuan di bidang tertentu, sehingga
ia akan termotivasi dengan kuat untuk terus menguasai dan mengembangkan kemampuannya di bidang tersebut. Misalnya, ia
lebih mampu di bidang ekonomi maka motivasi untuk menguasai bidang ekonomi akan lebih besar.
c. Kondisi pembelajar.
Hal ini dapat dilihat dari kondisi fisik dan psikis siswa. Kondisi fisik, hubungannya dengan motivasi dapat dilihat dari keadaan fisik
seseorang. Jika kondisi fisik sedang kelelahan, maka akan cenderung memiliki motivasi yang rendah untuk belajar atau melakukan berbagai
aktivitas. Sementara, jika kondisi fisik sehat dan segar bugar maka akan cenderung memiliki motivasi yang tinggi. Pada kondisi psikis
jika seseorang sedang stres maka motivasi juga akan menurun tetapi sebaliknya jika kondisi psikologis seseorang dalam keadaan bagus,
gembira, atau menyenangkan maka kecenderungan motivasinya akan tinggi.
d. Kondisi lingkungan pembelajar.
Lingkungan fisik yang tidak nyaman untuk belajar akan berdampak pada menurunnya motivasi belajar. Selain itu, lingkungan