Motivasi belajar siswa dalam hubungannya dengan kognitif siswa dapat diketahui dari tidak adanya kesulitan siswa pada saat
melakukan proses pembelajaran dengan metode joyful learning. Selain itu proses pembelajaran menggunakan metode ini tidak
menjadi ingatan yang abstrak sulit dipahami bagi siswa, terbukti dari hasil wawancara siswa ada beberapa yang tidak mengalami kesulitan
namun beberapa yang sulit pada bagian bahasa latin. Secara keseluruhan motivasi belajar siswa dalam hubungannya dengan
kognitif siswa cukup baik.
C. PEMBAHASAN
1. Hasil Belajar Ranah Kognitif
Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 4.11 maka grafik perkembangan kognitif siswa dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 4.1 Grafik Perkembangan Kognitif Siswa
Berdasarkan grafik 4.1 hasil belajar ranah kognitif pada post-test I dan post-test II yang diperoleh siswa selama siklus I dan siklus II mengalami
peningkatan 6,1 untuk rerata kelas dan persentase ketuntasan mencapai meningkat 25 pada siklus II.
70 76.1
46.9 71.9
10 20
30 40
50 60
70 80
Siklus I Siklus II
Rat a-rat a KKM Tunt as
Setelah pelaksanaan siklus I, hasil belajar ranah kognitif siswa mencapaian rata-rata kelas yaitu 70 dan 46,9 siswa yang tuntas. Dari
hasil yang diperoleh siswa pada siklus I dapat dikatakan belum mencapai target KKM 75 dan belum mencapai target ketuntasanan yaitu 70.
Penelitian siklus II nilai rata-rata dari hasil post-test II yaitu 76,1 sedangkan jumlah siswa yang tuntas KKM yaitu 71,9. Hal tersebut
menunjukkan bahwa ada peningkatan nilai rata-rata kelas serta peningkatan jumlah siswa yang mencapai ketuntasan. Hasil akhir dari
siklus II ini telah memenuhi target akhir dimana lebih dari 70 siswa tuntas KKM 75 dengan rata-rata kelas lebih dari 75 yaitu 76,1.
Hasil belajar ranah kognitif siswa mengalami peningkatan dan telah memenuhi target indikator yang ditetapkan oleh peneliti. Peningkatan
hasil belajar siswa dikarenakan adanya perubahan motivasi siswa terhadap hasil tes yang mereka peroleh dari siklus I. Di akhir siklus I,
peneliti memberitahukan kepada siswa bahwa nilai rata-rata yang diperoleh siswa belum mencapai KKM, peneliti juga memberitahukan
bahwa ada beberapa yang mencapai nilai sempurna yaitu 100 tetapi ada beberapa yang masih rendah dibawah KKM yaitu hanya memperoleh
nilai 40. Peneliti juga menyampaikan bahwa pertemuan selanjutnya siswa-siswi harus menyusun pantun dan puisi yang harus diekspresikan
pada orang lain anggota sekolah lain baik guru maupun siswa lain. Hal tersebut membuat siswa merasa tertantang dan semakin termotivasi
dalam mengikuti proses pembelajaran, peningkatan motivasi ini ditunjukkan dari aktivitas dan sikap siswa selama proses pembelajaran
dimana siswa lebih serius mendengarkan materi yang disampaikan oleh