INDIKATOR KETERCAPAIAN METODOLOGI PENELITIAN
secara acak supaya suasana kelas lebih heterogen, namun pada awalnya siswa tidak mau bergabung dengan kelompoknya dan
meminta supaya kelompok sebaiknya dipilih sendiri oleh siswa sehingga memperlambat proses pembentukan kelompok. Untuk
mencari jalan keluar dalam menghadapi kondisi tersebut peneliti menghitung mundur 10 hingga 1 apabila ada siswa yang belum
bergabung dalam kelompok maka proses pembelajaran tidak akan berjalan. Pada akhirnya siswa dengan keadaan terpaksa mau
bergabung ke dalam kelompoknya masing-masing. d.
Praktikum Tiap-tiap kelompok di beri contoh spesies pada kelas Trematoda
yaitu Planaria. Siswa diminta untuk mengamati contoh spesies tersebut dan menjelaskan bagaimana ciri-cirinya. Tiap kelompok
terlihat sangat tertarik dalam mengamati spesies tersebut dan mengajukan beberapa pertanyaan seperti apa peran Planaria dalam
kehidupan. Peneliti menjawab pertanyaan siswa dan memberikan sedikit
cerita pada saat mencari Planaria. Siswa kemudian memperhatikan dan mendengar cerita yang disampaikan oleh peneliti dimana peneliti
memberitahukan lokasi pengambilan Planaria kemudian cara-cara pengambilan Planaria. Peneliti juga menjelaskan bahwa peran
Planaria adalah sebagai indikator tingkat kebersihan air sehingga siswa menjadi sangat tertarik.
e. Pembagian LKS
Setelah melakukan praktikum, peneliti kemudian membagikan LKS I dan menjelaskan cara pengerjaan LKS I tersebut. Setiap siswa
masing-masing mendapatkan LKS I, peneliti mempersilahkan tiap- tiap kelompok untuk bertanya apabila ada yang kurang jelas dalam
pengisian LKS I. LKS I berisi soal-soal yang meliputi gambar dan kata-kata
penting yang harus diisi oleh tiap-tiap kelompok. Namun sebelum siswa mengisi LKS, guru memberitahukan bahwa masing-masing
kelompok wajib membuat lagu dari materi yang ada yaitu Filum Platyhelminthes. Siswa diminta untuk membuat lagu sebaik mungkin
dengan kreatifitas yang mereka miliki dan lagu tersebut harus meliputi beberapa kata penting.
f. Diskusi Kelompok
Selama pengerjaan LKS I, siswa diminta untuk bekerja sama dalam bentuk diskusi kelompok. Namun terlihat bahwa ada beberapa
anggota kelompok yang tidak bekerja sama dengan baik, ada sebagian yang mengerjakan LKS I dan ada sebagian yang asik melamun dan
mengobrol dengan temannya bahkan dengan anggota kelompok lain. Untuk mengatasi kondisi tersebut peneliti mengawasi tiap-tiap
kelompok dan menegur siswa yang mengobrol serta memberitahukan agar setiap kelompok mengerjakan LKS I dengan baik dan serius.
Setelah diskusi kelas berjalan dalam waktu beberapa menit akhirnya waktu habis dan peneliti meminta agar pengerjaan LKS I
dilanjutkan di rumah sebagai tugas kelompok. Pada pertemuan