d. Kerjasama, yaitu kesediaan karyawan berprestasi dan bekerjasama dengan karyawan lain secara vertikal maupun horisontal di dalam maupun di luar
pekerjaannya sehingga hasil pekerjaan akan semakin baik. e. Kreativitas, yaitu kemampuan karyawan dalam mengembangkan
kreativitasnya untuk menyelesaikan pekerjaannya sehingga bekerja lebih berdayaguna dan berhasil.
f. Kepribadian, yaitu sikap perilaku, kesopanan, periang, disukai, memberi kesan menyenangkan, memperlihatkan sikap baik, serta berpenampilan
simpatik dan wajar. g. Prakarsa, yaitu kemampuan berpikir orisinal dan berdasarkan inisiatif
sendiri untuk menganalisis, menilai, menciptakan, memberi alasan, mendapat kesimpulan dan membuat keputusan masalah yang
dihadapinya. h. Kejujuran, yaitu kejujuran dalam melaksanakan tugas-tugasnya,
memenuhi perjanjian baik bagi diri sendiri maupun orang lain. i. Kesetiaan, yaitu kesediaan karyawan menjaga dan membela organisasi di
dalam maupun di luar pekerjaannya dari dorongan orang yang tidak bertanggungjawab.
F. Persepsi Karyawan Mengenai Gaya Kepemimpinan Manajer
Persepsi adalah proses penerimaan rangsang melalui alat indera yang berasal dari lingkungan sekitar dan kemudian diartikan oleh individu untuk
memperoleh gambaran tentang rangsang tersebut. Persepsi menunjuk pada pandangan seseorang terhadap rangsang dan kemudian merefleksikannya.
Rangsang yang dimaksud dalam penelitian ini adalah gaya kepemimpinan. Gaya kepemimpinan adalah pola yang digunakan oleh seseorang untuk
mempengaruhi, mengendalikan dan memotivasi orang lain agar melaksanakan tugas sesuai dengan yang telah ditetapkan sehingga tujuan perusahaan dapat
tercapai. Oleh karena itu, masing- masing manajer mampunyai gaya yang berbeda dalm melaksanakan tugasnya.
Berdasarkan definisi persepsi dan gaya kepemimpinan di atas, penulis dapat mendefinisikan persepsi karyawan mengenai gaya kepemimpinan manajer
adalah suatu bentuk pandangan karyawan terhadap pola yang digunakan manajer dalam mempengaruhi, mengendalikan dan memotivasi karyawan sehingga
karyawan dapat memilih gaya kepemimpinan yang sesuai dengan dirinya. Oleh karena itu, persepsi karyawan mengenai gaya kepemimpinan manajer akan
berbeda satu dengan yang lainnya.
G. Kerangka Berpikir
Persepsi merupakan bentuk balikan atas terjadinya rangsang. Dalam penelitian ini, yang menjadi rangsang atau stimuli adalah gaya kepemimpinan
manajer. Adanya gaya kepemimpinan yang berbeda-beda dari masing- masing pimpinan menyebabkan pula terjadi persepsi yang berbeda-beda terhadap gaya
kepemimpinan tersebut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Manajer selalu menuntut agar karyawannya berprestasi. Prestasi kerja bukan hanya muncul dari jumlah yang daspat dihasilkan tetapi juga dari aspek
yang lain, seperti penampilan, tanggung jawab, kedisiplinan, fan sebagainya. Salah satu hal yang mempengaruhi prestasi kerja karyawan adalah gaya
kepemimpinan manajer. Karyawan yang merasa senang dan cocok dengan gaya kepemimpinan atasannya akan cenderung bersemangat menjalankan instruksi-
instruksi yang diberikan. Hal ini menunjukkan kedisiplinan karyawan sebagai tolok ukur prestasi kerja.
Hal di atas sejalan dengan hasil penelitian Mulyani 2004. Hasil penelitian menunjmukkan adanya pengaruh positif gaya kepemimpinan terhadap
prestasi kerja dengan nilai t
hitung
= 2,585 nilai t
tabel
= 1,674 pada taraf signifikansi 5 dan derajat kebebasan 53.
Menurut Winardi 2004:198, persepsi sebagai salah satu variabel psikologikal juga mempengaruhi kinerja prestasi kerja karyawan. Persepsi
karyawan akan sesuatu hal menentukan perilaku-perilakunya dalam bekerja, misalnya kedisiplinan, tanggung jawab, kreativitas, dan sebagainya. Perilaku-
perilaku tersebut digunakan oleh manajer untuk mengukur prestasi kerja karyawannya. Oleh karena itu, persepsi karyawan mengenai gaya kepemimpinan
manajer diduga mempengaruhi prestasi kerja karyawan. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut :
Ha : Ada pengaruh positif persepsi karyawan mengenai gaya kepemimpinan
manajer terhadap prestasi kerja. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
1. Dilihat dari cara dan pembahasannya, penelitian ini termasuk penelitian deskriptif yang hanya terbatas pada usaha mengungkapkan suatu masalah dan
keadaan sebagaimana adanya sehingga hanya sekedar mengungkap fakta. 2. Jenis penelitian deskriptif yang digunakan penulis adalah studi kasus, yaitu
jenis penelitian tentang subjek tertentu di mana subjek tersebut terbatas, maka kesimpulan yang diperoleh hanya berlaku terbatas pada subjek yang diteliti.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian Dalam penelitian ini, penulis mengambil tempat penelitian di Pertenunan
Santa Maria Boro 2. Waktu penelitian
Penelitian akan dilakukan pada bulan Desember 2007.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek penelitian ini adalah karyawan bagian produksi di Pertenunan Santa Maria Boro yang akan dimintai informasi.
2. Objek penelitian ini adalah persepsi karyawan mengenai gaya kepemimpinan manajer terhadap prestasi kerja karyawan.