dua buah mesin jakar empat buah mesin karenrole dua buah mesin waville dua buah mesin karohnaik

Pada operasinya yang pertama, Perusahaan Pertenunan Santa Maria mempekerjakan 20 orang karyawan dan menggunakan 10 buah Alat Tenun Bukan Mesin ATBM yang terdiri atas:

1. dua buah mesin jakar

Alat ini digunakan untuk menenun dari benang menjadi kain yang hasilnya berupa kain satin.

2. empat buah mesin karenrole

Alat ini digunakan untuk menenun dari benang menjadi kain yang hasilnya berupa serbet, handuk dan seragam.

3. dua buah mesin waville

Alat ini digunakan untuk menenun dari benang menjadi kain yang hasilnya berupa kain popok dan kain wastafel.

4. dua buah mesin karohnaik

Alat ini digunakan untuk menenun dari benang menjadi kain yang hasilnya berupa kain pel dan serbet. Dari tahun ke tahun perusahaan tersebut berkembang walaupun agak tersendat-sendat, karena memang tujuan utama perusahaan ini bukan mencari keuntungan semata. Adapun tujuan utama perusahaan adalah menciptakan lapangan kerja di daerah Boro, mencukupi kebutuhan sandang bagi karya misi di Indonesia pada umumnya, memperoleh keuntungan yang kemudian digunakan untuk membiayai usaha sosial, menjaga kelangsungan hidup perusahaan dan memungkinkan perusahaan guna mengadakan pembelanjaan intern sebagai usaha ekspansi. Pimpinan Perusahaan Pertenunan Santa Maria saat ini dipegang oleh seorang Bruder. Bruder pimpinan ini bertanggung jawab penuh pada yayasan. Kepemimpinan di perusahaan ini sepintas mirip dengan perusahaan perseroan, karena pimpinan bertanggung jawab penuh atas jalannya perusahaan dan bawahan bertanggung jawab pada pimpinan. Perbedaannya dengan perusahaan perseorangan hanyalah pada pimpinan yang masih harus bertanggung jawab pada yayasan. Pada tahun 1953, Bruder Yoe Sue dipindahtugaskan, sehingga pimpinan perusahaan otomatis diga ntikan oleh seorang bruder yang lain yang bertugas di Boro yaitu Bruder Pachomeus. Di bawah pimpinan Bruder Pachomeus perusahaan dapat terus berkembang. Tahun 1960 perusahaan menambah peralatan dengan 2 buah karenrole, sehingga jumlah peralatan menjadi 12 buah. Perusahaan menambah peralatan tenun lagi pada tahun 1977 dan jumlahnya menjadi 21 buah. Tetapi penambahan pada tahun ini berbeda dengan tahun – tahun sebelumnya, karena penambahan ini merupakan pengoperasian dari sekolah Teknik Yayasan Pangudi Luhur, sehingga penambahan ini tidak ada perincian perhitungan biaya. Pengoperasian ini terjadi karena adanya peraturan dari pemerintah, bahwa Sekolah Kejuruan Tingkat Pertama, harus dijadikan SMU. Hal ini juga berlaku bagi sekolah teknik yang lokasinya satu komplek dengan pertenunan dan sampai sekarang masih ada yaitu SLTP Pangudi Luhur. Pada tahun 1985 terjadi pergantian pimpinan yaitu dari Bruder Pachomeus kepada Bruder Marcellinus. Bruder Marcellinus pada tahun 1993 dalam tugasnya dibantu oleh Bruder Thomas selama dua tahun. Kemudian karena kesehatan Bruder Macellinus agak terganggu, maka Bruder Thomas kembali lagi pada tahun 1998 sebagai pelaksana segala kegiatan yang berkaitan dengan perusahaan sampai dengan pertengahan tahun 2007. Pada pertengehan tahun 2007, Bruder Thomas digantikan oleh Bruder Petrus Sutimin sebagai pimpinan pertenunan sampai sekarang. Sampai saat ini perusahaan sudah memiliki 26 alat tenun bukan mesin yang terdiri dari : 1. satu buah mesin jakar 2. dua buah mesin wavile 3. tiga buah alat besar role 4. delapan buah mesin karohnaik 5. dua belas buah mesin mesin karon role Selain mesin utama perusahaan juga memiliki : 1. tiga buah mesin kelos 2. dua buah mesin palet 3. sepuluh buah mesin kaspel

B. Lokasi Perusahaan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Persepsi Karyawan Tentang Gaya Kepemimpinan Atasan dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Di PT "X" Pada Bagian Produksi).

0 0 27

Perbedaan prestasi kerja karyawan ditinjau dari tingkat pendidikan, masa kerja, dan motivasi kerja : studi kasus karyawan bagian produki pertenunan ATBM `Santa Maria` Boro, Banjarsari, Kalibawang, Kulon Progo.

0 1 125

Evaluasi efisiensi biaya produksi berdasarkan anggaran biaya produksi : studi kasus pada Pertenunan `Santa Maria` Boro.

0 0 135

PENGARUH PERSEPSI KARYAWAN PADA GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN

0 1 120

Studi kasus pada karyawan bagian produksi Pertenunan Santa Maria, Boro, Kulon Progo SKRIPSI

0 0 90

PERBEDAAN PRESTASI KERJA KARYAWAN DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN, MASA KERJA, DAN MOTIVASI KERJA Studi Kasus : Karyawan Bagian Produksi Pertenunan ATBM “Santa Maria” Boro, Banjarasri, Kalibawang, Kulon Progo SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Sy

0 0 123

Pengaruh lingkungan kerja terhadap produktivitas karyawan berdasarkan persepsi karyawan bagian tenun : studi kasus pertenunan Santa Maria Boro, Banjarsari, Kalibawang, Kulon Progo - USD Repository

0 0 129

PENGARUH PERSEPSI KARYAWAN MENGENAI GAYA KEPEMIMPINAN MANAJER TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN Studi Kasus : Karyawan Bagian Produksi Pertenunan Santa Maria Boro SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program

0 0 123

Pengaruh persepsi karyawan pada gaya kepemimpinan manajer terhadap kepuasan kerja karyawan : Studi kasus pada karyawan tetap bagian SDM dan umum PT. Madubaru Yogyakarta - USD Repository

0 0 97

Pengaruh persepsi karyawan pada lingkungan kerja terhadap semangat kerja karyawan : Studi kasus pada karyawan Perusahaan Pertenunan St Maria Boro, Kalibawang, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta - USD Repository

0 0 132