a. Kekuatan-kekuatan dalam diri manajer yang mencakup sistem nilai, kepercayaan terhadap bawahan, kecenderungan kepemimpinannya
sendiri, dan perasaan aman tidak aman. b. Kekuatan-kekuatan dalam diri bawahan yang meliputi kebutuhan akan
kebebasan, kebutuhan akan peningkatan tanggung jawab, apakah mereka tertarik dalam dan mempunyai keahlian untuk penanganan masalah, dan
harapan mereka mengenai keterlibatan dalam pembuatan keputusan. c. Kekuatan-kekuatan dari situasi yang mencakup tipe organisasi, efektivitas
kelompok, desakan waktu, dan sifat masalah itu sendiri.
E. Prestasi Kerja
Prestasi kerja merupakan salah satu uns ur yang dinilai terhadap pekerjaan seorang karyawan. Prestasi kerja karyawan akan menunjukkan sejauhmana hasil
kerja dari seorang karyawan yang bisa digunakan oleh pemimpin untuk mengukur atau menilai pelaksanaan pekerjaan karyawan untuk menetapkan upah dan gaji,
selain kenaikan pangkat. Oleh sebab itu, prestasi kerja akan sangat berarti bagi karyawan dalam perusahaan.
1. Pengertian Prestasi Kerja
Banyak pakar mengemukakan definisi prestasi kerja, semua berpandangan sama, hanya penyampaiannya saja yang berbeda.
John Suprihanto 1984:7 mendefinisikan prestasi kerja sebagai hasil pekerjaan dari seorang karyawan dalam waktu tertentu
dibandingkan dengan keungkinan seperti standar, target, sasaran, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
atau criteria yang telah ditentukan terlebih dahulu atau yang telah ditentukan terlebih dahulu atau yang telah disepakati bersama.
Boentaran 1969:12 mendefinisikan prestasi kerja adalah suatu hasil kerja dari seorang karyawan yang saling melakukan pekerjaan
tertentu sesuai dengan tugasnya. Mangkunegara 2000:67 me ndefinisikan prestasi kerja adalah hasil
secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya. Berdasarkan definisi-definisi prestasi kerja di atas, penulis dapat
menyimpulkan bahwa prestasi kerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai seseorang baik secara kuantitas maupun kualitas dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Penilaian prestasi kerja dilakukan oleh manajer berdasarkan standar yang telah
ditetapkan. Penilaian prestasi kerja menjadi acuan bagi manajer untuk menetukan gaji, kenikan jabatan dan sebagainya. Oleh karena itu, prestasi
yang baik akan menetukan kesejahteraan karyawan itu sendiri.
2. Pengukuran Prestasi Kerja
Dalam melakukan pengukuran prestasi kerja, terlebih dahulu harus mengetahui tipe – tipe pekerjaan yang akan diukur, antara lain
Supardi,1989: a.
Production Job Yaitu pekerjaan yang hasilnya dapat dinikmati dan dapat dihitung secara
langsung. Dengan demikian pengukuran prestasi kerja cukup dengan menghitung jumlah produk yang dihasilkanoleh karyawan atau pegawai.
b. Non Production Job
Yaitu jenis pekerjaan yang hasil produksinya tidak dapat dihitung secara langsung.Untuk menghitung prestasi kerja karyawan sulit dilakukan, hal
ini disebabkan faktor – faktor yang mendukung prestasi kerja lebih kompleks.
Pengukuran prestasi kerja yang dilakukan menurut Saud Husnan 1990 : 22 adalah sebagai berikut :
1. Ranking Cara tertua dan paling sederhana untuk menilai prestasi kerja adalah
dengan membandingkan karyawan yang satu dengan karyawan yang lain untuk menentukan siapa yang lebih baik. Perbandingan dilakukan secara
keseluruhan, artinya tidak dicoba dipisah- pisahkan faktor – faktor yang mempengaruhi prestasi kerja karyawan.
2. Perbandingan karyawan dengan karyawan Suatu cara untuk memisahkan penilaian ke dalam berbagai faktor dengan
menggunakan perbandingan karyawan dengan karyawan. 3.
Grading Pada metode ini suatu definisi yang jelas untuk setiap kategori telah
dibuat dengan seksama. Kategori untuk prestasi karyawan misalnya baik sekali, memuaskan, yang masing – masing mempunyai definisi yang
jelas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Skala Grafis Pada metode ini baik tidaknya pekerjaan seorang karyawan dinilai
berdasarkan faktor – faktor yang dianggap penting bagi pelaksaan pekerjaan tersebut. Kemudian masing – masing faktor tersebut seperti
kualitas kerja, kuantitas pekerjaan, sikap dan dapat tidaknya diandalkan, dibagi dalam berbagai kategori seperti misalnya baik sekali, cukup,
kurang dan sebagainya yang disertai dengan definisi yang jelas untuk masing –masing kategori. Jadi di sini penilai membandingkan prestasi
kerja seorang karyawan dengan definisi untuk masing – masing faktor dan masing – masing kategori.
5. Checklist
Dalam sistem ini bukannya menilai karyawan tetapi sekedar melaporkan penilaian atas tingkah laku yang dilaporkan
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Kerja Karyawan