maka Ho ditolak dan sebaliknya. Terlihat bahwa pada kolom sig. diperoleh nilai Sig.2-tailed 0.043 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, jadi dapat
disimpulkan bahwa pengaruh persepsi karyawan mengenai gaya kepemimpinan manajer terhadap prestasi kerja karyawan signifikan.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil pengujian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh negatif persepsi karyawan mengenai gaya kepemimpinan manajer terhadap prestasi kerja
karyawan yang terjadi cuk up berarti. Hal ini disebabkan karena adanya budaya masyarakat yang ikut terbawa ke dalam lingkungan kerja, falsafah hidup yang
dianut serta budaya kerja yang dianut oleh para karyawan di Pertenunan Santa Maria Boro.
Sebagian besar karyawan Pertenunan Santa Maria Boro merupakan orang yang berasal dari suku jawa yang bermukim di pedesaan, di mana budaya atau
adat istiadat masih melekat kuat. Falsafah hidup atau budaya yang dianut tersebut antara lain falsafah hidup “alo n-alon waton kelakon” Bastomi, 1992:42.
Falsafah ini dapat diartikan bahwa suatu pekerjaan dilakukan semau saya saja yang penting memperoleh hasil. Adanya falsafah ini menyebabkan para karyawan
tidak memperhatikan gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh pimpinannya sehingga dengan gaya kepemimpinan manapun prestasi karyawan sama saja.
Namun apabila pekerja mendapat tekanan pekerjaan, mereka akan cenderung mengeluh bahkan keluar dari pekerjaan.
Falsafah hidup yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan adalah budaya “narima”. Orang jawa dikenal sebagai orang yang “narima” yang berprinsip “ana
rina ana upa” yang artinya setiap hari ada nasi rejeki. Hal ini menunjukkan bahwa orang jawa cenderung bersikap santai dalam mencari penghasilan rejeki;
kalau sekarang tidak dapat besok pasti juga ada. Prinsip hidup ini menunjukkan bahwa usaha yang dilakukan orang jawa untuk memperoleh penghasilan kurang
maksimal dan cenderung menyerah kepada keadaanBastomi, 1992:41. Budaya kerja yang dianut adalah budaya kerja “asal bos senang”
Wibowo, 2004:85. Budaya ini dapat diartikan bahwa karyawan menunjukkan pretasinya apabila mereka diawasi. Para karyawan tidak berorientasi kepada
bagaimana saya dapat memproduksi kain benang sebanyak-banyaknya tetapi berorientasi kepada bagaimana saya dapat menyenangkan bos saya sehingga tidak
dipecat. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh pimpinan tidak menjamin para karyawannya berprestasi.
78
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian yang telah di bahas dalam BAB V, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan persepsi
karyawan mengenai gaya kepemimpinan manajer terhadap prestasi kerja karyawan. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis koefisien regresi sebesar -0,809.
Pengaruh tersebut nyata atau signifikan dengan nilai Sig. 2-tailed 0,043 0,05. Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapatnya pengaruh positif persepsi karyawan
mengenai gaya kepemimpinan manajer terhadap prestasi kerja karyawan disebabkan oleh faktor- faktor dari lingkungan karyawan tersebut antara lain
budaya dan falsafah hidup masyarakat setempat di mana para karyawan tinggal yang masih melekat dan budaya kerja yang dianut oleh karyawan selama mereka
bekerja. Adanya faktor- faktor tersebut menyebabkan gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh manajer terabaikan.
B. KETERBATASAN
Dalam penelitian ini, penulis menyadari banyak sekali kekuranga dan masih jauh dari kesempurnaan. Keterbatasan penelitian ini antara lain :
1. Keterbatasan pengetahuan, penulis hanya berpatokan pada literatur-literatur yang mendukung.