1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perusahaan merupakan kumpulan orang yang melaksanakan tugas- tugasnya untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan utama dari suatu perusahaan
adalah mencapai laba. Tujuan lain dari perusahaan adalah menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat dan memberikan pelayanan yang unggul. Perusahaan
beranggotakan orang-orang yang mempunyai kepentingan-kepentingan, misalnya karyawan berkepentingan memperoleh penghasilan dari hasil kerjanya dan dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya sedangkan manajemen ingin mencapai laba sebesar-besarnya.
Adanya kepentingan yang berbeda-beda tersebut, maka diperlukan suatu unsur yang dapat mengatur agar anggota perusahaan dapat berfokus pada tujuan
utama perusahaan tanpa menghilangkan kepentingan-kepentingan yang lain. Unsur yang bertugas mengatur tersebut adalah manajemen. Manajemen
merupakan pemimpin yang mewakili perusahaan agar tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik.
Menurut Hani Handoko 1997:6, terdapat tiga alasan utama diperlukannya manajemen, yaitu untuk mencapai tujuan, untuk menjaga
keseimbangan di antara tujuan-tujuan yang saling bertentangan, dan untuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mencapai efisiensi dan efektivitas. Jadi, manajemen bertugas sebagai alat pengatur dalam pencapaian tujuan perusahaan.
Dalam melaksanakan tugasnya, manajer mempunyai ciri khas tertentu yang berbeda-beda. Ciri khas tersebut disebut sebagai gaya kepemimpinan. Gaya
kepemimpinan menggambarkan orientasi manajer. Dalam kepemimpinannya, manajer mempunyai orientasi yang berbeda, misalnya ada manajer yang
berorientasi pada hasil, berorientasi pada karyawan, dan bahkan menggabungkan keduanya dan lain sebagainya yang semuanya bertujuan mencapai tujuan
perusahaan yang telah ditetapkan. Karyawan sebagai salah satu komoditi dalam usaha pencapaian tujuan
perusahaan juga mempunyai penilaian persepsi atas gaya kepemimpinan manajernya. Hal ini tentu saja mempengaruhi dalam prestasi kerjanya. Karyawan
merasa nyaman apabila gaya kepemimpinan manajer sesuai yang dikehendakinya. Persepsi karyawan merupakan bentuk balikan dari karyawan atas apa
yang dilakukan oleh pimpinannya. Persepsi menjadi tolok ukur bagi karyawan dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Apabila karyawan mempunyai persepsi
yang baik terhadap gaya kepemimpinan manajernya, maka ia akan merasa nyaman dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya. Namun apabila karyawan
merasa kurang cocok dengan gaya kepemimpinan manajernya, maka ia akan merasa tidak nyaman sehingga menimbulkan rasa malas dan bosan yang
mengakibatkan prestasi kerjanya menurun. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dengan adanya persepsi tersebut, karyawan dapat memilih sendiri mana gaya kepemimpinan yang sesuai untuk diterapkan dan dapat memberi kesempatan
bagi mereka untuk berani berinovasi untuk meningkatkan prestasinya. Oleh karena itu, persepsi karyawan dapat sebagai bahan bagi manajer untuk
mengevaluasi diri sehingga dapat memotivasi untuk meningkatkan prestasi kerja manajer dan karyawan.
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dilihat bahwa persepsi karyawan mengenai gaya kepemimpinan manajer mempengaruhi prestasi kerjanya. Persepsi
karyawan tersebut dapat dilihat dari perilaku dan kepuasan kerjanya. Oleh karena itu, penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH PERSEPSI
KARYAWAN MENGENAI GAYA KEPEMIMPINAN MANAJER TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN “.
B. Batasan Masalah