Pengaruh Teman Sebaya terhadap Risiko Penyalahgunaan Narkoba pada

Faktor lingkungan sosial dalam penelitian ini meliputi; a teman sebaya, b teman sekolah, c anggota keluarga, dan b pengawasan orang tua. Pembahasan hasil penelitian secara rinci sebagai berikut :

5.2.1 Pengaruh Teman Sebaya terhadap Risiko Penyalahgunaan Narkoba pada

Anak Remaja Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor lingkungan sosial, yaitu teman sebaya sebanyak 72 orang 52,2 pada kategori tidak baik. Jawaban responden tentang teman sebaya mayoritas menjawab sering seperti; bermain dengan teman sebaya setiap hari, mempunyai hobi yang sama dengan teman, berkumpul ditempat tongkrongan dengan teman-teman, mengikuti tren yang ada pada teman. Hal ini memberikan gambaran bahwa sebagian besar anak remaja memiliki ikatan yang kuat dengan teman sebaya, ikut melakukan apa yang dilakukan oleh teman–temannya. Faktor lingkungan meliputi faktor keluarga dan lingkungan pergaulan baik disekitar rumah, sekolah, teman sebaya maupun masyarakat merupakan salah satu faktor yang ikut menjadi penyebab seorang anak remaja menjadi penyalahguna narkoba. Menurut beberapa studi melaporkan bahwa faktor-faktor sosial seperti keluarga inti, teman sebaya dan lingkungan pergaulan mempengaruhi perilaku remaja terhadap penyalahgunaan obat NIDA, 2003 Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa sebagian besar dari mereka sering bermain dengan teman sebaya setiap hari, dan berkumpul ditempat Universita Sumatera Utara tongkrongan bersama teman-teman. Sebagian besar para remaja mulai melihat adanya “kenyataan” lain di luar dari yang selama ini diketahui dan dipercayainya. Hasil penelitian ini sejalan dengan temuan Jaji 2009 bahwa sosial remaja berisiko tinggi menyalahgunakan narkoba pada remaja, yaitu sebesar 71,1 , artinya remaja yang sosialnya tinggi berisiko tinggi menyalahgunakan narkoba. Hal ini juga sejalan hasil penelitian Hawari 2003 yang mengungkapkan bahwa sebesar 51,1 anak remaja menyalahgunakan narkoba akibat pengaruh teman sebaya. Remaja menggunakan narkoba pada umumnya dikenalkan oleh teman, dan mengkonsumsinya pun bersama-sama antara 3-5 orang BNN, 2007. Perilaku menyalahgunakan narkoba pada remaja juga akibat soislisasi atau interaksi remaja dengan lingkungannya. Sesuai perspektif sosiokultural masalah penyalahgunaan dan ketergantungan narkoba sangat erat kaitannya dengan norma- norma sosial dan budaya yang mengatur perilaku individu, artinya remaja berinteraksi dengan lingkungan dan mengikuti apa yang menjadi budaya dalam lingkungan tersebut Nevid, dkk, 1997. Hal ini juga dibuktikan hasil penelitian Hawari 2003 yang menemukan bahwa 80 remaja mengenal dan mendapatkan narkoba melalui teman-temannya. Menurut Conger 1991, Papalia dan Olds 2001, perkembangan sosial pada masa remaja lebih melibatkan kelompok teman sebaya dibanding orang tua. Dibanding pada masa kanak-kanak, remaja lebih banyak melakukan kegiatan di luar rumah seperti kegiatan sekolah, ekstra kurikuler dan bermain dengan teman. Dengan Universita Sumatera Utara demikian, pada masa remaja peran kelompok teman sebaya adalah besar. Pada diri remaja, pengaruh lingkungan dalam menentukan perilaku diakui cukup kuat. Berdasarkan uji statistik Chi-square diperoleh nilai p=0,001p=0,05, menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara lingkungan sosial teman sebaya dengan risiko penyalahgunaan narkoba. Hasil uji statistik multivariat dengan regresi logistik berganda lingkungan sosial teman sebaya berpengaruh positif dan signifikan terhadap risiko penyalahgunaan narkoba dengan probabilitas p=0,006p=0,05. Hal ini berarti semakin baik lingkungan sosial teman sebaya maka semakin tidak berisiko penyalahgunaan narkoba. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Jaji 2009 meneliti hubungan faktor sosial dan spiritual dengan risiko penyalahgunaan Napza pada remaja SMP dan SMA di Kota Palembang, menyimpulkan faktor yang paling dominan terhadap risiko penyalahgunaan Napza, yaitu faktor sosial kelompok teman sebaya. Demikian juga hasil penelitian Komariah 2012 mengungkapkan bahwa faktor utama siswa terlibat dalam penyalahgunaan narkoba secara eksternal, yaitu pengaruh teman sebaya sebesar 65 dan terdapat pengaruh prestasi belajar siswa yang terlibat narkoba lebih rendah dibandingkan dengan siswa yang tidak terlibat penyalahgunaan narkoba.

5.2.2 Pengaruh Teman Sekolah terhadap Risiko Penyalahgunaan Narkoba pada

Dokumen yang terkait

Penyalahgunaan Narkoba pada Kalangan Remaja di Desa Batukarang, Kecamatan Payung, Kabupaten Karo

17 170 129

Perilaku Remaja Tentang Penyalahgunaan Narkoba Di Sekolah MAN Marenu Kecamatan Aek Nabara Barumun Kabupaten Padang Lawas.

3 61 89

Faktor – faktor Penyalahgunaan Narkoba pada Remaja di Lingkungan XIV Kelurahan Glugur Kota Kecamatan Medan Barat

5 66 113

Pengaruh Disharmonisasi Keluarga Terhadap Penyalahgunaan Narkoba (Studi Kasus di SMK Tunas Pelita Kota Binjai)

4 54 97

Dukungan Keluarga Dalam Proses Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan Narkoba di Panti Pamardi Putra Insyaf Desa Lau Bakeri Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang.

18 140 138

Pengaruh Faktor Personal dan Lingkungan Terhadap Perilaku Seksual pada Remaja cover 1

0 3 12

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH FAKTOR PERSONAL DAN LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP RISIKO PENYALAHGUNAAN NARKOBA PADA ANAK REMAJA DI DESA MABAR KECAMATAN MEDAN DELI

1 1 40

Pengaruh Faktor Personal dan Lingkungan Sosial terhadap Risiko Penyalahgunaan Narkoba pada Anak Remaja di Desa Mabar Kecamatan Medan Deli

0 2 5

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengaruh Faktor Personal dan Lingkungan Sosial terhadap Risiko Penyalahgunaan Narkoba pada Anak Remaja di Desa Mabar Kecamatan Medan Deli

0 0 12

PENGARUH FAKTOR PERSONAL DAN LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP RISIKO PENYALAHGUNAAN NARKOBA PADA ANAK REMAJA DI DESA MABAR KECAMATAN MEDAN DELI TESIS Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Kesehatan (M.Kes)

0 0 18