Ditinjau dari sudut batas usia tampak bahwa golongan remaja sebenarnya tergolong kalangan yang transisional. Mereka sudah tidak termasuk golongan anak-
anak, tetapi belum juga diterima secara penuh untuk masuk ke golongan orang dewasa. Remaja ada di antara anak dan orang dewasa. Oleh karena itu, remaja sering
kali dikenal dengan fase mencari jati diri atau fase topan dan badai. Remaja masih belum mampu menguasai dan memfungsikan secara maksimal fungsi fisik maupun
psikisnya Monks dkk, 1989. Namun, yang perlu ditekankan di sini adalah bahwa fase remaja merupakan fase perkembangan yang tengah berada pada masa amat
potensial, baik di lihat dari aspek koginitif, emosi maupun fisik Ali dan Asrori, 2010.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia WHO, kriteria remaja dilihat berdasarkan aspek biologis, psikologis, dan sosial ekonomi. Ditinjau dari bidang
kesehatan WHO, masalah yang dirasakan paling mendesak berkaitan dengan kesehatan remaja adalah kehamilan yang terlalu awal. Berdasarkan permasalahan
tersebut, WHO menetapkan batas usia 10-20 tahun sebagai batas usia remaja. Kehamilan pada usia tersebut mempunyai risiko yang lebih tinggi daripada usia di
atasnya. WHO membagi kurun usia tersebut dalam dua bagian, yaitu remaja awal 10- 14 tahun dan remaja akhir 15-20 tahun
Sarwono, 2005.
2.1.2. Ciri-Ciri Remaja
Masa remaja adalah suatu masa perubahan. Pada masa remaja terjadi perubahan yang cepat baik secara fisik, maupun psikologis. Berdasarkan sifat atau
Universita Sumatera Utara
ciri perkembangannya, masa rentang waktu remaja ada tiga tahap Widyastuti dkk, 2009.
1 Masa Remaja Awal 10-12 tahun a Tampak dan memang merasa lebih dekat dengan teman sebaya.
b Tampak dan merasa ingin bebas. c Tampak dan memang lebih banyak memperhatikan keadaan tubuhnya dan
mulai berpikir yang khayal abstrak. 2 Masa Remaja Tengah 13-15 tahun
a Tampak dan ingin mencari identitas diri. b Ada keinginan untuk berkencan atau ketertarikan pada lawan jenis.
c Timbul perasaan cinta yang mendalam. 3 Masa Remaja Akhir 16-19 tahun
a Menampakkan pengungkapan kebebasan diri. b Dalam mencari teman sebaya lebih selektif.
c Memiliki citra gambaran, keadaan, peranan terhadap dirinya. d Dapat mewujudkan perasaan cinta.
e Memiliki kemampuan berpikir khayal atau abstrak Widyastuti dkk, 2009.
2.1.3. Tugas Perkembangan Masa Remaja
Terdapat perkembangan masa remaja difokuskan pada upaya meninggalkan sikap dan perilaku kekanak-kanakan untuk mencapai kemampuan bersikap dan
berperilaku dewasa. Adapun tugas-tugas perkembangan masa remaja menurut
Hurlock 2005 adalah sebagai berikut:
Universita Sumatera Utara
1 Mampu menerima keadaan fisiknya. 2 Mampu menerima dan memahami peran seks usia dewasa.
3 Mampu membina hubungan baik dengan anggota kelompok yang berlainan jenis. 4 Mencapai kemandirian emosional.
5 Mencapai kemandirian ekonomi. 6 Mengembangkan konsep dan keterampilan intelektual yang sangat diperlukan
untuk melakukan peran sebagai anggota masyarakat. 7 Memahami dan menginternalisasikan nilai-nilai orang dewasa dan orang tua.
8 Mengembangkan perilaku tanggung jawab sosial yang diperlukan untuk memasuki dunia dewasa.
9 Mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan. 10Memahami dan mempersiapkan berbagai tanggung jawab kehidupan keluarga.
Tugas-tugas perkembangan fase remaja ini amat berkaitan dengan perkembangan kognitifnya, yaitu fase operasional formal. Kematangan pencapaian
fase kognitif akan sangat membantu kemampuan dalam melaksanakan tugas-tugas perkembangannya itu dengan baik. Agar dapat memenuhi dan melaksanakan tugas-
tugas perkembangan, diperlukan kemampuan kreatif remaja. Kemampuan kreatif ini banyak diwarnai oleh perkembangan kognitifnya Ali dan Asrori, 2010.
2.1.4. Remaja Sebagai Kelompok Risiko Menyalahgunakan Narkoba