Pengaruh Anggota Keluarga terhadap Risiko Penyalahgunaan Narkoba

menemukan 5 orang siswa yang terlibat penyalahgunaan narkoba menunjukkan 70 siswa yang terlibat narkoba mayoritas merasa bosan dalam belajar dan tidak bisa konsentrasi terhadap pelajaran. Hasil penelitian ini didukung pendapat Raharni 2005 mengungkapkan bahwa faktor yang memengaruhi perilaku remaja dalam penyalahgunaan obat bisa dikategorikan dalam faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor bawaan anak seperti tipe kepribadian, genetik serta jenis kelamin, sedangkan faktor eksternal adalah faktor lingkungan seperti keluarga, tetangga, teman, sekolah. Berdasarkan uji statistik Chi-square diperoleh nilai p=0,001p=0,05, menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara lingkungan sosial teman sekolah dengan risiko penyalahgunaan narkoba. Hasil uji statistik multivariat dengan regresi logistik berganda lingkungan sosial teman sekolah berpengaruh positif dan signifikan terhadap risiko penyalahgunaan narkoba dengan probabilitas p=0,020p=0,05. Hal ini berarti semakin baik lingkungan sosial teman sekolah maka semakin tidak berisiko penyalahgunaan narkoba. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Jaji 2009 meneliti hubungan faktor sosial dan spiritual dengan risiko penyalahgunaan Napza pada remaja SMP dan SMA di Kota Palembang, menyimpulkan salah satu faktor yang dapat memengaruhi risiko penyalahgunaan Napza, yaitu faktor sosial kelompok teman sebaya di sekolah.

5.2.3 Pengaruh Anggota Keluarga terhadap Risiko Penyalahgunaan Narkoba

pada Anak Remaja Universita Sumatera Utara Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor lingkungan sosial, yaitu anggota keluarga sebanyak 79 orang 57,2 pada kategori baik. Jawaban responden tentang lingkungan sosial anggota keluarga mayoritas menjawab sering seperti; keluarga mengingatkan perihal bahaya narkoba, keluarga memantau teman bergaul dilingkungan tempat tinggal, heluarga memantau teman bergaul dilingkungan sekolah, keluarga memantau jam pulang kerumah, keluarga mengajak diskusi tentang narkoba. Hal ini memberikan gambaran bahwa sebagian besar anak remaja memiliki ikatan yang kuat dalam berkomunikasi dengan anggota keluarga namun sebagian besar daripada anak remaja berisiko dalam menyalahgunakan narkoba. Keluarga sebagai unit terkecil merupakan lingkungan pendidikan yang paling utama dan pertama, dalam arti keluarga merupakan lingkungan yang paling bertanggung jawab mendidik anak–anaknya. Pendidikan yang diberikan orang tua seharusnya memberikan dasar bagi pendidikan, proses sosialisasi dan kehidupan sianak dalam masyarakat. Banyak orang tua yang depresi ketika mendapati anaknya telah menyalahgunakan narkoba, kemudian mereka menjadi marah dan menyesali tindakan yang terjadi pada anaknya. Menurut Hawari 2003 lingkungan keluarga dimana ada anggota keluarga yang pecandu narkoba akan berpotensi penyalahgunaan narkoba pada anggota remaja yang lain, begitupun dengan lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Konsep perkembangan anak meliputi aspek fisik, emosi, kognitif dan psikososial yang dialami seorang anak. Hal ini perlu dijaga oleh orangtua untuk mencapai keseimbangan bagi kepribadian seorang anak. Interaksi antara orangtua dan Universita Sumatera Utara anggota keluarga terkadang mengalami hambatan. Interaksi ini terjadi dalam proses pengasuhan orangtua terhadap anggota keluarga melalui pola komunikasi. Pola asuh demokrasi ditandai dengan adanya dorongan orangtua untuk anggota keluarga, jika ada perbedaan pendapat dilakukan dengan jalan musyawarah untuk mencari jalan tengah, serta adanya komunikasi yang baik antara orangtua dengan anggota keluarga. Penelitian yang dilakukan Hamzah 2002 menunjukkan bahwa komunikasi keluarga yang dilakukan secara terus-menerus ternyata berpengaruh nyata terhadap kenakalan remaja. Dijelaskan bahwa semakin tinggi komunikasi keluarga yang dilakukan maka kenakalan terhadap remaja semakin rendah. Artinya peran komunikasi dalam keluarga sangat membantu mengarahkan anak terutama anak remaja, agar terhindar dari kenakalan yang bersifat negatif. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa sebagian besar dari mereka masih diperdulikan anggota keluarga namun untuk berdiskusi tentang narkoba hanya sekedar saja, artinya anggota keluarga berdiskusi bila perlu saja kadang-kadang. Berdasarkan uji statistik Chi-square diperoleh nilai p=0,001p=0,05, menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara lingkungan sosial anggota keluarga dengan risiko penyalahgunaan narkoba. Hasil uji statistik multivariat dengan regresi logistik berganda lingkungan sosial anggota keluarga berpengaruh positif dan signifikan terhadap risiko penyalahgunaan narkoba dengan probabilitas p=0,016p=0,05. Hal ini berarti semakin baik lingkungan sosial anggota keluarga maka semakin tidak berisiko penyalahgunaan narkoba. Universita Sumatera Utara Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Magdalena 2007 yang menyimpulkan fungsi keluarga berhubungan dengan kejadian penyalahgunaan Napza pada remaja. Remaja yang menyalahgunakan Napza mempunyai fungsi kebersamaan, fungsi fleksibilitas dan fungsi komunikasi yang rendah dalam keluarga, sedangkan fungsi agama tidak berhubungan dengan kejadian penyalahgunaan Napza pada remaja.

5.2.4 Pengaruh Pengawasan Orang Tua terhadap Risiko Penyalahgunaan

Dokumen yang terkait

Penyalahgunaan Narkoba pada Kalangan Remaja di Desa Batukarang, Kecamatan Payung, Kabupaten Karo

17 170 129

Perilaku Remaja Tentang Penyalahgunaan Narkoba Di Sekolah MAN Marenu Kecamatan Aek Nabara Barumun Kabupaten Padang Lawas.

3 61 89

Faktor – faktor Penyalahgunaan Narkoba pada Remaja di Lingkungan XIV Kelurahan Glugur Kota Kecamatan Medan Barat

5 66 113

Pengaruh Disharmonisasi Keluarga Terhadap Penyalahgunaan Narkoba (Studi Kasus di SMK Tunas Pelita Kota Binjai)

4 54 97

Dukungan Keluarga Dalam Proses Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan Narkoba di Panti Pamardi Putra Insyaf Desa Lau Bakeri Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang.

18 140 138

Pengaruh Faktor Personal dan Lingkungan Terhadap Perilaku Seksual pada Remaja cover 1

0 3 12

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH FAKTOR PERSONAL DAN LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP RISIKO PENYALAHGUNAAN NARKOBA PADA ANAK REMAJA DI DESA MABAR KECAMATAN MEDAN DELI

1 1 40

Pengaruh Faktor Personal dan Lingkungan Sosial terhadap Risiko Penyalahgunaan Narkoba pada Anak Remaja di Desa Mabar Kecamatan Medan Deli

0 2 5

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengaruh Faktor Personal dan Lingkungan Sosial terhadap Risiko Penyalahgunaan Narkoba pada Anak Remaja di Desa Mabar Kecamatan Medan Deli

0 0 12

PENGARUH FAKTOR PERSONAL DAN LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP RISIKO PENYALAHGUNAAN NARKOBA PADA ANAK REMAJA DI DESA MABAR KECAMATAN MEDAN DELI TESIS Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Kesehatan (M.Kes)

0 0 18