Gelling agent Carbopol PMNMLAAHAN PUSTAKA

menjaga kelembaban kulit pada formula gel sering ditambahkan humektan Barel, Paye, dan Malbach, 2001. Konsistensi gel dipengaruhi oleh gelling agent yang membentuk matriks tiga dimensi. Gaya intermolekuler dari polimer akan mengikat molekul solven pada matriks sehingga pergerakan solven menurun dan terjadi peningkatan viskositas. Rantai polimer organik dapat memanjang pada pelarut yang cocok. Perpanjangan rantai polimer akan menghasilkan ikatan hidrogen antara air dan gugus hidroksil dari gelling agent pada pelarut air. Ikatan molekul dalam matriks inilah yang membentuk struktur pada sediaan gel Zats dan Kushla, 1996.

B. Gelling agent

Faktor penting yang ada dalam sistem gel adalah gelling agent. Tugas utama dari gelling agent untuk menjaga konstituen cairan dan padatan dalam suatu bentuk gel. Gelling agent membentuk jaringan struktur gel. Peningkatan jumlah gelling agent dalam suatu formula gel akan meningkatkan kekuatan dari jaringan struktur gel sehingga terjadi kenaikan viskositas. Gelling agent yang kerap digunakan sebagai basis formula adalah gum alami, gum sintetis, resin, selulosa dan hidrokoloid lain seperti Carbopol. Tiap jenis gelling agent memiliki efek masing-masing dalam memberikan pengaruh terhadap formula gel. Besar konsentrasi gelling agent yang digunakan dalam formula menentukan pula karakteristik sediaan gel seperti kekuatan dan elastisitas Zats dan Kushla, 1996. Gelling agent akan bergabung, saling menjerat, dan membentuk struktur jaringan koloid tiga dimensi sesaat setelah didispersikan dengan pelarut yang sesuai. Jaringan koloid ini akan menjebak zat aktif dan membatasi aliran cair dengan mengurangi pergerakan molekul pelarut. Struktur jaringan ini menahan deformasi sediaan dan sangat berpengaruh terhadap viskositas gel Pena, 1990. Gelling agent yang digunakan untuk sediaan farmasi harus inert, aman, tidak reaktif dan mempengaruhi stabilitas dari zat aktif. Gel yang terbuat dari polisakarida alami mudah mengalami degradasi oleh mikrobia yang dapat menurunkan kualitas dan karakteristik dari gel sehingga penambahan pengawet yang sesuai sangat penting Zats dan Kushla, 1996.

C. Carbopol

Gambar 1. Struktur molekul Carbopol Carbopol atau carbomer gambar 1 adalah polimer sintetik asam akrilat dengan molekul besar. Carbopol berbentuk serbuk berwarna putih dengan pH 2,5 – 3 dalam 1 larutan air-Carbopol. Carbopol memiliki sifat higroskopik, dapat menyerap kelembaban air dari udara. Carbopol mengandung kelompok asam karboksilat 56 - 68 yang dihitung dari basis kering. Berat molekul resin carbopol secara teoritis adalah 7 x 10 5 hingga 4 x 10 9 . Carbopol digunakan secara umum dalam formulasi sediaan cair atau semisolid sebagai suspending atau sebagai agen untuk meningkatkan viskositas. Carbopol berfungsi sebagai gelling agent pada konsentrasi 0,5-2 Rowe dkk., 2006. Gel akan terbentuk saat dinetralisasi pada pH antara 5 dan 10. Netralisasi dilakukan dengan penambahan hidroksida logam atau amina seperti diisopropanolamin dan trietanolamin TEA. Netralisasi pH meningkatkan rantai panjang carbopol melalui tolakan muatan untuk memproduksi jaringan gel yang terjerap. Gaya tolak-menolak antar muatan berpengaruh sangat besar dalam pembentukan gel, peningkatan viskositas dan kekuatan gel yang bergantung pada pH dan kandungan garam Swarbrick dan Boylan, 1992. Carbopol merupakan bahan stabil dan higroskopis yang dapat dipanaskan hingga temperatur dibawah 104 C selama 2 jam tanpa mempengaruhi viskositas. Pemanasan yang berlebihan akan menyebabkan perubahan warna dan penurunan stabilitas. Carbopol dapat mengalami dekomposisi pada suhu 260 C selama 30 menit. Carbopol yang berbentuk serbuk tidak mendukung untuk tumbuhnya jamur dan kapang. Setelah carbopol didispersikan dengan air maka ada kemungkinan tumbuhnya jamur dan kapang karena terdapat air sebagai media tumbuh. Pengawet ditambahkan untuk mencegah pertumbuhan jamur dan kapang pada sediaan gel. Viskositas dispersi carbopol dapat terjaga selama penyimpanan pada suhu kamar dan tingkat kelembaban ruangan yang normal. Penyimpanan dihindarkan dari sinar matahari atau penambahan antioksidan dapat menjaga viskositas dispersi. Paparan sinar matahari menyebabkan oksidasi terhadap dispersi carbomer ditunjukkan dengan penurunan viskositas dispersi. Sediaan topikal dengan gelling agent carbomer tidak menunjukkan reaksi hipersensitif pada manusia Rowe dkk., 2006.

D. Humektan

Dokumen yang terkait

Optimasi gelling agent carbopol 940 dan humektan gliserin terhadap sediaan gel anti-aging ekstrak spirulina platensis dengan aplikasi desain faktorial.

3 16 126

Optimasi sodium carboxymethyl cellulose sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan dalam sediaan gel anti-aging ekstrak spirulina platensis menggunakan aplikasi desain faktorial.

2 13 114

Optimasi carbopol 940 sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan dalam sedian gel anti-aging ekstrak spirulina platensis dengan aplikasi desain faktorial.

4 19 111

Optimasi formula sediaan gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot dengan gelling agent carbopol dan humektan propilen glikol.

3 18 106

Optimasi gelling agent carbopol dan humektan propilen glikol dalam formulasi sediaan gel ekstrak etanol daun binahong (Anredera Cordifolia (Ten.) Steenis).

4 16 120

Optimasi gelling agent CMC Na dan humektan propilen glikol dalam sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)) dengan aplikasi desain faktorial.

7 60 112

Optimasi gelling agent Carbopol dan humektan gliserin dalam sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)) dengan aplikasi desain faktorial.

2 30 132

Optimasi Carbopol® 940 sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan dalam sediaan emulgel sunscreen ekstrak Kencur (Kaempferia galanga L.) : aplikasi desain faktorial.

1 10 115

Optimasi gelling agent CMC-Na dan humetan gliserin dalam sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)) : aplikasi desain faktorial.

4 21 113

Optimasi humektan propilenglikol dan gelling agent carbopol 940 dalam sediaan gel penyembuh luka ekstrak daun petai Cina (Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit) : aplikasi desain faktorial.

5 16 99