Mekanisme anti-inflamasi yang dilakukan oleh flavonoid dapat melalui beberapa jalur yaitu:
1. Penghambatan aktivitas enzim COX danatau lipooksigenase
Inhibisi jalur COX atau lipooksigenase ini secara langsung juga menyebabkan penghambatan biosintesis agen inflamasi eikosanoid dan
leukotrien yang merupakan produk akhir dari jalur COX dan lipooksigenase.
2. Penghambatan akumulasi leukosit
Efek anti-inflamasi flavonoid dapat disebabkan oleh aksinya dalam menghambat akumulasi leukosit di daerah inflamasi. Pada kondisi normal
leukosit bergerak bebas sepanjang dinding endotel. Selama inflamasi, berbagai mediator turunan endotel dan faktor komplemen mungkin menyebabkan adhesi
leukosit ke dinding endotel sehingga menyebabkan leukosit menjadi immobil dan menstimulasi degranulasi netrofil. Pemberian flavonoid dapat menurunkan
jumlah leukosit immobil dan mengurangi aktivasi komplemen sehingga menurunkan adhesi leukosit ke endotel dan mengakibatkan penurunan respon
inflamasi tubuh.
3. Penghambatan degranulasi netrofil
Flavonoid dapat menghambat degranulasi netrofil sehingga secara langsung mengurangi pelepasan asam arakidonat oleh netrofil.
4. Penghambatan pelepasan histamin
Efek anti-inflamasi flavonoid didukung oleh aksinya sebagai antihistamin. Histamin adalah salah satu mediator inflamasi yang pelepasannya
distimulasi oleh pemompaan kalsium ke dalam sel. Flavonoid dapat
menghambat pelepasan histamin dari sel mast. Flavonoid diduga dapat menghambat enzim c-AMP fosfodiesterase sehingga kadar c-AMP dalam sel
mast meningkat, dengan demikian kalsium dicegah masuk ke dalam sel yang berarti juga mencegah pelepasan histamin.
5. Penstabil Reactive Oxygen Species ROS
Efek flavonoid sebagai antioksidan secara tidak langsung juga mendukung efek anti-inflamasi flavonoid. Adanya radikal bebas dapat menarik
berbagai mediator inflamasi. Flavonoid dapat menstabilkan Reactive Oxygen Species ROS dengan bereaksi dengan senyawa reaktif dari radikal sehingga
radikal menjadi inaktif. Hidayati, Listyawati, dan Setyawan, 2005
H. Mkstraksi