Jenis dan Rancangan Penelitian Definisi Operasional

22

BAB III MMTODM PMNMLITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian ekperimental murni menggunakan metode desain faktorial yang bersifat eksploratif dengan dua faktor dan dua level. Penelitian ini mencari range formula sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek yang memenuhi uji fisik.

B. Variabel Penelitian 1. Variabel bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah level Carbopol dan propilen glikol yang digunakan dalam formulasi sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek Kalanchoe pinnata Lam..

2. Variabel tergantung

Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah sifat fisik sediaan gel yang meliputi viskositas, daya sebar, pH, organoleptis, serta stabilitas sediaan gel pergeseran viskositas setelah penyimpanan selama satu bulan.

3. Variabel pengacau terkendali

Variabel pengacau terkendali dalam penelitian ini adalah waktu panen daun cocor bebek, umur, habitat tumbuh, dan cara panen dari tanaman cocor bebek, proses ekstraksi, lama dan kecepatan pencampuran saat pembuatan sediaan gel, lama penyimpanan, alat percobaan, dan wadah yang digunakan untuk menyimpan sediaan gel.

4. Variabel pengacau tak terkendali

Variabel pengacau tak terkendali dalam penelitian ini adalah suhu, kelembaban udara ruangan pada saat pembuatan dan penyimpanan, serta fisiologis dari tikus.

C. Definisi Operasional

1. Gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek adalah sediaan semi padat yang dibuat dengan gelling agent Carbopol, humektan propilen glikol dan zat aktif flavonoid dari ekstrak daun cocor bebek Kalanchoe pinnata Lam. sesuai dengan formula yang ditentukan sebelumnya dengan prosedur pembuatan dalam penelitian ini. 2. Ekstrak daun cocor bebek adalah ekstrak daun cocor bebek Kalanchoe pinnata Lam. yang didapat dari hasil proses maserasi serbuk daun cocor bebek Kalanchoe pinnata Lam. dengan pelarut etanol 70 kualitas teknis kemudian dipekatkan dengan rotary evaporator dan diuapkan sisa pelarutnya diatas waterbath selama 3 jam dengan pengadukan setiap setengah jam sekali. 3. Gelling agent adalah bahan pembawa dalam sediaan gel yang dapat mempengaruhi sifat fisik sediaan gel dan merupakan faktor yang akan dioptimasi, dalam penelitian ini digunakan Carbopol. 4. Humektan adalah bahan yang berfungsi sebagai pelembab kulit dalam sediaan gel yang merupakan faktor yang akan dioptimasi, dalam penelitian ini digunakan propilen glikol. 5. Sifat fisik adalah parameter yang dapat dilihat dan dapat diukur secara kuantitatif meliputi organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar. 6. Organoleptis adalah salah satu parameter uji sediaan gel yang menggunakan indra untuk menilainya meliputi warna, bau, homogenitas, dan tekstur dari sediaan gel. 7. Viskositas adalah nilai kekentalan sediaan gel ekstrak daun cocor bebek yang diukur menggunakan viskometer. Nilai dari viskositas sediaan gel diketahui dengan mengamati jarum penunjuk viskositas. Pengukuran viskositas dilakukan setelah penyimpanan selama 48 jam dari formulasi sediaan. 8. Daya sebar adalah kemampuan menyebar dari sediaan gel ekstrak daun cocor bebek yang nilainya didapat dari pengukuran diameter rata – rata penyebaran gel pada lempeng kaca yang diberi pemberat total 125 gram selama 1 menit. Pengukuran daya sebar dilakukan setelah penyimpanan selama 48 jam dari formulasi. 9. Stabilitas gel adalah sifat gel dalam mempertahankan kestabilannya yang dilihat dari pergeseran viskositas. 10. Pergeseran viskositas adalah prosentase perubahan viskositas sediaan gel setelah penyimpanan satu bulan dibandingkan dengan pengujian setelah 48 jam penyimpanan. 11. Faktor adalah variabel yang diteliti di dalam penelitian Carbopol dan propilen glikol. 12. Level adalah tetapan atau nilai dari suatu faktor yang dinyatakan secara numerik. 13. Efek adalah nilai respon yang disebabkan oleh variasi level dari faktor. 14. Respon adalah besaran atau nilai yang diamati, perubahahan efek dan besarnya dapat dinyatakan secara kuantitatif. Respon penelitian ini adalah sifat fisik viskositas dan daya sebar dan stabilitas gel pergeseran viskositas. 15. Contour plot adalah grafik yang digunakan untuk memprediksi area optimum dari formula yang menunjukkan parameter sediaan gel yang baik. 16. Superimposed countour plot adalah penggabungan grafik-grafik profil pada daerah optimum pada uji daya sebar, viskositas dan pergeseran viskositas. 17. Area optimum adalah area dari komposisi Carbopol dan propilen glikol yang memberikan sifat fisik dan stabilitas fisik sediaan gel yang baik, yaitu daya sebar 5-7 cm, viskositas 200-300 dPas, serta pergeseran viskositas selama penyimpanan ≤ 10.

D. Bahan Penelitian

Dokumen yang terkait

Optimasi gelling agent carbopol 940 dan humektan gliserin terhadap sediaan gel anti-aging ekstrak spirulina platensis dengan aplikasi desain faktorial.

3 16 126

Optimasi sodium carboxymethyl cellulose sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan dalam sediaan gel anti-aging ekstrak spirulina platensis menggunakan aplikasi desain faktorial.

2 13 114

Optimasi carbopol 940 sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan dalam sedian gel anti-aging ekstrak spirulina platensis dengan aplikasi desain faktorial.

4 19 111

Optimasi formula sediaan gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot dengan gelling agent carbopol dan humektan propilen glikol.

3 18 106

Optimasi gelling agent carbopol dan humektan propilen glikol dalam formulasi sediaan gel ekstrak etanol daun binahong (Anredera Cordifolia (Ten.) Steenis).

4 16 120

Optimasi gelling agent CMC Na dan humektan propilen glikol dalam sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)) dengan aplikasi desain faktorial.

7 60 112

Optimasi gelling agent Carbopol dan humektan gliserin dalam sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)) dengan aplikasi desain faktorial.

2 30 132

Optimasi Carbopol® 940 sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan dalam sediaan emulgel sunscreen ekstrak Kencur (Kaempferia galanga L.) : aplikasi desain faktorial.

1 10 115

Optimasi gelling agent CMC-Na dan humetan gliserin dalam sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)) : aplikasi desain faktorial.

4 21 113

Optimasi humektan propilenglikol dan gelling agent carbopol 940 dalam sediaan gel penyembuh luka ekstrak daun petai Cina (Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit) : aplikasi desain faktorial.

5 16 99