Periklanan LANDASAN TEORI 1. Pemasaran
Dengan demikian, secara kondisional selain berfungsi memberikan
pemahaman tentang keberadaan suatu produk, iklan sekaligus menjadi mediasi dalam membujuk konsumen untuk secara sukarela mencoba atau
membeli produk yang ditawarkan. Artinya, melalui iklan baik itu media televisi, radio, surat kabar, majalah, dan sebagainya yang menawarkan aneka
ragam kebutuhan diupayakan agar pemuasan kebutuhan konsumen dapat dicapai.
Namun ada juga iklan yang disiarkan secara berulang-ulang atau terus – menerus dengan harapan bahwa kelak khalayak akan membaca, mendengarkan
atau mengamati ketika iklan itu muncul. Kemungkinan bahwa khalayak akan mengingat sebagaian iklan bertambah sebagaimana terpaan iklan akan mencapai
konsumen dengan suatu pesan yang menciptakan pengenalan produk, membedakan produk dari pesaingnya, menghubungkan produk dengan
pengalaman yang menyenangkan dan berulang-ulang melibatkan khalayak dalam penciptaan makna iklan.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Irma Satya Indriyati dan John J.O.I. Ihalauw 2002, bahwa pengulangan pesan dapat didasarkan pada
tanggapan konsumen dan tingkat seringnya konsumen melihat tayangan iklan berdasarkan aspek AIDA.
Menurut Mowen dan Minor 2002 : 134, tindakan mengingat terdiri dari dua proses yaitu pembangkitan tanggapan dan mengingat ulang. Proses
pencanan kembali meliputi pencarian melalui memori jangka panjang untuk mengidentifikasi dalamnya informasi yang ingin diingat individu.
Menurut Mowen dan Minor 2002 : 425, bahwa struktur pesan mengacu pada bagaimana isi pesan disusun. Salah satu isu utama dalam bidang ini adalah
menempatkan informasi yang penting. Sementara isu lainnya adalah beberapa kali bagian penting dari informasi harus diulang dalam sebuah pesan. Struktur pesan
tersebut diantaranya adalah : 1.
Pengaruh utama Pengaruh utama terjadi apabila materi awal pesan sangat berpengaruh.
2. Resensi
Pengaruh resensi terjadi apabila materi diakhir pesan sangat berpengaruh. 3.
Repetisi Seberapa sering informasi hendaknya diulang.