Evaluasi Construct Reliability Dan Variance Extracted Evaluasi Normalitas

Hasil pengujian reliabilitas instrumen dengan construct reliability dan variance extracted menunjukkan instrumen cukup reliabel, yang ditunjukkan dengan nilai construct reliability belum seluruhnya ≥ 0,7. Meskipun demikian angka tersebut bukanlah sebuah ukuran “mati” artinya bila penelitian yang dilakukan bersifat exploratory, maka nilai di bawah 0,70 pun masih dapat diterima sepanjang disertai alasan–alasan empirik yang terlihat dalam proses eksplorasi. Dan variance extracted direkomendasikan pada tingkat 0,50.

4.2.5. Evaluasi Normalitas

Uji normalitas sebaran dilakukan dengan Kurtosis Value dari data yang digunakan yang biasanya disajikan dalam statistik deskriptif. Nilai statistik untuk menguji normalitas itu disebut z-value. Bila nilai-z lebih besar dari nilai kritis maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak normal. Nilai kritis dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi 0,01 1 yaitu sebesar ± 2,58. Tabel 4.14. Normalitas Data Sumber : Lampiran Hasil uji menunjukkan bahwa nilai c.r. multivariate berada di antara ± 2,58 itu berarti asumsi normalitas terpenuhi. Fenomena ini tidak menjadi masalah serius seperti dikatakan oleh Bentler dan Chou 1987 bahwa jika teknik estimasi dalam model SEM menggunakan maximum likelihood Var iable m in m ax kur t osis c.r . X11 1 5 1.152 2.467 X12 1 5 0.676 1.448 X13 1 5 1.409 3.016 X14 1 5 0.282 0.603 X21 2 5 - 0.877 - 1.877 X22 2 5 - 0.618 - 1.323 X31 2 5 - 0.257 - 0.551 X32 2 5 - 0.312 - 0.667 X33 3 5 - 0.652 - 1.397 X34 2 5 - 0.462 - 0.989 X35 2 5 - 0.293 - 0.628 X36 2 5 - 0.199 - 0.426 X41 1 5 0.961 2.057 X42 1 5 1.141 2.443 X43 2 5 - 0.273 - 0.584 X51 2 5 - 0.315 - 0.673 X52 2 5 - 0.192 - 0.411 X53 2 5 - 0.236 - 0.505 Y11 2 5 - 0.154 - 0.329 Y12 2 5 - 0.499 - 1.069 Y21 2 5 0.298 0.637 Y22 2 5 0.069 0.147 M u lt iv a r ia t e 4.093 0 .6 6 1 Ba t a sN or m a l ± 2 ,5 8 estimation MLE walau distribusi datanya tidak normal masih dapat menghasilkan good estimate, sehingga data layak untuk digunakan dalam estimasi selanjutnya.

4.3.6. Analisis Model One – Step Approach to SEM

Dalam model SEM, model pengukuran dan model struktural parameter-parameternya diestimasi secara bersama-sama. Cara ini agak mengalami kesulitan dalam memenuhi tuntutan fit model. Kemungkinan terbesar disebabkan oleh terjadinya interaksi antara measurement model dan structural model yang diestimasi secara bersama-sama One Step Approach to SEM . One step aprroach to SEM digunakan apabila model diyakini bahwa dilandasi teori yang kuat serta validitas reliabilitas data sangat baik Hair et.al.,1998. Hasil estimasi dan fit model one-step approach to SEM dengan menggunakan program aplikasi AMOS 4.01 terlihat pada gambar dan tabel Goodness of Fit dibawah ini. Gambar 4.3 Sumber : Lampiran Tabel 4.15. Evaluasi Kriteria Goodness Of Fit Indices Model One-Step Approach-Base Model Kriteria Hasil Nilai Kritis Evaluasi Model CminDF 1.565 ≤ 2,00 baik Probability 0.000 ≥ 0,05 kurang baik RMSEA 0.072 ≤ 0,08 baik GFI 0.815 ≥ 0,90 kurang baik AGFI 0.769 ≥ 0,90 kurang baik TLI 0.860 ≥ 0,95 kurang baik CFI 0.877 ≥ 0,94 kurang baik Sumber : Lampiran Dari hasil evaluasi terhadap model one step base model ternyata dari semua kriteria goodness of fit yang digunakan, belum seluruhnya menunjukkan hasil evaluasi model yang baik, berarti model belum sesuai MODEL PENGUKURAN STRUKTURAL Celebrity Endoser, Message Repition, Customer Learning Model Specification : One Step Approach - Base Model Attrcativeness X31 er_12 1 1 Likeability Credibility 1 Celebrity Endoser d_at 1 0,005 d_cr d_lk 1 X32 er_13 1 X33 er_14 1 X11 er_3 1 1 1 X21 er_1 1 1 Meaningfulness 0,005 d_mn X41 er_18 X42 er_19 1 1 1 1 X22 er_2 1 X12 er_4 1 X13 er_5 X14 er_6 1 1 X43 er_20 1 X34 er_15 1 X35 er_16 1 X36 er_17 1 Generalization Stimulus d_sg Y11 er_7 Y12 er_8 1 1 1 1 Discrimination Stimulus d_sd Y21 er_21 Y22 er_22 1 1 1 1 Messages Repetition d_mr X51 er_9 X52 er_10 X53 er_11 1 1 1 1 1 Customer Learning 0,005 d_cl 1

Dokumen yang terkait

Pengaruh Iklan Sampo Pantene di Televisi Terhadap Preferensi Konsumen (Studi Kasus Mahasiswi AMIK MBP Medan)

4 60 103

Pengaruh penggunaan celebrity endorser, media iklan televisi dan pesan iklan televisi terhadap efektifitas iklan serta dampaknya dalam menumbuhkan brand awareness pada program periklanan produk indosat IM3

0 12 136

PENGARUH IKLAN DI TELEVISI TERHADAP RESPON KONSUMEN PENGARUH IKLAN DI TELEVISI TERHADAP RESPON KONSUMEN (Studi Terhadap Iklan Pasta Gigi Pepsodent).

0 2 17

PENGARUH PENGGUNAAN SELEBRITI ENDORSER DALAM IKLAN TELEVISI TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN Pengaruh Penggunaan Selebriti Endorser Dalam Iklan Televisi Terhadap Minat Beli Konsumen.

0 1 12

PENDAHULUAN Pengaruh Penggunaan Selebriti Endorser Dalam Iklan Televisi Terhadap Minat Beli Konsumen.

0 1 6

PENGARUH PENGGUNAAN SELEBRITI ENDORSER DALAM IKLAN TELEVISI TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN Pengaruh Penggunaan Selebriti Endorser Dalam Iklan Televisi Terhadap Minat Beli Konsumen.

0 1 17

PENGARUH CELEBRITY ENDORSER TERHADAP BRAND IMAGE KECAP ABC DI GIANT HYPERMARKET PONDOK TJANDRA SIDOARJO.

1 4 87

PENGULANGAN PESAN SUATU IKLAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN KONSUMEN (Studi Terhadap Iklan Pasta Gigi Pepsodent) Mochamad Edris

0 0 13

ANALISIS SELEBRITI ENDORSER DAN PENGULANGAN PESAN IKLAN DI TELEVISI TERHADAP PEMBELAJARAN KONSUMEN (Studi Iklan Kecap ABC di Giant Pondok Tjandra )

0 1 22

PENGARUH CELEBRITY ENDORSER TERHADAP BRAND IMAGE KECAP ABC DI GIANT HYPERMARKET PONDOK TJANDRA SIDOARJO SKRIPSI

0 1 16