Pembelajaran Konsumen LANDASAN TEORI 1. Pemasaran
Ada tiga konsep utama yang diturunkan dari proses belajar classical conditioning
, yaitu: 1.
pengulangan adalah proses penyampaian pesan kepada konsumen berulang kali, dengan frekuensi yang berkali-kali.
2. Generalisasi stimulus yaitu kemampuan seseorang konsumen beraksi
sama terhadap stimulus yang relatif berbeda. 3.
Diskriminasi stimulus adalah lawan kata dari generalisasi , yaitu konsumen diharapkan bisa mengambil kesimpulan berbeda terhadap
beberapa stimulus yang mirip satu dengan yang lainnya. b. Proses belajar instrumental conditioning Operant conditioning
Operant conditioning adalah proses belajar yang terjadi pada diri konsumen akibat konsumen menerima imbalan yang positif atau negatif
reward karena mengkonsumsi suatu produk sebelumnya. Operant conditioning
memiliki empat konsep penting yaitu : 1.
Penguatan remforcement Penguatan remforcement yaitu suatu rangsangan yang meningkatkan
peluang seseorang untuk mengulangi perilaku yang pernah dilakukanya.
2. Hukuman panishment
Hukuman adalah hal-hal negatif atau hal yang tidak menyenangkan yang diterima konsumen karena dia melakukan suatu perbuatan.
3. Kepunahan extinction
Kepunahan muncul ketika konsumen menganggap bahwa stimulus tidak dapat memberikan kepuasan yang diharapkannya.
4. Shaping
Konsumen diarahkan untuk melakukan suatu perilaku sebelum dia bisa melakukan perilaku yang diharapkannya.
c. Proses belajar picariaus learning observational learning
Observational learning adalah proses belajar yang dilakukan
konsumen ketika ia mengamati tindakan dan perilaku orang lain dan konsekuensi dari perilaku tersebut.
Ada tiga penggunaan observation learning dalam strategi pemasaran, yaitu :
1. Mengembangkan respon baru.
Model bisa digunakan untuk memperkenalkan berbagai penggunaan produk-produk baru yang selama ini belum terpikirkan
oleh konsumen. 2.
Mencegah respon yang tidak dikehendaki dan memfasilitasi respon. Produsen dapat mencegah perilaku konsumen yang tidak
dikehendaki dengan menggunakan model sehingga dapat
memberikan kepercayaan kembali terhadap produk yang dianggap negatif oleh konsumen.
3. Memfasilitasi respon
Model bisa digunakan untuk memperagakan produk sehingga menjadi daya tarik konsumen untuk bisa meniru model tersebut.
Proses belajar bisa terjadi karena adanya empat unsur yang mendorong proses belajar tersebut Schiffman dan Kanuk, 2000 ; Loudon dan Della Bitta,
1993 dalam Sumarwan 2002 : 93. Keempat unsur tersebut adalah motivasi motivation,
isyarat cues, respons response, dan pendorong atau penguatan reinforcement.
Menurut penelitian Indrayanti dan Ihalauw 2002, bahwa pembelajaran konsumen dapat diukur dengan dua hal yaitu :
1. Generalisasi Stimulus
Generalisasi Stimulus terjadi ketika suatu stimulus yang agak berbeda dengan stimulus yang sudah ada menghasilkan respon yang sama
indikatornya yaitu : a.
Kesamaan produk yang baru dan yang lama b.
Dan penggunaan apapun jenis produknya. 2.
Diskriminasi Stimulus Diskriminasi Stimulus merupakan hal sebaliknya dari generalisasi
stimulus dimana konsumen melakukan pemilihan terhadap hanya satu stimulus serupa lainya. Indikatornya yaitu :
a. Pengetahuaan terhadap setiap jenis iklan selain yang terbaru.
b. Pemilihan produk yang terbaru untuk digunakan.