Televisi Sebagai Media Advertising

televisi sebagai media iklan adalah biaya tinggi, kebingungan yang tinggi, tingkat penerapan yang cepat berlalu dan audiens kurang mempunyai daya seleksi. Menurut fahmi 1997:22 dalam Sumartono 2002:9 menyatakan bahwa, sebagai media audio visual televisi dinilai sebagai media yang paling berhasil dalam menyebarkan informasi, cerita atau segala sesuatu yang disampaikan menjadi lebih menarik dan menyenangkan pemirsa dibandingkan dengan media komunikasi lainya, Seperti media cetak dan radio. Sedangkan menurut Darwanto 1994: 28 dalam Sumartono 2002:11 televisi mempunyai kekuatan sebagai alat dengan system yang besar mampu menciptakan daya rangsang yang sangat tinggi dalam mempengaruhi sikap, tingkah laku, dan pola piker khalayaknya, yang pada akhirnya menyebabkan banyak perubahan dalam masyarakat. Dari berbagai pendapat diatas dapat memberikan pemahaman bahwa media televisi mampu merangsang konsumen untuk melakukan perubahan sikap dan perilakunya. Dengan demikian keberadaan media televisi dapat menjadi sarana periklanan yang efektif.

2.2.7. Perilaku Konsumen

Menurut Mowen dan Minor 2002 : 6, perilaku konsumen didefinisikan sebagai studi tentang unit pembelian dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi, dan pembuangan barang, jasa, pengalaman, serta ide-ide. Prinsip-prinsip perilaku konsumen berguna bagi para manajer bisnis, pemerintah, dan organisasi nirlaba, serta juga orang-orang awam. Bagi manajer pemasaran, penlaku konsumen memiliki implikasi yang penting untuk analisis lingkungan, potitioning produk, segmentasi dunia bisnis, desain riset pasar, dan pengembangan bauran pemasaran. Menurut Setiadi 2003 : 10, perilaku konsumen dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu sebagai berikut : a. Faktor kebudayaan  Kebudayaan Kebudayaan merupakan faktor penentu yang paling dasar dari keinginan dan perilaku seseorang.  Sub-budaya Setiap kebudayaan terdiri dari sub-budaya – sub-budaya yang lebih kecil yangmemberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk para anggotanya.  Kelas sosial Kelas-kelas sosial adalah kelompok-kelompok yang relative homogen dan bertahan lama dalam suatu masyarakat, yang tersusun secara hierarki dan keanggotannya mempunyai nilai, minat dan perilaku yang serupa.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Iklan Sampo Pantene di Televisi Terhadap Preferensi Konsumen (Studi Kasus Mahasiswi AMIK MBP Medan)

4 60 103

Pengaruh penggunaan celebrity endorser, media iklan televisi dan pesan iklan televisi terhadap efektifitas iklan serta dampaknya dalam menumbuhkan brand awareness pada program periklanan produk indosat IM3

0 12 136

PENGARUH IKLAN DI TELEVISI TERHADAP RESPON KONSUMEN PENGARUH IKLAN DI TELEVISI TERHADAP RESPON KONSUMEN (Studi Terhadap Iklan Pasta Gigi Pepsodent).

0 2 17

PENGARUH PENGGUNAAN SELEBRITI ENDORSER DALAM IKLAN TELEVISI TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN Pengaruh Penggunaan Selebriti Endorser Dalam Iklan Televisi Terhadap Minat Beli Konsumen.

0 1 12

PENDAHULUAN Pengaruh Penggunaan Selebriti Endorser Dalam Iklan Televisi Terhadap Minat Beli Konsumen.

0 1 6

PENGARUH PENGGUNAAN SELEBRITI ENDORSER DALAM IKLAN TELEVISI TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN Pengaruh Penggunaan Selebriti Endorser Dalam Iklan Televisi Terhadap Minat Beli Konsumen.

0 1 17

PENGARUH CELEBRITY ENDORSER TERHADAP BRAND IMAGE KECAP ABC DI GIANT HYPERMARKET PONDOK TJANDRA SIDOARJO.

1 4 87

PENGULANGAN PESAN SUATU IKLAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN KONSUMEN (Studi Terhadap Iklan Pasta Gigi Pepsodent) Mochamad Edris

0 0 13

ANALISIS SELEBRITI ENDORSER DAN PENGULANGAN PESAN IKLAN DI TELEVISI TERHADAP PEMBELAJARAN KONSUMEN (Studi Iklan Kecap ABC di Giant Pondok Tjandra )

0 1 22

PENGARUH CELEBRITY ENDORSER TERHADAP BRAND IMAGE KECAP ABC DI GIANT HYPERMARKET PONDOK TJANDRA SIDOARJO SKRIPSI

0 1 16