Tujuan Pembelajaran Kooperatif Unsur Penting dan Prinsip Utama Pembelajaran Kooperatif
a Orientasi
Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diberikan.
Memberikan penekanan
tentang manfaat
penggunaan metode Jigsaw dalam proses belajar mengajar. Mengingatkan senantiasa
percaya diri, kritis, kooperatif dalam model pembelajaran ini. Peserta didik diminta belajar konsep secara keseluruhan secara
untuk memperoleh gambaran keseluruhan dari konsep. bisa juga pemahaman konsep ini menjadi tugas yang sebelumnya
harus sudah dibaca di rumah. b
Pengelompokan Misalkan dalam kelas ada 20 siswa, yang kita tahu kemampuan
matematikanya dan sudah di-
ranking
siswa tidak perlu tahu, kita bagi dalam 25 ranking 1-5 kelompok sangat baik, 25
rangking 6-10 kelompok baik, 25 selanjutnya ranking 11- 15 kelompok sedang, 25 ranking 15-20 rendah.
Selanjutnya kita akan membaginya menjadi 5 grup A-E yang isi tiap-tiap grupnya heterogen dalam kemampuan matematika,
berilah indeks 1 untuk siswa dalam kelompok sangat baik, indeks 2 untuk kelompok baik, indeks 3 untuk kelompok
sedang, dan indeks 4 untuk kelompok rendah. Misalkan A1 berarti grup A dari kelompok sangat baik, … , A4 grup A dari
kelompok rendah. Tiap grup akan berisi
Grup A {A1, A2, A3, A4} Grup B {B1, B2, B3, B4}
Grup C {C1, C2, C3, C4} Grup D {D1, D2, D3, D4}
Grup E {E1, E2, E3, E4}
c Pembentukan dan pembinaan kelompok
expert
Selanjutnya grup itu dipecah menjadi kelompok yang akan mempelajarai materi yang kita berikan dan dibina supaya jadi
expert
, berdasarkan indeksnya. Kelompok 1 {A
1
, B
1
, C
1
, D
1
, E
1
} Kelompok 2 {A
2
, B
2
, C
2
, D
2
, E
2
} Kelompok 3 {A
3
, B
3
, C
3
, D
3
, E
3
} Kelompok 4 {A
4
, B
4
, C
4
, D
4
, E
4
} Tiap kelompok ini diberi konsep matematika transformasi
sesuai dengan kemampuannya. Kelompok 1 yang terdiri dari siswa yang sangat baik kemampuannya diberi materi yang
lebih kompleks
worksheet
1. Kelompok 2 diberi materi
worksheet
2. Kelompok 3 diberi
worksheet
3. Dan kelompok 4 diberi
worksheet
4. Setiap kelompok diharapkan bisa belajar topik yang diberikan
dengan sebaik-baiknya sebelum ia kembali kedalam grup sebagai tim ahli “
expert
”, tentunya peran pendidik cukup penting dalam fase ini.
d Diskusi pemaparan kelompok ahli dalam grup
Expertist
peserta didik ahli dalam konsep tertentu ini, masing- masing kembali dalam grup semula. Pada fase ini kelima grup
1-5 memiliki ahli dalam konsep-konsep tertentu Worksheet 1-4. Selanjutnya pendidik mempersilahkan anggota grup untuk
mempresentasikan keahliannya kepada grupnya masing- masing, satu persatu. Proses ini diharapkan akan terjadi
shearing
pengetahuan antara mereka. Aturan dalam fase ini adalah:
- Siswa memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa
setiap anggota tim mempelajari materi yang diberikan.
- Memperoleh pengetahuan baru adaalh tanggung jawab
bersama, jadi tidak ada yang selesai belajar sampai setiap anggota menguasai konsep.
- Tanyakan pada anggota grup sebelum Tanya paad pendidik.
- Pembicaraan
dilakukan secara
pelan agar
tidak mengganggu grup lain
- Akhiri diskusi dengan “merayakannya” agar memperoleh
kepuasan e
Tes penilaian Pada fase ini guru memberikan tes tulis untuk dikerjakan oleh
siswa yang memuat seluruh konsep yang didiskusikan. Pada tes ini siswa tidak diperkenankan untuk bekerja sama. Jika
mungkin tempat duduknya agak dijauhkan. f
Pengakuan kelompok Penilaian pada pembelajaran kooperatif berdasarkan skor
peningkatan individu, tidak didasarkan pada skor akhir yang diperoleh siswa, tetapi berdasarkan pada seberapa jauh skor itu
melampaui rata-rata skor sebelumnya. Setiap siswa dapat memberikan kontribusi poin maksimum pada kelompoknya
dalam sistem skor kelompok. Siswa memperoleh skor untuk kelompoknya didasarkan pada skor kuis mereka melampui
skor dasar mereka. 3.
Jigsaw Tipe III Model Jigsaw yang ketiga ini dikembangkan oleh Kagan
M. Huda, 2012. Tidak ada perbedaan yang menonjol pada Jigsaw I, Jigsaw II, dan Jigsaw III dalam tata laksana dan prosedurnya
masing-masing. Hanya saja dalam Jigsaw III, Kagan lebih fokus pada penerapannya di kelas-kelas bilingual. Jadi dengan dua model
Jigsaw sebelumnya yang dapat diterapkan untuk semua materi pelajaran, model Jigsaw ini khusus diterapkan untuk kelas
bilingual. Karena diterapkan pada kelas bilingual, maka Jigsaw III
pada umumnya menggunakan bahasa Inggris untuk materi, bahan, lembar kerja, dan kuis.