E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi Universitas Sanata Dharma sebagai obyek penelitian khususnya mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi mahasiswa dalam studi, sehingga dapat dipergunakan sebagai pertimbangan kebijakan universitas dan memperbaiki kekurangan
yang masih ada. 2.
Bagi Penulis Untuk menambah pengalaman dan pengetahuan serta menerapkan teori
yang telah diperoleh selama kuliah ke dalam keadaan yang sebenarnya, terutama tentang faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa dalam
memilih program studi di Perguruan Tinggi.
BAB II LANDASAN TEORI
A. MINAT
Kata minat dapat diartikan sebagai ketertarikan seseorang akan suatu hal. Minat merupakan faktor psikologis yang dapat menentukan suatu pilihan
yang tepat, selain itu minat merupakan salah satu faktor penentu yang sangat penting untuk suatu kemajuan dan keberhasilan seseorang. Seseorang yang
mengerjakan sesuatu dengan disertai minat, pada umumnya akan memperoleh hasil yang lebih baik daripada mereka tidak berminat sebelumnya. Minat
seseorang dapat dilihat melalui kegiatan-kegiatan yang sering dilakukan yang didasari pernyataan senang dan tidak senang terhadap suatu obyek. Menurut
Elizabeth B. Hurlock 1989:114 minat merupakan sumber motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila
mereka bebas memilih. Menurut W.S. Winkel 1983: 30 minat adalah kecenderungan yang agak menetap dalam subyek untuk merasa tertarik pada
bidanghal yang tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu. Menurut Bimo Walgito 1977: 38 minat merupakan suatu keadaan dimana
seseorang menaruh perhatian terhadap suatu obyek disertai dengan adanya kecenderungan untuk berhubungan lebih aktif dengan obyek tersebut. Minat
dapat didefinisikan sebagai suatu sikap atau perasaan yang positif terhadap suatu aktivitas, orang, pengalaman atau benda. Carl Safran dalam Dewa
Ketut Sukardi 1988: 61.
7
Minat pada diri seseorang tidak terjadi secara tiba-tiba, melainkan melalui proses. Anak memiliki minat dari pembawaannya, kemudian
memperolah perhatian dan berinteraksi dengan lingkungannya. Jadi minat adalah ketertarikan seseorang untuk menaruh perhatian penuh akan bidang
yang dipilihnya dan melakukannya merasa rasa senang. Minat mempunyai dua aspek yaitu aspek kognitif dan aspek afektif
Elizabeth Hurlock, 1989:116-117. Aspek kognitif dibangun melalui pengalaman pribadi dan apa yang dipelajari di rumah, sekolah dan
masyarakat. Dari sumber tersebut seseorang belajar apakah sesuatu memuaskan kebutuhan atau tidak. Apabila hal tersebut dapat memuaskan
kebutuhannya maka akan timbul minat terhadap hal tersebut. Aspek afektif juga dibangun dari pengalaman pribadi seseorang tetapi akan tetapi lebih
menekankan kepada emosional. Hal ini berhubungan dengan rasa senang atau tidak senang. Apabila seseorang mendapatkan suatu pengalaman yang
menyenangkan maka akan semakin berminat terhadap apa yang dialaminya begitu juga sebaliknya. Dua hal tersebut mempunyai peran yang sangat
penting dalam menentukan apa yang akan dikerjakan oleh anak dengan jenis penyesuaian pribadi dan sosial mereka, namun demikian aspek afektif
mempunyai peran yang lebih besar dalam memotivasi tindakan daripada aspek kognitif. Aspek afektif minat bila sudah terbentuk cenderung tahan terhadap
perubahan dibanding aspek kognitif. Dalam hal pembentukan minat Andi Mappiare 1992 mengatakan
bahwa minat berasal dari harapan, sebab minat terdiri dari perasaan, harapan,