PEKERJAAN YANG DIHARAPKAN LANDASAN TEORI

pekerjaan adalah kegiatan yang direncanakan, jadi pekerjaan itu memerlukan pemikiran khusus dan tidak dapat dijalankan siapapun. Menurut Hegel dalam Pandji Anoraga, 1992:12 pekerjaan adalah kesadaran manusia. Pekerjaan memungkinkan orang dapat menyatakan diri secara obyektif ke dunia ini, sehingga ia dan orang lain dapat memandang dan memahami keberadaan dirinya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 1996:67 pekerjaan : pencarian, apa yang dijadikan pokok penghidupan, sesuatu yang dilakukan untuk mendapatkan nafkah. Hubungan seseorang dengan pekerjaanya sangat mendasar dan karena itu sikap seseorang terhadap pekerjaannya itu sangat memungkinkan menentukan keberhasilan dan kegagalannya Frederick Herzberg dalam Prof. F. DR. Sondang P Siagian, 1989. Jadi pekerjaan adalah usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan diri atau kebutuhan umum, maka dapat dikatakan bahwa orang bekerja itu untuk mempertahankan eksistensi diri sendiri dan keluarga. Dengan pekerjaan tersebut orang secara tidak langsung akan memperbaiki kondisi di lingkungan dan kehidupannya. Jika seseorang merasa tidak puas akan hasil dari pekerjaan yang digeluti maka akan menimbulkan rasa tidak suka akan pekerjaan tersebut dan sikap tersebut bertentangan dengan pekerjaan yang dilakukan dan mengakibatkan seseorang untuk sulit mendapatkan pekerjaan baru. Hal ini berarti bahwa seseorang yang menginginkan pekerjaan tertentu, maka orang itu akan berusaha mencari kesempatan untuk selalu melihat dan mendengarkan segala sesuatunya tentang pekerjaan tersebut serta berusaha untuk mendapatkan pekerjaan tersebut. Orang yang bekerja pada lajur produksi atau melakukan pekerjaan yang tidak menyenangkan dan pekerjaan tangan yang sulit, biasanya tidak termotivasi oleh pekerjaan tersebut Hamzah B. Uno, 2007:40. Setiap pekerjaan yang berbeda membutuhkan persyaratan keterampilan, identitas tugas, otonomi dan tipe-tipe penilaian yang berbeda pula. Perbedaan karakteristik yang melekat pada pekerjaan itu membutuhkan pengorganisasian dan penempatan orang secara tepat sesuai dengan kesiapan individu Abi Sujak, 1990:250 Hal ini berhubungan dengan peranan mahasiswa sebagai tenaga kerja tingkat tinggi dimasa depan adalah harapan untuk bekerja setelah lulus dari perguruan tinggi. Kebanyakan mahasiswa memang ingin bekerja secara tetap sesuai dengan bidang studi yang mereka pelajari di perguruan tinggi. Tampak jelas bahwa studi di pendidikan tinggi memang dimaksudkan sebagai persiapan untuk mendapatkan pekerjaan yang pantas di masyarakat kelak. Juga tampak adanya kecenderungan sejumlah mahasiswa mengharapkan bekerja pada sektor tertentu. Harapan untuk bekerja pada sektor tertentu semacam itu umumnya mempunyai hubungan dengan karakteristik atau ciri- ciri mahasiswa, misalnya: umur, asal-usul etnis orang tua, atau tempat tinggal mahasiswa tersebut, dalam hal ini desa dan kota. Erat hubungannya dengan sektor pekerjaan adalah cara-cara apa yang seyogyanya ditempuh untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih baik tentang pekerjaan. Umumnya mahasiswa berpendapat bahwa pengalaman praktis merupakan cara paling baik untuk mendapatkan pengetahuan tentang pekerjaan itu.

E. LINGKUNGAN BELAJAR

1. Lingkungan Keluarga

Keluarga merupakan lingkungan pertama kali bagi mahasiswa dalam kehidupannya, dan bagaimana keadaan keluarga akan memegang peranan pula dalam berhasil tidaknya mahasiswa mengarungi pendidikannya. Siswa yang mengalami proses belajar, supaya berhasil sesuai dengan tujuan yang harus dicapainya perlu memperhatikan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajarnya. Menurut Ngalim Purwanto 1990:109 suasana keluarga yang bermacam-macam itu mau tidak mau akan turut mempengaruhi bagaimana dan sampai mana belajar dialami dan dicapai oleh anak-anak. Petterson dan Loeber 1984 seperti dikutip oleh Muhibbin Syah, 1995:138 mengatakan bahwa lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar siswa ialah orang tua dan keluarga itu sendiri. Pendidikan keluarga terhadap anak-anaknya adalah pendidikan yang didasarkan pada kasih sayang terhadap anak dan yang diterimanya dari kodrat. Orang tua adalah pendidik sejati, pendidik karena kodratnya. Oleh karena itu, kasih sayang orang tua terhadap anak hendaklah kasih sayang yang sejati. Yang berarti pendidik atau orang tua mengutamakan kepentingan dan kebutuhan anak, dengan mengesampingkan keinginan dan kepentingan sendiri Ngalim Purwanto, 1995:80. Menurut Ngalim Purwanto 1995:86 beberapa petunjuk penting pendidikan dalam lingkungan keluarga adalah : a. Usahakan suasana yang baik dalam lingkungan keluarga b. Tiap-tiap anggota keluarga hendaklah belajar berpegang pada hak dan kewajiban masing-masing c. Hendaklah mengetahui tabiat anak d. Hindarkan segala sesuatu yang dapat merusak pertumbuhan jiwa anak e. Biarkan anak bergaul dengan teman diluar lingkungan keluarga Menurut Roestiyah 1982:163 faktor-faktor yang datang dari keluarga yang mempengaruhi belajar siswa, yaitu : a. Cara mendidik Orang tua yang memanjakan anaknya, maka setelah sekolah akan menjadi siswa yang kurang bertanggung jawab, dan takut menghadapi tantangan kesulitan. Juga orang tua yang mendidik anaknya secara keras itu akan menjadi penakut. b. Suasana keluarga Hubungan antara anggota keluarga yang kurang intim, menimbulkan suasana kaku, tegang di dalam keluarga, menyebabkan anak kurang semangat untuk belajar. Susana yang menyenangkan, akrab dan penuh kasih sayang, memberi motivasi yang mendalam pada anak. c. Pengertian orang tua Anak belajar perlu dorongan dan pengertian orang tua. Bila anak sedang belajar jangan diganggu dengan tugas-tugas di rumah. Kadang-

Dokumen yang terkait

Faktor-faktor yang Melatarbelakangi Mahasiswa Memilih Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara

10 84 90

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Mahasiswa Memilih Studi di Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Jember (Studi Kasus Pada Mahasiswa Baru Jurusan Manajemen Angkatan 2012)

0 7 20

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan mahasiswa dalam memilih jurusan pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

0 11 193

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MEMILIH PERGURUAN TINGGI DAN DAMPAKNYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR : Studi pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia.

0 2 45

Faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan profesi guru : studi kasus pada mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

1 14 155

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI MINAT BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET.

0 0 18

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MAHASISWA MEMILIH PROGRAM STUDI DI PERGURUAN TINGGI DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi terhadap Mahasiswa Angkatan 2017, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung)

1 3 152

Faktor-faktor penyebab lamanya penulisan skripsi oleh mahasiswa : studi kasus mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi dan Pendidikan Akuntasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidkan Universitas Sanata Dharma - USD Repository

0 0 150

Faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan profesi guru : studi kasus pada mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 1 153

Faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa dalam memilih program studi di perguruan tinggi : studi kasus pada mahasiswa angkatan 2004 dan 2005, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan USD Yogyakarta - USD Repository

0 0 205