Gliserin Triethanolamine TEA Gel dan Emulgel

berinteraksi dengan sebum menghasilkan suatu asam lemak bebas. Asam lemak bebas berlebih inilah selanjutnya mempromotori adanya peradangan pada kulit yang menyebabkan terbentuknya jerawat. Salah satu usaha untuk menyembuhkan jerawat adalah dengan mengurangi jumlah bakteri penyebab jerawat yang berkembang biak secara berlebihan. Tiga komponen utama yang terkandung pada minyak serai wangi Jawa berupa sitronelal, geraniol dan sitronelol berpotensi untuk membunuh bakteri termasuk bakteri penyebab jerawat, yaitu Staphylococcus epidermidis. Oleh karenanya, minyak serai wangi Jawa berpotensi untuk diformulasikan ke dalam suatu sediaan antiacne. Pengujian daya antibakteri ditunjukkan dengan diameter zona hambat dengan metode difusi sumuran serta Konsentrasi Hambat Minimum KHM dan Konsentrasi Bunuh Minimum KBM dengan metode dilusi padat. Pengujian ini dilakukan untuk memastikan bahwa minyak serai wangi Jawa dapat menghambat pertumbuhan Staphylococcus epidermidis. Penggunaan emulgel diharapkan dapat menutupi ketidaknyamanan dalam penggunaan minyak serai wangi Jawa secara langsung. Hal ini dikarenakan minyak serai wangi yang memiliki sensasi berminyak tertutupi dalam sistem emulsi tipe minyak dalam air kemudian dengan adanya suatu gelling agent dapat memberikan sensasi dingin pada saat pengaplikasian. Pembuatan emulgel diawali dengan pembentukan emulsi tipe minyak dalam air dengan minyak serai wangi Jawa dan parafin sebagai fase minyak. Emulgator yang digunakan berupa kombinasi surfaktan anionik, yaitu tween 80 dan span 80. Carbopol sebagai gelling agent yang ditambahkan pada emulsi terurai polimernya sehingga konsistensinya mengental setelah ditambahkan TEA.

H. Hipotesis

Emulgel antiacne minyak serai wangi Jawa memiliki daya antibakteri yang berpotensi dalam menghambat pertumbuhan Staphylococcus epidermidis.

Dokumen yang terkait

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak n-heksana Etilasetat dan Etanol Dari Rumput Laut Coklat (Sargassum polycystum C.Agardh.) Terhadap Bakteri Propionibacterium acne dan Staphylococcus epidermidis

8 127 76

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kloroform Limbah Padat Daun Serai Wangi (Cymbopogon nardus) Terhadap Bakteri Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus aureus.

0 8 15

SKRIPSI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK KLOROFORM LIMBAH PADAT DAUN SERAI WANGI (Cymbopogon nardus) TERHADAP BAKTERI Pseudomonas aeruginosa DAN Staphylococcus aureus.

0 6 14

II. TINJAUAN PUSTAKA AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK KLOROFORM LIMBAH PADAT DAUN SERAI WANGI (Cymbopogon nardus) TERHADAP BAKTERI Pseudomonas aeruginosa DAN Staphylococcus aureus.

4 33 26

Uji daya antibakteri minyak atsiri serai wangi Jawa (Citronella Java Oil) terhadap bakteri Porphyromonas gingivalis penyebab gingivitis.

6 22 133

Pengambilan Minyak Atsiri dari Daun dan Batang Serai Wangi (Cymbopogon winterianus) Menggunakan Metode Distilasi Uap dan Air dengan Pemanasan Microwave

0 0 5

Uji daya antibakteri emulgelantiacne minyak serai wangi Jawa (Cymbopogon winterianus) terhadap Staphylococcus epidermidis - USD Repository

0 0 109

UJI DAYA ANTIBAKTERI MINYAK ATSIRI SERAI WANGI JAWA (Citronella Java Oil) TERHADAP BAKTERI Porphyromonas gingivalis PENYEBAB GINGIVITIS SKRIPSI

1 6 131

PENGARUH VARIASI KOMPOSISI PEG 400 - PEG 4000 PADA AKTIVITAS ANTIBAKTERI SALEP MINYAK SEREH WANGI JAWA (Cymbopogon winterianus) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus epidermidis ATCC 12228 SKRIPSI

0 10 91

Formulasi sediaan krim kaki minyak atsiri sereh wangi jawa (cymbopogon winterianus jowitt) dengan setil alkohol sebagai stiffening agent dan pengujian aktivitasnya sebagai antibakteri terhadap staphylococcus epidermidis atcc 12228 - USD Repository

0 1 109