Aquades air suling Carbopol 940
terhadap perubahan pH Winfield dan Richard, 2004; Swarbrick, Rubino, dan Rubino, 2006.
Kelarutan emulgator pada suatu fase dapat mempengaruhi tipe emulsi yang dihasilkan. Jika emulgator lebih larut dalam air hidrofilik maka air menjadi
fase luar dan emulsi tipe minyak dalam air terbentuk. Sebaliknya, jika emulgator lebih larut dalam minyak lipofilik maka minyak menjadi fase luar dan emulsi
tipe air dalam minyak terbentuk. Hal ini menyebabkan konsep bahwa tipe emulsi berkaitan dengan keseimbangan antara sifat hidrofilik dan lipofilik dari surface
active emulsifying agent Winfield dan Richard, 2004; Swarbrick et al., 2006. Hidrophile-Lipophile Balances HLB merupakan perhitungan polaritas
surfaktan. Semakin rendah nilai HLB maka surfaktan bersifat lipofilik sebaliknya semakin tinggi nilai HLB maka surfaktan bersifat hidrofilik Kim, 2004. Nilai
HLB suatu surfaktan dihitung berdasarkan formula empiris. Rentang nilai HLB untuk surfaktan nonionik adalah 0 sampai 20 Florence dan Attwood, 2006.
Tabel 1. Hubungan rentang nilai HLB dengan penggunaan surfaktan Swarbrick
et al., 2006
Rentang HLB Penggunaan
– 3 Antifoaming agent
4 – 6
Emulgator AM 7
– 9 Zat Pembasah
8 – 18
Emulgator MA 13
– 15 Deterjen
10 – 18
Zat Pelarut Tween 80 atau polisorbat 80 merupakan ester oleat dari sorbitol di mana
tiap molekul anhidrida sorbitolnya berkopolimerisasi dengan 20 molekul etilenoksida. Tween 80 berupa cairan kental berwarna kuning dan agak pahit.
Kelarutan tween 80 yaitu larut dalam etanol dan air; tidak larut dalam minyak
mineral dan minyak sayur. Tween 80 dapat digunakan sebagai emulgator pada kosmetik dan sediaan farmasetis secara tunggal maupun kombinasi. Nilai HLB
tween 80 yaitu 15,0 Rowe et al., 2006. Span 80 atau sorbitan monooleat banyak digunakan dalam kosmetik,
produk makanan, dan sediaan farmasetis sebagai surfaktan nonionik lipofilik. Umumnya, digunakan dalam formulasi farmasi sebagai pengemulsi agen dalam
penyusunan krim, emulsi, dan salep untuk aplikasi topikal. Ketika digunakan sendiri, ester sorbitan menghasilkan emulsi dan mikroemulsi air dalam minyak
yang stabil tetapi sering digunakan dalam kombinasi dengan polisorbat pada berbagai proporsi untuk menghasilkan variasi konsistensi emulsi atau krim. Span
80 berupa cairan kental berwarna kuning yang umumnya larut atau terdispersi dalam minyak; juga larut pada sebagian besar pelarut organik. Dalam air,
walaupun tidak larut span umumnya dapat terdispersi. Nilai HLB span 80 yaitu 4,3 Rowe et al., 2006.
Atlas-ICI menganjurkan untuk mengkombinasikan tween yang hidrofilik dengan span yang lipofilik, dengan menggunakan variasi perbandingannya untuk
menghasilkan emulsi yang diinginkan. Misalnya, penggabungan molekul tween 40 dan span 80 dalam menstabilkan emulsi. Bagian hidrokarbon span 80 sorbitan
monooleat berada dalam droplet minyak dan radikal sorbitan berada dalam fase air. Kepala sorbitan yang besar pada molekul span mencegah ekor-ekor
hidrokarbon bergabung rapat pada fase minyak. Ketika tween 40 polioksietilen sorbitan monopalmitat ditambahkan, senyawa ini mengarah pada antarmuka
dengan ekor hidrokarbonnya berada dalam fase minyak, sedangkan sisa rantainya,
bersama dengan cincin sorbitan dan rantai polioksietilen, bersama dalam fase air. Rantai hidrokarbon molekul tween 40 berada dalam globul minyak di antara rantai
span 80, dan menghasilkan gaya tarik menarik Van der Waals yang efektif. Dengan cara ini, selaput antarmuka diperkuat dan stabilitas emulsi minyak dalam
air ditingkatkan terhadap penggabungan partikel Sinko, 2006.
Gambar 8. Gambaran skematik droplet minyak pada emulsi minyak dalam air, menunjukkan orientasi molekul tween dan span pada antarmukanya Sinko, 2006