Metode dilusi Uji Potensi Antibakteri

sediaan topikal carbopol digunakan sebagai gelling agent pada konsentrasi 0,5 – 2 Rowe et al., 2006. Carbopol 940 memiliki sifat sangat kental dan sifat alir yang sangat singkat Braun dan Rosen, 2000. Gambar 4. Gambaran skematik crosslink dari polimer akrilik Braun dan Rosen, 2000 Pada kondisi kering, polimer carbopol berada dalam konfigurasi gulungan coiled yang erat. Ketika didispersikan dalam air, terjadi sedikit penguraian molekul disertai pengentalan yang minimal pada sistem Braun dan Rosen, 2000. Terdapat dua mekanisme yang dapat menyebabkan carbopol menjadi benar-benar dalam keadaan terurai uncoiled, pengentalan yang maksimum, pembentukan dan stabilitasi emulsi, dan kinerja bioadhesi. Dua mekanisme pengentalan dalam carbopol, yaitu: a. Donor hidrosil Curteis 1991. Sistem ini menunjukkan penggunaan pelarut yang mampu menyumbangkan gugus hidroksil. Ikatan higrogen yang dihasilkan antara gugus karboksil dari carbopol dan gugus donor hidroksil dari pelarut menyebabkan molekul menjadi terurai dan terjadilah proses pengentalan. Menurut Chikhalikar dan Moorkath 2002 beberapa bahan yang biasa digunakan sebagai donor hidroksil adalah gugus-gugus poliol seperti gliserin, propilenglikol, PEG dan sebagainya, gula alkohol seperti mannitol, sorbitol dan sebagainya, surfaktan nonionik dengan lima atau lebih gugus- gugus etoksi, dan sebagainya. Gambar 5. Gambaran skematik molekul carbopol dalam kondisi terurai dengan ikatan hidrogen Curteis, 1991 b. Netralisasi Chikhalikar dan Moorkath, 2002. Metode netralisasi merupakan metode yang paling umum digunakan dengan cara menetralkan polimer dengan suatu basa yang cocok. Netralisasi mengionisasi carbopol, menghasilkan muatan negatif di sepanjang rantai polimer. Tolakan muatan negatif menyebabkan molekul terurai sepenuhnya menjadi struktur yang diperpanjang extended structure. Reaksi ini berlangsung cepat dan menghasilkan kinerja yang efisien. Beberapa agen penetral yang dapat digunakan adalah natrium hidroksida, TEA, dan amonia. Gambar 6. Gambaran skematik molekul carbopol dalam kondisi terurai setelah dinetralkan dengan suatu basa Curteis, 1991

Dokumen yang terkait

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak n-heksana Etilasetat dan Etanol Dari Rumput Laut Coklat (Sargassum polycystum C.Agardh.) Terhadap Bakteri Propionibacterium acne dan Staphylococcus epidermidis

8 127 76

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kloroform Limbah Padat Daun Serai Wangi (Cymbopogon nardus) Terhadap Bakteri Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus aureus.

0 8 15

SKRIPSI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK KLOROFORM LIMBAH PADAT DAUN SERAI WANGI (Cymbopogon nardus) TERHADAP BAKTERI Pseudomonas aeruginosa DAN Staphylococcus aureus.

0 6 14

II. TINJAUAN PUSTAKA AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK KLOROFORM LIMBAH PADAT DAUN SERAI WANGI (Cymbopogon nardus) TERHADAP BAKTERI Pseudomonas aeruginosa DAN Staphylococcus aureus.

4 33 26

Uji daya antibakteri minyak atsiri serai wangi Jawa (Citronella Java Oil) terhadap bakteri Porphyromonas gingivalis penyebab gingivitis.

6 22 133

Pengambilan Minyak Atsiri dari Daun dan Batang Serai Wangi (Cymbopogon winterianus) Menggunakan Metode Distilasi Uap dan Air dengan Pemanasan Microwave

0 0 5

Uji daya antibakteri emulgelantiacne minyak serai wangi Jawa (Cymbopogon winterianus) terhadap Staphylococcus epidermidis - USD Repository

0 0 109

UJI DAYA ANTIBAKTERI MINYAK ATSIRI SERAI WANGI JAWA (Citronella Java Oil) TERHADAP BAKTERI Porphyromonas gingivalis PENYEBAB GINGIVITIS SKRIPSI

1 6 131

PENGARUH VARIASI KOMPOSISI PEG 400 - PEG 4000 PADA AKTIVITAS ANTIBAKTERI SALEP MINYAK SEREH WANGI JAWA (Cymbopogon winterianus) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus epidermidis ATCC 12228 SKRIPSI

0 10 91

Formulasi sediaan krim kaki minyak atsiri sereh wangi jawa (cymbopogon winterianus jowitt) dengan setil alkohol sebagai stiffening agent dan pengujian aktivitasnya sebagai antibakteri terhadap staphylococcus epidermidis atcc 12228 - USD Repository

0 1 109