Landasan Teori TINJAUAN PUSTAKA

suspensi bakteri uji yang diinokulasikan ke dalam media 1 mL, waktu penyimpanan sediaan emulgel 48 jam, volume minyak serai Jawa yang dimasukkan ke dalam lubang sumuran 50 L, waktu inkubasi 24 jam, suhu inkubasi 37 o C. d. Variabel Pengacau Tak Terkendali. Kriteria tanaman serai wangi Jawa yang digunakan produsen sebagai sumber minyak serai wangi Jawa serta metode destilasinya.

2. Definisi Operasional

a. Minyak serai wangi Jawa merupakan minyak atsiri dari tanaman serai wangi Jawa Cymbopogon winterianus yang diperoleh dari CV Indaroma. b. Emulgel antiacne minyak serai wangi Jawa merupakan sediaan topikal semipadat yang dibuat dengan bahan aktif berupa minyak serai wangi Jawa sesuai formula yang ditentukan dan dibuat sesuai prosedur pembuatan emulgel pada penelitian ini. c. Kontrol basis emulgel antiacne adalah sediaan topikal semipadat yang dibuat tanpa bahan aktif minyak serai sesuai prosedur pembuatan emulgel pada penelitian ini. d. Daya antibakteri sediaan emulgel antiacne minyak serai wangi Jawa adalah kemampuan sediaan emulgel antiacne minyak serai wangi Jawa untuk menghambat atau membunuh Staphylococcus epidermidis yang ditunjukkan oleh zona hambat yang dihasilkan kemudian dengan masing- masing dibandingkan kontrol basis emulgel antiacne. e. Staphylococcus epidermidis merupakan kultur murni bakteri uji Staphylococcus epidermidis ATCC 12228 yang diperoleh dari Balai Laboratorium Kesehatan Yogyakarta. f. Zona hambat merupakan zona jernih di sekitar sumuran yang telah dimasukkan dengan minyak serai wangi Jawa atau emulgel yang dapat menghambat pertumbuhan atau membunuh Staphylococcus epidermidis dibandingkan dengan kontrol negatif. g. Daya sebar merupakan kemampuan emulgel untuk tersebar merata pada kulit saat diaplikasikan, sehingga obat dapat terpenetrasi dengan baik. Daya sebar dinyatakan dalam diameter penyebaran sediaan. Rentang diameter daya sebar yang diharapkan 3 – 5 cm. h. Viskositas emulgel merupakan tingkat kekentalan emulgel yang dapat diaplikasikan dengan baik di kulit. Rentang viskositas yang diharapkan 150 – 250 d.Pa.s.

C. Bahan dan Alat Penelitian

1. Bahan penelitian

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah minyak serai wangi Jawa yang diperoleh dari CV Indaroma, bakteri uji Staphylococcus epidermidis ATCC 12228 yang diperoleh dari Balai Laboratorium Kesehatan Yogyakarta, Media MHA Muller-Hinton Agar, media BHIB Brain Heart Infusion Broth, media TSA Triptone Soya Agar, metil paraben Bratachem, gliserin Bratachem, carbopol 940 Bratachem, TEA Bratachem, parafin cair Bratachem, tween 80 Bratachem, span 80 Bratachem, dan aquades.

2. Alat penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah hand refractometer, piknometer, cawan petri Pyrex, Biological Safety Cabinet ESCO, jarum ose, pelubang sumuran, cutton bud steril, autoklaf, neraca analitik, densichek Vitek, mixer Philip Type 1500A, viscometer Rion seri VT O4 RION-JAPAN, lempeng kaca pengukur daya sebar, jangka sorong, mikropipet, waterbath, dan alat-alat gelas lainnya.

D. Tatacara Penelitian

1. Identifikasi dan verifikasi minyak serai wangi Jawa

Bahan yang diidentifikasi pada penelitian ini, yaitu: minyak serai wangi Jawa yang merupakan minyak atsiri dari tanaman serai wangi Jawa Cymbopogon winterianus diperoleh dari CV Indaroma Yogyakarta dan telah diuji identitasnya. Verifikasi minyak serai wangi Jawa meliputi: a. Pengamatan organoleptis. Pengamatan organoleptis berupa pengamatan bentuk dan warna minyak serai wangi Jawa. b. Indeks bias. Indeks bias minyak serai wangi Jawa diukur dengan menggunakan hand refractometer. Penutup prisma dibuka kemudian minyak serai wangi Jawa diteteskan 1 atau 2 tetes sampel pada prisma utama, penutup prisma ditutup perlahan sampai menyentuh prisma utama. Skala “1”, “2”,

Dokumen yang terkait

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak n-heksana Etilasetat dan Etanol Dari Rumput Laut Coklat (Sargassum polycystum C.Agardh.) Terhadap Bakteri Propionibacterium acne dan Staphylococcus epidermidis

8 127 76

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kloroform Limbah Padat Daun Serai Wangi (Cymbopogon nardus) Terhadap Bakteri Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus aureus.

0 8 15

SKRIPSI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK KLOROFORM LIMBAH PADAT DAUN SERAI WANGI (Cymbopogon nardus) TERHADAP BAKTERI Pseudomonas aeruginosa DAN Staphylococcus aureus.

0 6 14

II. TINJAUAN PUSTAKA AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK KLOROFORM LIMBAH PADAT DAUN SERAI WANGI (Cymbopogon nardus) TERHADAP BAKTERI Pseudomonas aeruginosa DAN Staphylococcus aureus.

4 33 26

Uji daya antibakteri minyak atsiri serai wangi Jawa (Citronella Java Oil) terhadap bakteri Porphyromonas gingivalis penyebab gingivitis.

6 22 133

Pengambilan Minyak Atsiri dari Daun dan Batang Serai Wangi (Cymbopogon winterianus) Menggunakan Metode Distilasi Uap dan Air dengan Pemanasan Microwave

0 0 5

Uji daya antibakteri emulgelantiacne minyak serai wangi Jawa (Cymbopogon winterianus) terhadap Staphylococcus epidermidis - USD Repository

0 0 109

UJI DAYA ANTIBAKTERI MINYAK ATSIRI SERAI WANGI JAWA (Citronella Java Oil) TERHADAP BAKTERI Porphyromonas gingivalis PENYEBAB GINGIVITIS SKRIPSI

1 6 131

PENGARUH VARIASI KOMPOSISI PEG 400 - PEG 4000 PADA AKTIVITAS ANTIBAKTERI SALEP MINYAK SEREH WANGI JAWA (Cymbopogon winterianus) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus epidermidis ATCC 12228 SKRIPSI

0 10 91

Formulasi sediaan krim kaki minyak atsiri sereh wangi jawa (cymbopogon winterianus jowitt) dengan setil alkohol sebagai stiffening agent dan pengujian aktivitasnya sebagai antibakteri terhadap staphylococcus epidermidis atcc 12228 - USD Repository

0 1 109