cair, dan span 80 dan fase air sisa aquades, metil paraben, gliserin, dan tween 80 disiapkan secara terpisah dengan mencampurkan masing-
masing komponennya pada suhu 60
o
C. Fase minyak ditambahkan pada fase air kemudian dicampur dengan menggunakan mixer skala 1 selama 8
menit dengan pemanasan pada suhu 70-80
o
C Jain, Gautam, Gupta,
Khambete, Jain, 2010. Pencampuran dilanjutkan tanpa pemanasan selama 2 menit hingga terbentuk emulsi. Emulsi yang terbentuk kemudian
dicampur dengan carbopol 940 yang telah mengembang dengan menggunakan mixer pada skala 1 selama 10 menit. TEA ditambahkan
hingga pH 4,8 – 6,5 dan campuran diaduk kembali selama 5 menit.
7. Uji sifat fisik emugel antiacne minyak serai wangi Jawa
Uji sifat fisik sediaan emulgel antiacne minyak serai wangi Jawa yang diuji pada penelitian ini meliputi uji viskositas dan uji daya sebar.
a. Viskositas. Pengukuran viskositas menggunakan alat Viscotester Rion seri VT 04 dengan cara emulgel dimasukkan dalam wadah dan dipasang pada
portable viscotester. Viskositas emulgel diketahui dengan mengamati gerakan jarum penunjuk viskositas. Uji ini dilakukan setelah 48 jam setelah emulgel
dibuat Instruction Manual Viscotester VT-03EVT-04. b. Daya sebar. Uji daya sebar dilakukan 48 jam setelah pembuatan dengan cara
emulgel ditimbang seberat 1 g dan diletakkan di tengah kaca bulat berskala. Kaca bulat bagian atas dan pemberat dengan berat total 125 g diletakkan
diatas emulgel, didiamkan selama satu menit, dicatat diameter penyebarannya Garg et al., 2002.
8. Uji daya antibakteri emulgel antiacne minyak serai wangi Jawa terhadap
Staphylococcus epidermidis dengan metode difusi sumuran
Emulgel antiacne minyak serai wangi Jawa dengan berbagai konsentrasi sesuai yang dibuat diletakkan pada masing-masing lubang sumuran yang tersedia
pada media yang sebelumnya telah diinokulasikan bakteri uji secara pour plate. Kontrol positif yang digunakan adalah minyak serai wangi Jawa dengan
konsentrasi bunuh minimum dan kontrol negatif yang digunakan adalah kontrol basis emulgel. Diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37
o
C, kemudian diamati hasilnya. Diameter zona hambat yang dihasilkan sebagai dasar untuk mengamati
daya antibakteri yang dibandingkan dengan kontrol positif dan kontrol negatif.
E. Analisis Hasil
Data yang diperoleh pada penelitian ini adalah data sifat fisik sediaan emulgel antiacne minyak serai wangi Jawa dan kontrol basis sediaan emulgel
yang meliputi viskositas dan daya sebar, serta data daya antibakteri. Signifikansi data diketahui dengan menganalisis secara statistik pada distribusi data normal
dan tidak normal. Pada distribusi data normal, digunakan analisis statistik parametrik ANOVA satu arah, sedangkan pada distribusi data tidak normal
digunakan analisis statistik non-parametrik Kruskal-Wallis.