Audio Visual ABORSI DAN PELAJARAN AGAMA DENGAN AUDIO VISUAL

BAB III PELAJARAN AGAMA DENGAN AUDIO VISUAL BAGI PARA SISWI DI

SMA STELLA DUCE 2 YOGYAKARTA Bab ini akan menguraikan 3 tiga bagian pokok, yaitu gambaran umum SMA Stella Duce 2 Yogyakarta, penelitian upaya mencegah aborsi melalui pelajaran agama dengan audio visual, dan pemaparan hasil penelitian.

A. Gambaran umum SMA Stella Duce 2 Yogyakarta

1. Sejarah Singkat SMA Stella Duce 2 Yogyakarta SMA Stella Duce 2 Yogyakarta merupakan sekolah alih fungsi dari SPG Stella Duce yang sudah ada sejak 1 April 1949. Berdasarkan SK Kakanwil Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta atas nama Mendikbud RI No. 011I.13Kpts1989 tanggal 28 Januari 1989, SPG Stella Duce resmi beralih fungsi menjadi SMA Stella Duce 2 Yogyakarta dengan jumlah siswa sebanyak 63 orang. SMA Stella Duce 2 mengawali karyanya dibawah pimpinan sekolah, Th. Sri Artinah. Perjuangan selama 3 tahun akhirnya membuahkan has il dengan status “Disamakan” berdasarkan SK No.476CKep1991 pada bulan September 1991. Dalam perkembangannya, status akreditasi selalu “Disamakan” dan pada tahun 2008 “Terakreditasi A”. Di sisi lain, kepemimpinan sekolah juga silih berganti, yaitu Th. Sri Artinah, Sr. Yohanita, CB, Dra. Ch. Rini Suharsih, Dra. Anna Harsanti, dan per 1 Juli 2011 diangkatlah Sr. Fidelis Budiriastuti, CB, S.Pd. sebagai kepala sekolah. 2. Siswi SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Seluruh peserta didik SMA Stella Duce, 2 Yogyakarta, berjenis kelamin perempuan. Pada Tahun Pelajaran 20122013, jumlah siswi SMA Stella Duce 2 Yogyakarta sebanyak 396 siswi yang terdiri dari 5 kelas untuk kelas X, XI, dan XII. Adapun perinciannya sebagai berikut. Tabel 1 Jumlah Siswi SMA Stella Duce 2, Yogyakarta Tahun Pelajaran 20122013 Kelas Lokal Jumlah Total X A 29 siswi 145 siswi B 28 siswi C 30 siswi D 29 siswi E 29 siswi XI Bahasa 15 siswi 125 siswi IPA 34 siswi IPS 1 26 siswi IPS 2 26 siswi IPS 3 24 siswi XII Bahasa 28 siswi 126 siswi IPA 19 siswi IPS 1 26 siswi IPS 2 27 siswi IPS 3 26 siswi Jumlah Total 396 siswi SMA Stella Duce 2 Yogyakarta, dikonsep sebagai “Indonesia Mini” di mana siswinya diharapkan berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Hal ini bertujuan agar siswi mampu mengenal dan berinteraksi dengan berbagai siswi dengan latar belakang budaya yang berbeda-beda. Untuk itu sekolah menerapkan sistem pemerataan dalam seleksi penerimaan siswi baru, sehingga siswi SMA Stella Duce 2 Yogyakarta, tidak hanya didominasi oleh siswi yang berasal dari Yogyakarta. Sebagian besar siswi SMA Stella Duce 2 Yogyakarta, berasal dari luar Daerah Istimewa Yogyakarta dan keseluruhannya tersebar dari berbagai daerah di Indonesia. Karena itu, SMA Stella Duce 2 Yogyakarta, menyediakan fasilitas asrama putri yang terletak di kompleks sekolah. Dengan demikian, konsep SMA Stella Duce 2 Yogyakarta, sebagai “Indonesia Mini” tercapai. Kondisi perekonomian keluarga siswi SMA Stella Duce 2 Yogyakarta, sebagian besar berasal dari golongan ekonomi menengah ke bawah, walaupun pada kenyataannya siswi yang berasal dari golongan ekonomi atas juga tidak sedikit yang menuntut ilmu di sekolah ini.

B. Metodologi Penelitian

1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif karena hasil penelitian lebih berkenaan dengan interpretasi terhadap data yang ditemukan di lapangan dan bukan berupa analisis menggunakan statistik. Penelitian ini membuat suatu perbandingan tingkat pemahaman siswa sebelum mendapatkan pengajaran melalui audio visual dengan menggunakan perbandingan 2 dua kelas yaitu non audio visual dan audio visual, sehingga dari situlah akan terlihat efektivitas penggunakan audio visual sebagai upaya mencegah aborsi para siswi di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta. 2. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta yang terletak di Jl. Dr. Sutomo 16 Yogyakarta 55225. Penelian ini berlangsung sebanyak 2 dua siklus, siklus pertama pada tanggal 29 Agustus 2012 untuk kelas non audio visual dan siklus kedua 7 November 2012 untuk kelas audio visual. Adapun sekolah ini dipilih sebagai tempat penelitian karena berbagai pertimbangan. Pertama, sekolah ini belum pernah digunakan sebagai tempat penelitian dalam rangka mencegah aborsi melalui pelajaran audio visual. Kedua, karena sekolah ini merupakan almamater penulis sehingga penulis sudah mengenal sebagian situasi sekolah. 3. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya, sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2010: 80-81. Penulis mengambil sampel dengan teknik probability sampling yang memberi kemungkinan yang sama bagi setiap unsur populasi untuk dipilih sebagai sampel Nasution, 2004:86. Adapun populasi dari penelitian ini adalah siswi- siswi SMA Stella Duce 2 Yogyakarta kelas X, sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelas XE dengan jumlah siswi sebanyak 28 siswi, namun 1 siswi absen sehingga hanya berjumlah 27 siswi untuk kelas audio visual dan kelas XA dengan jumlah siswi sebanyak 29, namun 1 siswi absen sehingga hanya berjumlah 28 siswi untuk kelas non audio visual. 4. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah menggunakan kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner dapat berupa pertanyaan atau pernyataan yang terbuka atau tertutup Sugiyono, 2010:142. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah pernyataan tertutup dan terbuka. 5. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan pada waktu penelitian untuk mengumpulkan data Arikunto, 2010: 192. Untuk memperoleh data penelitian ini, peneliti menggunakan kuesioner yang ditujukan kepada para siswi kelas XE dan XA di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta. Tabel 2. Instrumen penelitiannya sebagai berikut : No Pernyataan B S 1. Sejak saat terjadi konsepsi pembuahan ada kehidupan manusia yang tak berdosa. √ 2. Aborsi berarti pengeluaran hasil konsepsi dari uterus secara prematur pada umur di mana janin itu sudah bisa hidup di luar kandungan. √ 3. Yang melakukan aborsi dan berhasil dalam Gereja Katolik terkena ekskomunikasi Latae Sententie . √ 4. Aborsi adalah urusan pribadi, urusan privat yang tidak menyangkut orang lain. √ 5. Janin adalah bagian dari tubuh wanita, sehingga wanita berhak menentukan apa yang harus mereka lakukan atas tubuh mereka, termasuk aborsi. √ 6. Ada 2 dua macam pandangan mengenai aborsi, yaitu pro life dan pro choice, dan Gereja Katolik berada di posisi pro choice. √ 7. Aborsi boleh dijadikan sebagai jalan keluar dalam mengatasi trauma ibu hamil akibat perkosaan. √ 8. Ada 2 dua macam kejadian yang dapat menghentikan kehamilan yaitu aborsi spontan dan aborsi yang disengaja. √ 9. Beberapa alat yang disebut kontrasepsi sebenarnya tidak selalu bersifat kontraseptif tetapi bersifat abortif. √ 10. Konsili Vatikan II menyebut pengguguran sebagai suatu tindakan kejahatan yang durhaka, sama dengan pembunuhan anak. √ Tabel 3. Pertanyaan terbuka No Pertanyaan 1 Darimana anda mengetahui aborsi? 2 Mengapa Gereja menentang aborsi dan apa konsekuensinya? 3 Apakah ada jenis aborsi yang diperbolehkan? Jika ada, jenis aborsi yang seperti apa? 4 Dampak apa yang ditimbulkan jika seorang wanita melakukan aborsi? 5 Apakah kamu setuju dengan aborsi? Berikan alasanmu 6. Teknik Analisis Data Teknik analisis data dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data yang diperoleh lewat kuesioner. Kemudian data-data tersebut dikelompokkan sesuai dengan permasalahan yang ada. Teknik terakhir yang digunakan adalah menarik kesimpulan dari keseluruhan langkah-langkah penelitian. 7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ini dibuat sebagai langkah persiapan dalam mengadakan penelitian di sekolah. Tujuan dari pembuatan RPP ini untuk