61
4.3 Analisa Keandalan Sistem Proteksi Pasif Kebakaran Pada Bangunan Hotel Danau Toba Internasional
Menurut Pustlitbang Permukiman Departemen Pekerjaan Umum tentang pemeriksaan keselamatan kebakaran bangunan gedung 2005 bahwa, keandalan
sistem proteksi kebakaran terdapat empat parameterkomponen yang dapat diteliti diantaranya adalah kelengkapan tapak sumber air, jalan lingkungan, jarak antar
bangunan, dan hidran halaman, sarana penyelamatan jalan keluar dan konstruksi jalan keluar, sistem proteksi aktif deteksi alarm, siemes connection, pemadam
api ringan, hidran gedung, sprinkler, pengendalian asap, deteksi asap, pembuangan asap, lift kebakaran, cahaya darurat, listrik darurat, dan ruang
pengendalian operasi dan sistem proteksi pasif ketahanan api struktur bangunan, kompartemenisasi ruang dan perlindungan bukaan. Pada analisa ini akan
membahas tiga komponen keandalan sistem proteksi kebakaran yaitu kelengkapan tapak, sistem penyelamatan dan sistem proteksi pasif. Berikut analisa keandalan
sistem yang terdapat pada bangunan hotel Danau Toba Internasional.
4.3.1 Kelengkapan Tapak
Komponen kelengkapan tapak dinilai dari 4 sub komponen yaitu terdiri dari sumber air, jalan lingkungan, jarak antar bangunan, dan hidran halaman. Berikut
pembahasan mengenai keempat sub komponen tersebut.
4.3.1.1 Sumber Air
Sumber air merupakan suatu tempat atau wadah air yang terdapat di atas atau dibawah permukaan tanah SNI 19-6728.1-2002. Sumber air yang
digunakan pada bangunan hotel Danau Toba Internasional berasal dari air sumur bor 3 buah yang diolahdisaring. Hasil air yang telah disaring, disalurkan ke
tempat penampungan air dibawah permukaan tanah dengan volume penampungannya 825 m
3
Gambar 4.15 yang digunakan untuk melayani kebutuhan sehari-hari hotel dan melayani kebutuhan kebakaran hidrant box
bangunan. Kemudian, air yang telah ditampung dibawah permukaan tanah akan disalurkan ke masing-masing bak penampungan massa bangunan. Pada bangunan
Universitas Sumatera Utara
62
utama hotel terdapat 2 buah bak penampungan air yang terletak di lantai teratas yaitu lantai 11 dengan masing-masing kapasitasnya sebesar 47,25 m
3
. Dari bak penampungan air di lantai 11 tersebut akan disalurkan ke masing-masing kamar
hotel dan ke setiap hidrant box bangunan.
Gambar 4.15 Letak sumber air hotel Danau Toba Internasional Sumber : Hasil olah data sekunder, 2014
Apabila bak penampungan di atas penuh, maka air akan dialirkan kembali ke bak penampungan di bawah permukaan tanah dan sebaliknya disebut juga
dengan continuous system Gambar 4.16, sehingga pasokan air yang dibutuhkan untuk keperluan bangunan utama hotel ini memenuhi kapasitas kebutuhan sesuai
dengan fungsi bangunannya selalu tersedia. Selain itu, kapasitas volume penampungan air yang terdapat pada bangunan tersebut juga memenuhi
kebutuhan perhitungan kebutuhan volume dapat dilihat pada lampiran.
Gambar 4.16 Skema sirkulasi air hotel Danau Toba Internasional Sumber : Hasil olah data, 2014
Universitas Sumatera Utara
63
Menurut penilaian Badan Penelitian dan Perkembangan PU Departemen Pekerjaan Umum, sumber air yang terdapat pada bangunan hotel Danau Toba
Internasional termasuk dalam klasifikasi baik B, karena sumber air yang tersedia memenuhi kapasitas minimal terhadap fungsi bangunan. Selain itu, pencapaian
sumber air dengan bangunan utama hotel termasuk mudah dijangkau. Penilaian sumber air dapat di lihat pada tabel berikut.
Tabel 4.7 Analisa sumber air hotel Danau Toba Internasional
No. Standar
Hasil Penelitian Kesesuaian
1 Tersedia dengan kapasitas
yang memenuhi persyaratan minimal :
Kapasitas minimal menurut
Ditjen Cipta Karya Dinas PU 1996 = 84 m
3
.
Kapasitas minimal menurut SNI 19
– 6728.1 – 2002 = 75,6 m
3
. Terdapat 2
penampungan yaitu dibawah permukaan
tanah 825 m
3
dan di lantai 11 94,5 m
3
Sesuai dengan kapasitas jumlah
pemakaian
Sumber : Pengolahan data, 2014
4.3.1.2 Jalan Lingkungan