54
2. Warna dan lebar pintu darurat yang terdapat pada banggunan hotel ini tidak
sesuai  dengan  standar  yang  diminta  kecuali  pintu  darurat  yang  berada  di ruang tangga darurat bagian tengah bangunan.
3. Cara  pembukaan  pintu  darurat  keluar  bangunan  juga  tidak  memenuhi
persyaratan teknis, kecuali pintu darurat yang berada di ruang tangga darurat bagian  tengah  bangunan.  Pembukaan  pintu  dengan  cara  memecahkan  kaca
dan  menunggu  hingga  pintu  tersebut  terbuka  akan  menghambat  penghuni keluar dari bangunan.
4. Penggunaan  material  pintu  darurat  tidak  tahan  terhadap  api  dan  tidak
dilengkapi dengan kaca tahan api maksimal 1 m
2
sehingga pintu darurat yang terdapat pada bangunan hotel ini tidak memenuhi persyaratan.
5. Pintu darurat pada bangunan ini juga tidak dilengkapi dengan tanda petunjuk
“TANGGA  DARURAT  –  TUTUP  KEMBALI”.  Selain  tidak  ada  tanda petunjuk  tersebut  pintu  darurat  ini  juga  tidak  dilengkapi  alat  penutup  pintu
otomatis  kecuali  pintu  darurat  menuju  ruang  tangga  darurat  bagian  tengah bangunan.  Hal  ini  sangat  tidak  memenuhi  nilai  standar,  karena  asap  akan
masuk  ke  ruang  tangga  dimana  ruang  tangga  tersebut  merupakan pengevakuasian yang paling aman yang harus bebas dari asap.
4.2.3   Pengendalian Asap
Pengendalian  asap  yang  dilakukan  pada  tangga  darurat  bangunan  hotel Danau Toba Internasional tidak menggunakan sistem tata udara otomatis exhaust
fan tetapi hanya menggunakan sistem tata udara alami yaitu melalui jendela yang terdapat  pada ruang tangga tersebut.  Pada bangunan ini juga terdapat  dua atrium
yang  berada  di  sisi  kiri  bangunan  dan  sisi  kanan  bangunan.  Adanya  atrium tersebut dapat memacu perambatan asap secara vertikal semakin cepat. Selain itu,
pada kedua atrium tersebut terdapat tangga biasa yang digunakan sebagai tangga darurat  untuk  penghuni  yang  berada  di  lantai  2  terutama  yang  berada  di  zona
merah  Gambar  4.4.  Hal  ini  sangat  berbahaya  untuk  pengevakuasian  penghuni yang  berada  di  zona  tersebut  sehingga  dibutuhkan  pintu  darurat  yang  dapat
menuju  jalan  keluar  lainnya  yang  lebih  aman.  Atrium  yang  terdapat  pada  hotel
Universitas Sumatera Utara
55
tersebut terbuka sampai lantai 2, berikut gambar kondisi atrium hotel Danau Toba Internasional.
Gambar 4.11     Atrium di sisi kiri bangunan dan atrium di sisi kanan bangunan Sumber : Dokumentasi pribadi, 2014
Berikut  hasil  penelitian  pengendalian  asap  yang  terdapat  pada  bangunan hotel Danau Toba Internasional
Tabel 4.3     Analisa pengendalian asap
No. Persyaratan
Hasil Penelitian
1 Bangunan  fungsi  hotel  hanya  boleh
mempunyai  atrium  maksimal  110  m
2
dan dilengkapi  dengan  pintu  keluar  yang  tidak
menuju atrium. 
Luas atrium  110 m
2
 Pintu keluar menuju
atrium
2 Lubang  atrium  maksimal  terbuka  setinggi
tiga lantai. 
Terbuka sampai lantai 2
3 Mezanin    dan  ruangan  yang  bersebelahan
dengan mezanin dibuat dengan bahan tahan api sekurang-kurangnya 1 atau 2 jam.
 Tahan terhadap api ±
1,5 jam
4 Jarak  minimal  lantai  dasar  dengan  lantai
mezanin adalah 2,2 meter. 
Jarak lantai dasar ke lantai mezanin adalah 4
meter
Sumber : Hasil olah data, 2014
Berdasarkan acuan standar pada tabel  di  atas, maka dapat  diketahui bahwa pengendaliaan  asap  yang  terdapat  pada  hotel  Danau  Toba  Internasional  adalah
sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
56
1. Adanya  atrium  dapat  memacu  perambatan  asap  sehingga  pada  bangunan
perhotelan luas maksimal atrium adalah 110 m
2
, namun pada bangunan hotel Danau  Toba  Internasional  memiliki  luas  atrium  yang  melebihi  nilai  standar.
Selain  itu,  pintu  darurat  keluar  bangunan  tersebut  harus  melewati  daerah atrium  sehingga  sangat  berbahaya  bagi  penghuni  yang  berada  di  zona
tersebut. 2.
Tinggi atrium maksimal terbuka hingga 3 lantai, hal ini sesuai dengan kondisi atrium hotel Danau Toba Internasional yang terbuka hingga 2 lantai dan jarak
antara lantai dasar ke mezanin juga memenuhi persyaratan. 3.
Ketahanan  konstruksi  atrium  tersebut  memenuhi  persyaratan  ketahanan terhadap api minimal 2 jam karena dinding dan lantai atrium tersebut terbuat
dari bahan yang tahan terhadap api yaitu dinding bata dan lantai keramik.
4.2.4   Sarana Jalan KeluarKoridor