Metoda Analisis Data METODOLOGI PENELITIAN

40 Hotel Danau Toba Internasional berdiri pada tahun 1970 dan mulai dioperasikan pada tahun 1972. Bangunan ini memiliki 8 massa bangunan yang terdiri dari bangunan utama hotel, apartemen, ruang genset, gudang bengkel, kantor security, kantinruang istirahat, ruang maintance dan gedung convention hall. Dari ke delapan massa bangunan tersebut terdapat sebuah bangunan yang pernah mengalami kebakaran pada tahun lalu yaitu massa bangunan G lihat gambar 3.5, dan sekarang bangunan tersebut sedang dibangun kembali dengan penambahan fungsi bangunan yaitu perkantoran. Massa bangunan yang dikaji dalam penelitian ini adalah massa bangunan A atau bangunan utama hotel Danau Toba Internasinal. Gambar 3.6 Site plan hotel Danau Toba Internasional Sumber : Hasil olah data sekunder, 2014

3.6 Metoda Analisis Data

Menurut Sugiyono 2012, analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data, sehingga data yang diolah tersebut dapat menjadi informasi yang mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa kuantitatif deskriptif dan analisa data kualitatif yaitu penyajian data, dimana data yang dikumpulkan merupakan sekumpulan informasi yang tersusun dan memberikan kemungkinan akan adanya penarikan kesimpulan atau tindakan tertentu Silalahi, Keterangan : A. Bangunan Utama Hotel Danau Toba Internasional B. Apartemen C. Convention Hall D. Maintance E. R. Genset F. Gudang Bengkel G. KantinR. Istirahat H. Kantor Security Universitas Sumatera Utara 41 2006 : 312. Menurut Miles dan Huberman Silalahi, 2006 : 311 analisa kualitatif ini terdiri dari tiga kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu reduksi data, penyajian data, dan vertifikasi data. 1. Reduksi Data Merupakan suatu bentuk analisis yang digunakan dalam rangka untuk menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu serta mengorganisasikan data Silalahi, 2006: 312. Pada tahap ini data yang dikumpulkan tersebut masih kasar dan mentah sehingga penulis perlu mengkajimemilah lagi data menjadi kategori data yang baru. Proses reduksi data dilakukan pada data primer yaitu denah bangunan hotel Danau Toba Internasional, denah tersebut kemudian dikelompokan berdasarkan aktifitas ruang ruang aktif, ruang pasif, koridor atau ruang tangga darurat yang ditandai dengan perbedaan warna. Manfaat dari proses reduksi ini adalah untuk mempermudahmembantu dalam mendeskripsikan sebuah gambaran. Sedangkan hasil dari reduksi data wawancara dan observasi lapangan akan dipilah menjadi informasi yang baru dimana informasi tersebut dirangkum secara deskriptif. 2. Penyajian Data Tahap penyajian data adalah sekumpulan informasi yang telah tersusun. Pada tahap ini data yang dikumpulkan dari hasil reduksi wawancara dan observasi lapangan disusun secara sistematis dalam bentuk naratif dan dianalisa dengan analisis komparatif yang dilaksanakan dengan cara membandingkan data yang diperoleh dari bangunan penelitian, baik data primer maupun sekunder terhadap standar SNI. 3. Vertifikasi Data Selanjutnya tahap terakhir adalah penarikan kesimpulan melalui data- data yang terkumpul kemudian diuji kebenarannya sesuai dengan standar SNI. Universitas Sumatera Utara 42 Analisa data kuantitatif yang bersifat statistik deskriptif dilakukan dengan cara: 1. Memberikan penilaian Penilaian kondisi sistem keselamatan bangunan kelengkapan tapak, sarana penyelamatan, dan sistem proteksi pasif diisi sesuai dengan kriteria penilaian menurut Badan Pustlitbang Permukiman Departemen Pekerjaan Umum, 2005 berdasarkan hasil data observasi. Nilai kondisi komponen dibagi dalam tiga tingkat yaitu :  Baik B dengan ekivalen nilai 100, apabila penilaian komponen sistem proteksi pasif memenuhi persyaratan, dalam kondisi yang baik atau tidak mengalamai kerusakan dan berfungsi dengan baik.  Cukup C dengan ekivalen nilai 80, untuk penilaian komponen sistem proteksi pasif yang kurang memenuhi persyaratan, kondisi yang kurang baik, terdapat kerusakan dan terdapat sistem yang tidak berfungsi.  Kurang K dengan ekivalen nilai 60, untuk penilaian komponen sistem proteksi pasif yang tidak memenuhi persyaratan, kondisi rusak dan tidak dapat berfungsi dengan baik. Kriteria penilaian dapat dilihat pada lampiran. Tabel 3.2 Tingkat penilaian audit kebakaran Nilai Kesesuaian Keandalan 80 - 100 Sesuai persyaratan Baik B 60 - 80 Terpasang tetapi ada sebagian kecil instalasi yang tidak sesuai dengan persyaratan Cukup C 60 Tidak sesuai sama sekali Kurang K Sumber : Pustlibang Permukiman Departemen Pekerjaan Umum, 2005 2. Menghitung nilai kondisi sistem keselamatan bangunan kelengkapan tapak, sarana penyelamatan, dan sistem proteksi pasif. Cara menghitung nilai kondisi komponen adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 43  Nilai kondisi sub komponen = ekivalensi nilai hasil penelitian X bobot sub komponen ….. 1  Nilai kondisi komponen = hasil penjumlahan semua nilai kondisi sub komponen yang bersangkutan.  Bobot sub komponen dapat dilihat pada lampiran 3. Menghitungan nilai keandalan sistem proteksi pasif pada bangunan hotel Danau Toba Internasional. Cara menghitung nilai keandalan adalah sebagai berikut:  Nilai keandalan Sistem Proteksi Pasif = KT + SP + SPP 3 ..... 2  Dimana : KT = nilai kondisi kelengkapan tapak SP = nilai kondisi sarana penyelamatan SPP = niali kondisi sistem proteksi pasif Universitas Sumatera Utara 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Lokasi Penelitian