membacakan teks berita dengan baik dan benar. Media teks berjalan yang digunakan diharapkan mampu menarik minat siswa dalam pembelajaran
membacakan teks berita karena media tersebut hampir menyerupai media yang digunakan para pembaca berita di televisi. Dengan pembelajaran tersebut
siswa juga akan merasa senang dan tidak merasa tegang. Bertolak dari uraian tersebut, penggunaan metode penampilan dan media
teks berjalan pada pembelajaran membacakan teks berita dengan intonasi yang tepat serta artikulasi dan volume suara yang jelas diharapkan mampu
meningkatkan kemampuan siswa dan mengubah perilaku siswa ke arah positif. Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian tindakan kelas dengan
judul “Peningkatan Keterampilan Membacakan Teks Berita dengan Metode Penampilan melalui Media Teks Berjalan pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri
2 Tengaran Kabupaten Semarang.”
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang dan pembahasan masalah di atas, peneliti mengidentifikasi masalah yang muncul berkaitan dengan rendahnya
keterampilan membacakan teks berita dapat diidentifikasi berikut ini. Siswa kelas VIII H SMP Negeri 2 Tengaran dalam pembelajaran
keterampilan membacakan teks berita masih rendah. Berdasarkan hasil wawancara guru bahasa Indonesia, peneliti mengklasifikasikan tiga faktor
yang berpengaruh dalam pembelajaran membacakan teks berita, yaitu faktor guru, aktor siswa, dan faktor lingkungan sekolah.
Faktor dari guru misalnya pembelajaran yang dilakukan oleh guru kurang menarik karena guru tidak menggunakan strategi pembelajaran yang tepat
serta guru tidak menggunakan variasi metode pembelajaran sehingga suasana kelas kurang kondusif, selain itu guru kurang memberikan motivasi kepada
siswa untuk terampil membacakan teks berita. Faktor yang berasal dari siswa, seperti rendahnya minat siswa terhadap
pembelajaran membacakan teks berita dan tidak adanya kepercayaan diri siswa dalam membacakan teks berita di depan kelas. Dalam pembelajaran
membacakan teks berita masih banyak dijumpai siswa yang takut serta malu- malu dalam membacakan teks berita di depan kelas. Mereka beranggapan
bahwa membacakan teks berita itu sangat sulit dan juga mereka takut ditertawakan oleh teman-temannya apabila melakukan kesalahan dalam
membacakan teks berita. Faktor lingkungan sekolah, kurangnya pelaksanaan kegiatan yang
berkaitan dengan membaca khususnya membacakan teks berita atau perlombaan membacakan teks berita. Hal tersebut menyebabkan siswa tidak
dapat mengembangkan keterampilannya dalam membaca khususnya membacakan teks berita. Untuk mengatasi hal ini guru dan pihak sekolah
hendaknya sering mengadakan lomba yang berkaitan dengan membacakan teks berita.
1.3 Pembatasan Masalah
Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya kemampuan siswa dalam membacakan teks berita, peneliti membatasi permasalahan yang
akan diteliti ditinjau dari kurangnya motivasi siswa dalam membacakan teks berita dan rendahnya kemampuan siswa dalam membacakan teks berita
merupakan salah satu kompetensi dasar yang menjadi bagian dalam standar kompetensi kemampuan membaca. Untuk mengatasi masalah tersebut peneliti
menggunakan metode penampilan dengan menggunakan media teks berjalan sebagai upaya meningkatkan keterampilan membacakan teks berita.
1.4 Rumusan Masalah