diukur. Pada penelitian ini, untuk mengetahui validitas butir soal, digunakan rumus korelasi product moment, sebagai berikut.
� = �
− �
2
−
2
�
2
−
2
Keterangan: �
: Koefisien korelasi antara X dan Y N
: Banyaknya subjeksiswa yang diteliti : Jumlah skor tiap butir soal
Y : Jumlah skor total
2
: Jumlah kuadrat skor butir soal
2
: Jumlah kuadrat skor total Arikunto, 2007:72.
Hasil perhitungan
r
xy
dikonsultasikan pada tabel kritis r product moment, dengan taraf signifikansi
� = 5
. Jika
� �
��
maka item tersebut valid. Nilai
�
��
untuk N = 25 dan taraf signifikansi
� = 5
adalah 0,369. Pada analisis tes uji coba dari 10 soal uraian diperoleh 8 soal valid yaitu soal
nomor 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, dan 10 karena mempunyai
� �
��
dan dua soal tidak valid yaitu soal nomor 4 dan 9 karena
� �
��
. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 12.
3.4.1.2 Analisis Reliabilitas Tes
Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dikatakan memiliki taraf kepercayaan tinggi apabila tes tersebut dapat
memberikan hasil yang tetap. Instrumen yang baik adalah instrumen yang dapat dengan ajeg memberikan data yang sesuai dengan kenyataan Arikunto, 2007:86.
Reliabilitas tes pada penelitian ini diukur dengan menggunakan rumus alpha sebagai berikut.
�
11
= �
� − 1 1
− �
� 2
�
2
Keterangan: �
11
: reliabilitas tes secara keseluruhan �
: banyaknya item �
� 2
: jumlah varians skor tiap-tiap item �
2
: varians total Dengan rumus varians
�
2
:
�
2
=
2
−
2
� �
Keterangan: X: skor pada belah awal dikurangi skor pada belah akhir;
N: jumlah peserta tes. Arikunto, 2007:109-110
Kriteria pengujian reliabilitas tes yaitu nilai
�
11
dikonsultasikan dengan harga r tabel, jika
�
ℎ� � �
�
��
maka item tes yang di uji cobakan reliabel. Berdasarkan analisis tes uji coba diperoleh r
hitung
=0,717. Dari tabel r product moment diperoleh
�
��
untuk N = 25 dan taraf signifikan α = 5
adalah 0,3233. Karena �
ℎ� ��
�
��
sehingga soal reliabel. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 13.
3.4.1.3 Analisis Taraf Kesukaran
Suatu tes tidak boleh terlalu mudah, dan juga tidak boleh terlalu sukar. Sebuah item soal yang tergolong baik dan ideal adalah soal yang tingkat
kesukarannya rata-rata, artinya tidak terlalu sukar dan tidak terlalu sulit Arikunto, 2007: 207.
Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya sesuatu disebut indeks kesukaran difficult index. Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai 1,00.
Indeks kesukaran ini menunjukkan tingkat kesukaran soal. 0,00
1,00 Sukar
Mudah Rumus yang digunakan untuk mengukur tingkat kesukaran soal adalah:
tes mengikuti
yang didik
peserta jumlah
soal suatu
pada tes
peserta siswa
skor Jumlah
mean
ditetapkan yang
maksimum skor
mean Kesukaran
Tingkat TK
Arikunto, 2007: 208. Untuk menginterpolasikan tingkat kesukaran soal digunakan tolak ukur sebagai
berikut: Kriteria:
TK 70 : Item mudah
TK 30 -70 : Item sedang TK 30 : Item sukar Arikunto, 2007: 210.
Berdasarkan analisis uji coba diperoleh empat soal dengan kriteria mudah yaitu soal nomor 1, 2, 3, dan 9 ; dua soal dengan kriteria sedang yaitu soal nomor
5 dan 6; dan tiga soal dengan kriteria sukar yaitu soal nomor 4, 7, dan 8. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 14.
3.4.1.4 Analisis Daya Pembeda