Studi Komparatif Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning CTL Model Eliciting Activities MEA

1.5 Penegasan Istilah

Agar diperoleh pengertian yang sama tentang istilah dalam penelitian ini dan tidak menimbulkan interpretasi yang berbeda dari pembaca, maka perlu adanya penegasan istilah. Adapun penegasan istilah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1.1.1 Studi Komparatif

Studi artinya penelitian, kajian dan telaah ilmiah, sedangkan komparasi adalah perbandingan. Jadi studi komparasi adalah penelitian ilmiah atau kajian untuk membandingkan sesuatu. Studi komparasi yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah penelitian ilmiah untuk memperoleh informasi tentang perbandingan model pembelajaran manakah yang lebih baik diterapkan pada materi lingkaran antara model pembelajaran CTL atau Model Eliciting Activities MEA.

1.1.2 Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning CTL

Model pembelajaran Contextual Teaching and Learning CTL adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata dan mendorong siswa untuk membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran kontekstual, yaitu: konstruktivisme constructivism, bertanya questioning, inkuiri inquiry, masyarakat belajar learning community, pemodelan modeling, dan penilaian autentik authentic assessment Trianto, 2007:103.

1.1.3 Model Eliciting Activities MEA

Model pembelajaran Model Eliciting Activities MEA adalah model pembelajaran matematika untuk memahami, menjelaskan, dan mengkomunikasikan konsep-konsep matematika yang terkandung dalam suatu sajian permasalahan melalui pemodelan matematika. Lesh et al., sebagaimana dikutip oleh Chamberlin Moon 2008: 4, menyatakan Model Eliciting Activities MEA dikembangkan oleh pendidik matematika, professor dan mahasiswa pasca sarjana di Amerika dan Australia, untuk digunakan oleh para guru matematika. Mereka mengharapkan siswa dapat membuat dan mengembangkan model matematika berupa sistem konseptual yang membuat siswa merasakan beragam pengalaman matematis. Jadi, siswa diharapkan tidak hanya sekedar menghasilkan model matematika tetapi juga mengerti konsep-konsep yang digunukan dalam pembentukan model matematika dari permasalahan yang diberikan.

1.1.4 Kemampuan Pemecahan Masalah