Pengertian Model Pembelajaran CTL Tujuan Model Pembelajaran CTL Strategi Pembelajaran CTL

Tabel 2.2 Hubungan Langkah Model MEA dan Teori Belajar yang Terkait No Langkah-langkah MEA Pelaksanaan Teori Belajar yang Terkait 1. Penjelasan Materi guru memberikan materi lingkaran dengan menggunakan CD Pembelajaran dan worksheet Prinsip Teori belajar Ausubel, yakni Defrensiasi Progresif, mengajarkan konsep-konsep dari inklusif kemudian kurang ingklusif dan yang paling ingklusif dan Teori van Hiele, level-level maupun fase-fasenya. 2. Pemberian Soal guru membacakan soal cerita yang merupakan soal pemecahan masalah terkait keliling dan luas lingkaran Fase 4 Teori Van Hiele yaitu Siswa mengahadapi tugas-tugas yang lebih komplek berupa tugas yang memerlukan banyak langkah, tugas-tugas yang dilengkapi dengan banyak cara, dan tugas-tugas open ended. 3. Penyelesaian Setiap kelompok siap untuk mengerjakan semua soal yang diberikan Teori belajar Vygotsky proses belajar akan terjadi secara efisien dan efektif apabila si anak belajar secara kooperatif 4. Pemaparan Hasil Kelompok yang merasa sudah selesai diberikan kesempatan untuk memaparkan hasilnya di depan kelas Teori belajar Vygotsky yang lebih menekankan pada sifat alami sosiokultural dari pembelajaran sehingga siswa tidak dapat melakukan pemaparan hasilnya sendiri tanpa bantuan dengan teman satu kelompoknya.

2.1.4. Contextual Teaching and Learning CTL

2.1.4.1 Pengertian Model Pembelajaran CTL

Pembelajaran CTL adalah pembelajaran yang berusaha mengaitkan konten mata pelajaran dengan situasi dunia nyata dan memotivasi siswa menghubungkan pengetahuan yang dimiliki dengan kehidupan mereka sehari-hari Blancard, 2001 Johnson, 2007. Untuk mewujudkan pembelajaran yang memiliki karakteristik seperti di atas, proses pembelajaran harus menekankan pada: making meaningful connection, constructivism, inquiry, critical and creative thinking, learning community, dan using authentic assessment.

2.1.4.2 Tujuan Model Pembelajaran CTL

Menurut Blancard 2001 Tujuan pembelajaran Contextual Teaching and Learning CTL adalah sebagai berikut. 1. Memotivasi siswa untuk memahami makna materi pelajaran yang dipelajarinya dengan mengkaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari sehingga siswa memiliki pengetahuan atau ketrampilan yang secara refleksi dapat diterapkan dari permasalahan kepermasalahan lainya. 2. Tidak hanya sekedar menghafal tetapi perlu dengan adanya pemahaman. 3. Menekankan pada pengembangan minat pengalaman siswa. 4. Melatih siswa agar dapat berfikir kritis dan terampil dalam memproses pengetahuan agar dapat menemukan dan menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya sendiri dan orang lain. 5. Pembelajaran lebih produktif dan bermakna. 6. Mengajak anak pada suatu aktivitas yang mengkaitkan materi akademik dengan konteks kehidupan sehari-hari . 7. Siswa secara individu dapat menemukan dan mentrasfer informasi-informasi komplek dan siswa dapat menjadikan informasi itu miliknya sendiri.

2.1.4.3 Strategi Pembelajaran CTL

Menurut Nurhadi 2004 Beberapa strategi pembelajaran yang perlu dikembangkan oleh guru secara konstektual antara lain: 1. Pembelajaran berbasis masalah Dengan memunculkan problem yang dihadapi bersama, siswa ditantang untuk berfikir kritis untuk memecahkan masalah. 2. Menggunakan konteks yang beragam Dalam CTL guru membermaknakan pusparagam konteks sehingga makna yang diperoleh siswa menjadi berkualitas. 3. Mempertimbangkan kebhinekaan siswa Guru mengayomi individu dan menyakini bahwa perbedaan individual dan sosial seyogianya dibermaknakan menjadi mesin penggerak untuk belajar saling menghormati dan toleransi untuk mewujudkan ketrampilan interpersonal. 4. Memberdayakan siswa untuk belajar sendiri Pendidikan formal merupakan kawah candradimuka bagi siswa untuk menguasai cara belajar untuk belajar mandiri dikemudian hari. 5. Belajar melalui kolaborasi Dalam setiap kolaborasi selalu ada siswa yang menonjol dibandingkan dengan koleganya dan sisiwa ini dapat dijadikan sebagai fasilitator dalam kelompoknya. 6. Menggunakan penelitian autentik Penilaian autentik menunjukkan bahwa belajar telah berlangsung secara terpadu dan konstektual dan memberi kesempatan pada siswa untuk dapat maju terus sesuai dengan potensi yang dimilikinya. 7. Mengejar standar tinggi Setiap seyogyanya menentukan kompetensi kelulusan dari waktu kewaktu terus ditingkatkan dan setiap sekolah hendaknya melakukan Benchmarking dengan melakukan study banding ke berbagai sekolah dan luar negeri. Berdasarkan Center for Occupational Research and Development CORD Penerapan strategi pembelajaran konstektual digambarkan sebagai berikut: a. Relating Belajar dikatakan dengan konteks dengan pengalaman nyata, konteks merupakan kerangka kerja yang dirancang guru untuk membantu peserta didik agar yang dipelajarinya bermakna. b. Experiencing Belajar adalah kegiatan “mengalami” peserta didik diproses secara aktif dengan hal yang dipelajarinya dan berupaya melakukan eksplorasi terhadap hal yang dikaji, berusaha menemukan dan menciptakan hal yang baru dari apa yang dipelajarinya. c. Applying Belajar menekankan pada proses mendemonstrasikan pengetahuan yang dimiliki dengan dalam konteks dan pemanfaatanya. d. Cooperative Belajar merupakan proses kolaboratif dan kooperatif melalui kegiatan kelompok, komunikasi interpersonal atau hubunngan intersubjektif. e. Trasfering Belajar menenkankan pada terwujudnya kemampuan memanfaatkan pengetahuan dalam situasi atau konteks baru.

2.1.4.4 Komponen Utama Contextual Teaching and Learning CTL