63
18,24 33,15
41,33 40,24
28,20 97,72
165,13 157,60
0,00 20,00
40,00 60,00
80,00 1 0 0 , 0 0
1 2 0 , 0 0 1 4 0 , 0 0
1 6 0 , 0 0 1 8 0 , 0 0
Ton CO 2
P.Kota Senapelan
Lima puluh Sukajadi
Sail Rumbai
Bukit Raya Tampan
Gambar 19. Grafik Perbandingan Emisi Karbon
Dioksida yang
Dihasilkan dari Penggunaan Minyak Tanah di Kota
Pekanbaru
Penggunaan energi minyak tanah paling besar berada di Kecamatan Bukit Raya. Besarnya kebutuhan tersebut dikarenakan masyarakat membutuhkan energi
minyak tanah untuk keperluan memasak, bahkan masih banyak terdapat masyarakat yang menggunakan kayu bakar untuk keperluan memasak. Berbeda
dengan kecamatan yang berada pada pusat kota, dimana sulit untuk menemukan kayu bakar, sehingga untuk kebutuhan rumah tangga banyak yang menggunakan
energi listrik. Grafik perbandingan emisi karbon dioksida terlihat bahwa nilai yang tinggi berada pada kecamatan yang mempunyai luas vegetasi lebih banyak.
Selain menggunakan minyak tanah, kayu bakar merupakan pilihan bagi masyarakat untuk digunakan sebagai kebutuhan energi.
5.3.3 Emisi Karbon Dioksida dari Sumber Penggunaan Premium
Penghitungan emisi karbon dioksida dari penggunaan premium sebagai bahan bakar dilakukan dengan pendekatan berdasarkan jumlah konsumsi premium
dari masing-masing SPBU yang ada di setiap kecamatan Kota Pekanbaru pada tahun 2004 Lampiran 5. Jumlah total konsumsi premium pada masing-masing
Kecamatan akan diperoleh nilai karbon dioksida digunakan pendekatan sesuai pada Tabel 1 yaitu faktor emisi untuk bahan bakar WRI, 2001. Dari pendekatan
faktor emisi tersebut, masing-masing kecamatan di Kota Pekanbaru akan diperoleh nilai karbon dioksida yang dihasilkan dari penggunaan premium. Hasil
64 penghitungan emisi karbon dioksida dari penggunaan premium disajikan pada
Tabel 16.
Tabel 16. Emisi Karbon Dioksida yang Dihasilkan dari Penggunaan
Premium
Kecamatan Total BB l
Faktor Emisi g CO
2
l Emisi CO
2
ton
Pekanbaru Kota 7.209.000
2,3 16,58
Senapelan 6.653.000
2,3 15,30
Limapuluh 6.250.000
2,3 14,38
Sukajadi 16.810.000
2,3 38,66
Sail 19.546.000
2,3 44,96
Rumbai 18.960.000
2,3 43,61
Bukit Raya 28.757.000
2,3 66,14
Tampan 39.025.000
2,3 89,76
Total 143.210.000
329,38
Sumber: Data Sekunder dan Hasil Analisis
Pada Tabel 16 terlihat bahwa dari total penggunaan premium di Kota Pekanbaru pada tahun 2004 yang berjumlah 143.210.000 liter dan perkiraan
karbon dioksida yang dihasilkan sebesar 329,38 ton. Konsumsi terbesar berada pada Kecamatan Tampan yaitu dengan total konsumsi 39.025.000 liter dan
perkiraan emisi karbon dioksida yang dihasilkan sebesar 89,76 ton. Secara berurutan perkiraan emisi karbon dioksida yang dihasilkan adalah Kecamatan
Bukit Raya sekitar 66,14 ton, Kecamatan Sail sekitar 44,96 ton, Kecamatan Rumbai sekitar 43,61 ton, Kecamatan Sukajadi sekitar 38,66 ton, Kecamatan
Pekanbaru Kota sekitar 16,58 ton, Kecamatan Senapelan sekitar 15,30 ton, dan Kecamatan Limapuluh sekitar 14,38 ton.
Pada Gambar 20 disajikan grafik perbandingan emisi karbon dioksida dari penggunaan premium pada delapan kecamatan di Kota Pekanbaru. Persentase
emisi karbon dioksida dari penggunaan premium dihasilkan di Kecamatan Tampan yaitu sekitar 27 persen dari total emisi karbon dioksida , Kecamatan Bukit
Raya 20 persen, Kecamatan Sail 14 persen, Kecamatan Rumbai 13 persen, Kecamatan Sukajadi 12 persen, Kecamatan Peka nbaru Kota dan Kecamatan
Senapelan 5 persen, serta emisi terkecil berada pada Kecamatan Limapuluh yaitu 4 persen.
65
16,58 15,30
14,38 38,66
44,96 43,61
66,14 89,76
0,00 10,00
20,00 30,00
40,00 50,00
60,00 70,00
80,00 90,00
Ton CO 2
P.Kota Senapelan
Lima puluh Sukajadi
Sail Rumbai
Bukit Raya Tampan
Gambar 20. Grafik Perbandingan Emisi Karbon
Dioksida yang
Dihasilkan dari Penggunaan Premium di Kota Pekanbaru
Persentase emisi karbon dioksida dari penggunaan premium dihasilkan di Kecamatan Tampan yaitu sekitar 27 persen dari total emisi karbon dioksida ,
Kecamatan Bukit Raya 20 persen, Kecamatan Sail 14 persen, Kecamatan Rumbai 13 persen, Kecamatan Sukajadi 12 persen, Kecamatan Pekanbaru Kota dan
Kecamatan Senapelan 5 persen, serta emisi terkecil berada pada Kecamatan Limapuluh yaitu 4 persen.
5.3.4 Emisi Karbon Dioksida dari Sumber Penggunaan Solar