48
g. Ruang Terbuka Hijau Pemakaman
Berfungsi sebagai fasilitas umum untuk tempat pemakaman warga yang meninggal dunia. Lokasi pemakaman Gambar 10 tersebar di beberapa
kecamatan dengan jenis tanaman yang beragam. Fungsi lainnya adalah sebagai peneduh dan mempunyai fungsi sebagai ruang terbuka hijau secara umum.
h. Kawasan Kebun, Semak Belukar, dan Tegalan
Kawasan kebun, semak belukar dan tegalan merupakan kawsan yang dikelola sebagian besar oleh penduduk dan sebagia n lagi masih belum dikelola.
Bentuk ruang terbuka hijau ini menyebar hampir di semua kecamatan Kota Pekanbaru selain kecamatan yang berada di pusat kota.
Gambar 10. Pemakaman Umum Sebagai RTH
Gambar 11. Semak Belukar
49
i. Ruang Terbuka Hijau Perkebunan
Perkebunan di Kota Pekanbaru terdiri dari kebun kelapa sawit dan karet dikuasai oleh pemerintah dan pihak swasta. Kawasan perkebunan umumnya
berada di lokasi yang berbatasan dengan kabupaten lain di pinggir Kota Pekanbaru Gambar 12. Selain untuk meningkatkan pendapatan daerah,
perkebunan tersebut mempunyai manfaat bagi masyarakat petani dan mempunyai fungsi sebagai ruang terbuka hijau.
Gambar 12. Perkebunan Kelapa Sawit
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Analisis Penutupan Lahan Analisis penutupan lahan dalam penelitian ini ditujukan untuk mengetahui
berapa luas ketersediaan ruang terbuka hijau, lokasi dan penyebarannya, digunakan sebagai acuan untuk analisis pengembangan hutan kota selanjutnya.
Kegiatan ini dibantu dengan kegiatan pengecekan lapangan ground check untuk memperoleh informasi mengenai keadaan tipe-tipe penutupan lahan di areal
penelitian sebagai acuan dalam proses klasifikasi. Berdasarkan hasil interpretasi visual dan pengecekan lapangan diperoleh
kelas-kelas penutupan lahan yaitu lahan bervegetasi hutan, perkebunan, semak- belukar, rumput,, lahan terbuka, pemukiman dan air.
5.1.1 Klasifikasi Citra Landsat ETM+
Interpretasi citra Landsat ETM+ 2004 dilakukan dengan melihat karakteristik dasar kenampakan masing-masing penggunaanpenutupan lahan
pada citra yang dibantu dengan unsur -unsur interpretasi Avery, 1992; Lillesand dan Kie fer, 1997.
Klasifikasi citra diperlukan untuk mengetahui sebaran dan luas tipe penutupan lahan di wilayah studi. Data citra yang digunakan adalah Landsat
ETM+ PathRow : 127060 akuisisi 4 Maret 2004 yang diperoleh dari Data Service BTIC
Biotrop Training and Information Center
. Cuplikan Citra Landsat
disajikan pada Gambar 13. 5.1.2 Pemotongan Citra
Cropping
Citra dipotong sesuai dengan lokasi penelitian yaitu wilayah Kota Pekanbaru yang akan dilakukan interpretasi dan analisis. Pada program ERDAS
Imagine tampilan citra yang muncul dilakukan pemotongan dengan menggunakan metode Create Polygon AOI karena batas administrasi wilayah penelitian
berbentuk polygon tidak beraturan, sehingga dengan metode ini dapat menentukan daerah-daerah yang akan dipotong. Cuplikan Citra Landsat Kota Pekanbaru tahun
2004 yang telah dipotong disajikan pada Gambar 14.