Kebutuhan Luas RTH Berdasarkan Sebaran Emisi Karbon Dioksida

74 Tiga kecamatan ini mempunyai jumlah penduduk lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk yang berada pada kecamatan di pusat Kota Pekanbaru. Kebutuhan ruang terbuka hijau pada tiga kecamatan tersebut masih tercukupi. Kecamatan dengan areal yang lebih luas serta keberadaan ruang terbuka hijau relatif masih lebih besar luasannya, sehingga kebutuhan ruang terbuka hijau berdasarkan jumlah penduduk masih terpenuhi. Tabel 23. Kesesuaian Existing Condition RTH terhadap Standar Luas RTH Berdasarkan Jumlah Penduduk Kecamatan Luas RTH ha Kebutuhan RTH Berdasarkan Jumlah Penduduk ha Selisih ha Pekanbaru Kota 0,353 122 -121,919 Senapelan 3,173 146 -142,767 Limapuluh 50,246 165 -114,370 Sukajadi 1,851 246 -244,493 Sail 28,649 86 -57,607 Rumbai 9.596,980 399 9.198,128 Bukit Raya 18.929,067 842 18.087,379 Tampan 3.140,020 610 2.530,308 Total 31.750,339 2.616 29.134,659 Sumber: Hasil Analisis, Jumlah kekurangan luas RTH

5.5.3 Kebutuhan Luas RTH Berdasarkan Sebaran Emisi Karbon Dioksida

Kebutuhan luas ruang terbuka hijau yang dibutuhkan untuk menyerap emisi karbon dioksida disajikan pada Tabel 24. Jumlah emisi karbon dioksida yang telah dihitung, serapannya diasumsikan dengan nilai serapan karbon dioksida oleh ruang terbuka hij au dengan vegetasi pohon yaitu sekitar 58,2576 ton per tahun per hektar. Berdasarkan jumlah dan sebaran emisi karbon dioksida pada masing- masing kecamatan, secara total Kota Pekanbaru membutuhkan sekitar 4.413 hektar lahan berpohon. Kecamatan Pekanbaru Kota paling besar membutuhkan ruang terbuka hijau. Jumlah karbon dioksida sekitar 176.706 ton pada tahun 2004 maka memerlukan ruang terbuka hijau areal berpohon sekitar 3.033 hektar. Ruang terbuka hijau yang diperlukan di Kecamatan Pekanbaru Kota untuk 75 menyerap emisi karbon dioksida sekitar 68,73 persen dari seluruh kebutuhan Kota Pekanbaru. Tabel 24. Kebutuhan RTH Berdasarkan Emisi Karbon Dioksida Kecamatan Jumlah Emisi CO 2 Tahun 2004 ton Serapan CO 2 Tahunha Pohon Kebutuhan RTH ha Pekanbaru Kota 176.706 58,2576 3.033 Senapelan 53 58,2576 1 Limapuluh 65 58,2576 1 Sukajadi 86 58,2576 1 Sail 101 58,2576 2 Rumbai 24.049 58,2576 413 Bukit Raya 32.864 58,2576 564 Tampan 23.186 58,2576 398 Total 257.109 4.413 Sumber: Data Sekunder dan Hasil An alisis Berdasarkan existing condition ruang terbuka hijau Kota Pekanbaru tahun 2004, hanya Kecamatan Pekanbaru Kota yang tidak sesuai antara jumlah emisi karbon dioksida dan ruang terbuka hijau yang ada. Tujuh kecamatan lainnya dengan ruang terbuka hijau yang ada masih memenuhi syarat. Kesesuaian ruang terbuka hijau berdasarkan emisi karbon dioksida dengan existing condition ruang terbuka hijau disajikan pada Tabel 25. Tabel 25. Kesesuaian Existing Condition RTH terhadap Emisi Karbon Dioksida Kecamatan Luas RTH Kebutuhan RTH Berdasarkan Emisi CO 2 Selisih Pekanbaru Kota 0,353 3.033 -3.032,647 Senapelan 3,173 1 2,173 Limapuluh 50,246 1 49,246 Sukajadi 1,851 1 0,851 Sail 28,649 2 26,649 Rumbai 9.596,980 413 9.183,980 Bukit Raya 18.929,067 564 18.365,067 Tampan 3.140,020 398 2.742,020 Total 31.750,339 4.413 27.337,339 Sumber: Hasil Analisis, Jumlah kekurangan luas RTH Secara total ruang terbuka hijau di Kota Pekanbaru masih mencukupi untuk menyerap karbon dioksida . Hanya Kecamatan Pekanbar u Kota yang masih kekurangan ruang terbuka hijau yaitu sekitar 3.032, 647 hektar dari karbon dioksida yang dihasilkan. Untuk Kecamatan Rumbai, Bukit Raya, dan Tampan, 76 karbon dioksida yang dihasilkan mampu diserap karena didukung dengan vegetasi yang cukup. Sementara untuk Kecamatan Senapelan, Limapuluh, Sukajadi, dan Sail, jumlah ruang terbuka hijau relatif sangat sedikit. Meskipun keberadaan ruang terbuka hijau relatif sangat sedikit, diperkirakan masih cukup untuk menyerap karbon dioksida yang dihasilkan. Kecukupan tersebut disebabkan oleh rendahnya nilai karbon dioksida yang dihasilkan.

5.5.4 Ketercukupan Ruang Terbuka Hijau Berdasarkan Existing Condition