Objek Penelitian Defenisi Operasional

25 Y23 : Perlakuan A3 pada ulangan ke-2 3.2. Tempat dan Waktu Penelitian 3.2.1. Tempat Penelitian Penelitian pembuatan biskuit dilakukan di Laboratoriun FKM USU. Pengujian zat gizi dilakukan di Balai Riset dan Standarisasi Industri Medan. Pelaksanaan uji daya terima dilakukan di posyandu Namogajah Kecamatan Medan Tuntungan. Lokasi ini dipilih berdasarkan observasi yang telah dilakukan sebelumnya menunjukkan terdapat balita yang mengalami kurang gizi dan terdapat balita yang jarang mengkonsumsi tambahan makanan. 3.2.2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai Juni 2015.

3.3. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah biskuit dengan perbandingan tepung terigu dengan tepung pisang awak 60 : 40, tepung terigu dengan kecambah kedelai sebesar 60:40, dan tepung terigu dengan tepung pisang awak dan kecambah kedelai 60 : 20 : 20.

3.4. Defenisi Operasional

1. Biskuit adalah makanan kering yang dibuat dengan memanggang adonan yang mengandung bahan dasar tepung terigu dan tepung pisang awak dan kecambah kedelai, lemak, bahan pengembang, dan penambahan bahan makanan lain yang diizinkan. 2. Daya terima biskuit adalah tingkat kesukaan panelis terhadap biskuit dengan subtitusi tepung pisang awak masak dan kecambah kedelai dalam pembuatan Universitas Sumatera Utara 26 biskuit meliputi indikator warna, tekstur, aroma dan rasa yang dilakukan pada anak balita dan ibu balita. 3. Warna adalah corak rupa yang dihasilkan oleh biskuit tepung pisang awak dan kecambah kedelai yang dirasakan secara subyektif oleh indera penglihatan. 4. Rasa adalah daya terima panelis terhadap biskuit tepung pisang awak dan kecambah kedelai yang dirasakan secara subyektif oleh indra pengecap. 5. Aroma adalah bau khas yang dihasilkan oleh biskuit tepung pisang awak dan kecambah kedelai yang dibedakan oleh indra pencium. 6. Tekstur adalah konsistensi atau kerenyahan dari biskuit tepung pisang awak dan kecambah kedelai yang diukur secara subyektif oleh indra pengecap. 3.5. Alat dan Bahan Adapun alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain oven, timbangan, pisau, baskom atau wadah, loyang, blender, mixer, sendok, ayakan tepung, talam, cetakan biskuit. Sedangkan alat yang digunakan dilaboratorium untuk melihat komposisi energi, protein, lemak, kadar abu dan kadar air digunakan erlenmeyer 500 ml, pipet volume 50 ml, pendingin tegak, hot place, corong Buchner, tabung reaksi, kertas saring, pompa, beaker glass, batang pengaduk, oven desikator, cawan petri. Bahan yang digunakan untuk melakukan penelitian kadar protein, lemak, kadar air, kadar abu, dan karbohidrat terdiri dari: aquadest, campuran selenium, HBO3, NaOH 30 , H2SO4, H2BO3 2, NaOH 30, HBO3 2, H2BO4 0,2 N, HCl, Kloroform, pelarut lemak, larutan indikator. Pada pembuatan biskuit Universitas Sumatera Utara 27 penggunaan bahan dipilih yang berkualitas baik, tidak rusak, tidak berubah warna dan tidak kadaluarsa. Jenis dan ukuran bahan yang digunakan dapat dilihat pada tabel 3.2. Tabel 3.2. Jenis dan Ukuran Bahan Pembuatan Biskuit dengan Tepung Pisang Awak Masak dan Kecambah Kedelai Jenis Bahan Kelompok Eksperimen A1 A2 A3 Tepung Terigu 150 gram 150 gram 150 gram Tepung Pisang Awak 100 gram 0 gram 50 gram Tepung Kecambah Kedelai 0 gram 100 gram 50 gram Mentega 100 gram 100 gram 100 gram Tepung Maizena 25 gram 25 gram 25 gram Kuning telur 2 butir 2 butir 2 butir Gula 50 gram 50 gram 50 gram Susu bubuk 25 gram 25 gram 25 gram Backing powder 12 sdt 12sdt 12sdt Keterangan Berat total dari bahan utama = 250 gram A1 : tepung terigu 60 tepung pisang awak 40 A2 : tepung terigu 60 kecambah kedelai 40 A3 : tepung terigu 60 tepung pisang awak masak 20 dan kecambah kedelai 20 Pada pembuatan biskuit penulis telah melakukan beberapa perbandingan perlakuan dimana hasil yang didapat menunjukkan perbedaan dari aroma. Percobaan pembuatan biskuit yang telah dilakukan sebelumnya adalah dengan penambahan 60 dan 70 tepung kecambah kedelai. Pada aroma yang dihasilkan kurang enak, sehingga dilakukan penambahan lebih banyak pada tepung terigu sebesar 60 dan penambahan tepung pisang awak sebesar 40 sedangkan perlakuan kedua 60 tepung terigu dan 40 tepung kecambah kedelai. Perlakuan Universitas Sumatera Utara 28 ketiga tepung terigu 60 tepung terigu dan masing masing 20 untuk penambahan tepung pisang awak dan tepung kecambah kedelai. Tepung terigu yang digunakan sebanyak 60 merupakan perbandingan yang paling tepat menurut penulis pada pembuatan biskuit dengan substitusi tepung pisang awak masak dan kecambah kedelai. 3.6. Tahapan Penelitian 3.6.1. Prosedur Pembuatan Tepung Pisang Awak

Dokumen yang terkait

Pemanfaatan Kulit Pisang Raja (Musa textilia )Menjadi Selai Sebagai Isian Roti Serta Daya Terima dan Kandungan Zat Gizinya

14 146 98

Subtitusi Tepung Pisang Awak (Musa Paradisiaca Var Awak) dan Ikan Lele Dumbo (Clarias Garipinus) Dalam Pembuatan Biskuit Serta Uji Daya Terimanya

2 87 105

Analisis Kualitas Protein Secara Biologi Pada Tepung Campuran Beras-Pisang Awak Masak (Musa paradisiaca var. Awak) yang Divariasikan dengan Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) dan Tepung Kecambah Kedelai (Glycine max L. Merrill)

5 76 98

Pengaruh Penambahan Tepung Kulit Pisang Raja (Musa paradisiaca) Terhadap Daya Terima Kue Donat

29 178 110

Studi Pemakaian Tepung Pisang Ambon (Musa acuminata AAA) sebagai Anti-aging Dalam Sediaan Masker

6 108 86

Subtitusi Tepung Pisang Awak (Musa Paradisiaca Var Awak) dan Ikan Lele Dumbo (Clarias Garipinus) Dalam Pembuatan Biskuit Serta Uji Daya Terimanya

0 1 2

Subtitusi Tepung Pisang Awak (Musa Paradisiaca Var Awak) dan Ikan Lele Dumbo (Clarias Garipinus) Dalam Pembuatan Biskuit Serta Uji Daya Terimanya

0 0 20

Substitusi Tepung Pisang Awak Masak (Musa Paradisiaca Var. Awak) dan Kecambah Kedelai (Glycine Max) pada Pembuatan Biskuit Serta Daya Terima

0 0 20

Substitusi Tepung Pisang Awak Masak (Musa Paradisiaca Var. Awak) dan Kecambah Kedelai (Glycine Max) pada Pembuatan Biskuit Serta Daya Terima

0 0 17

Substitusi Tepung Pisang Awak Masak (Musa Paradisiaca Var. Awak) dan Kecambah Kedelai (Glycine Max) pada Pembuatan Biskuit Serta Daya Terima

0 2 18