Prosedur Pembuatan Tepung Kecambah Kedelai Proses Pembuatan Biskuit

29 Penggunaan pisang dalam proses pembuatan tepung pisang dipilih pisang awak yang telah matang dan tidak busuk. Pisang awak matang memiliki ciri-ciri tekstur yang lunak, kulit pisang berwarna kuning dan memiliki bintik-bintik hitam. Pada proses pembuatan tepung kulit dan bijinya dibuang. Dihaluskan dengan blender sampai membentuk pasta pisang, setelah itu ditambahkan tepung beras dengan perbandingan 2:1. Penggunaan tepung beras dipilih agar pisang awak dapat dibuat menjadi tepung pisang karena pisang awak yang telah matang tidak dapat dibuat menjadi tepung karena tekstur yang terlalu lunak. Setelah ditambahkan tepung beras dilakukan pengeringan di Oven dengan suhu 55-60º Celsius selama 48 jam. Kemudian digiling dan diayak sehingga menjadi tepung.

3.6.2. Prosedur Pembuatan Tepung Kecambah Kedelai

Tahapan pembuatan tepung kecambah kedelai dapat dilihat dari gambar 3.2 dibawah ini. Gambar 3.2 Skema Pembuatan Tepung Kecambah Kedelai Kacang Kedelai Perendaman Pemeraman Kecambah Kedelai Pengeringan PenggilinganPenepungan Pengayakan Tepung Kecambah Kedelai Universitas Sumatera Utara 30 Kacang kedelai yang digunakan adalah kacang kedelai yang berkualitas baik dan tidak busuk. Kacang kedelai dicuci dan direndam didalam wadah selama 1 hari. pada suhu 30ºC kemudian dilakukan pemeraman selama 2 hari. Pada proses pemeraman digunakan daun pisang sebagai penutup setiap 6 jam sekali dilakukan penyiraman dengan air. Setelah menjadi kecambah kedelai dikeringkan di oven dengan suhu 55-60ºC. Agar menjadi tepung digiling dan dilakukan pengayakan.

3.6.3. Proses Pembuatan Biskuit

Tahapan pembuatan biskuit tepung pisang awak dan kecambah kedelai dapat dilihat dari gambar 3.1 dibawah ini Gambar 3.3 Diagram Proses Pembuatan Biskuit Aduk menggunakan mixer Kuning Telur 2 butir Mentega 100 gr Gula 50 gr Tepung terigu 150 gr Tepung pisang awak 100 gr Susu bubuk 25 gr Tepung maizena 25 gr backing powder 12sdt Tepung terigu 175 Tepung pisang awak 50gr Tepung kecambah kedelai 50 gr Susu bubuk 25 gr Tepung Maizena 25 gr backing powder 12sdt Tepung terigu 150 gr Tepung Kecambah Kedelai 100 gr Susu bubuk 25 gr Tepung maizena 25gr backing powder 12sdt Pengadukan dilakukan sehingga terbentuk adonan yang rata Dicetak dan dioven pada suhu 120ºC selama 20-30 menit Universitas Sumatera Utara 31 Bagan di atas menjelaskan tahapan tahapan pembuatan biskuit dengan perbandinga 60 : 40 tepung pisang awak, 60 : 40 tepung kecambah kedelai, dan 60 : 40 tepung pisang awak dan kecambah kedelai dari berat bahan dasar 250 gram. Prosedur pembuatan biskuit dengan substitusi tepung pisang awak dan kecambah kedelai dilakukan dengan beberapa tahap yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, tahap penyelesaian. 1. Tahap Persiapan a. Menyiapkan semua alat, bahan utama dan bahan tambahan yang diperlukan dalam pembuatan biscuit. b. Menimbang bahan bahan yang diperlukan dalam pembuatan biskuit. 2. Tahap Pelaksanaan Tahap pelaksanaan pembuatan biskuit meliputi tahap pencampuran, pembentukan dan pengovenan. a. Pencampuran 1 Kuning telur, mentega dan gula halus dicampur dengan menggunakan mixer selama 2 menit setelah itu tambahkan tepung terigu. 2 Setelah itu tambahkan Tepung pisang awak dan kecambah kedelai, susu bubuk, tepung maizena dan backing powder b. Pembentukan atau pencetakan 1 Adonan dicetak dengan cetakan. 2 Diletakkan dalam loyang yang telah diolesi mentega. Universitas Sumatera Utara 32 c. Pemanggangan atau pengovenan Adonan yang telah dibentuk kemudian dimasukkan dalam oven yang sudah di panaskan dengan suhu 120ºC, oven yang digunakan adalah oven dengan api bawah kemudian dipanggang selama 20-30 menit d. Pengangkatan atau pendinginan Setelah biskuit matang kemudian diangkat dan dikeluarkan dari oven dalam keadaan masih lembek karena setelah dingin akan menjadi kera renyah. 3. Tahap penyelesaian a. Biskuit dimasukkan dalam kemasan sesuai dengan kelompoknya. Pengemasan dilakukan setelah biskuit dingin. b. Dilakukan uji organoleptik biskuit aroma, warna, rasa, dan tekstur. Uji organolepti dilakukan dengan menggunakan panelis.

3.7. Penilaian Uji Daya Terima

Dokumen yang terkait

Pemanfaatan Kulit Pisang Raja (Musa textilia )Menjadi Selai Sebagai Isian Roti Serta Daya Terima dan Kandungan Zat Gizinya

14 146 98

Subtitusi Tepung Pisang Awak (Musa Paradisiaca Var Awak) dan Ikan Lele Dumbo (Clarias Garipinus) Dalam Pembuatan Biskuit Serta Uji Daya Terimanya

2 87 105

Analisis Kualitas Protein Secara Biologi Pada Tepung Campuran Beras-Pisang Awak Masak (Musa paradisiaca var. Awak) yang Divariasikan dengan Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) dan Tepung Kecambah Kedelai (Glycine max L. Merrill)

5 76 98

Pengaruh Penambahan Tepung Kulit Pisang Raja (Musa paradisiaca) Terhadap Daya Terima Kue Donat

29 178 110

Studi Pemakaian Tepung Pisang Ambon (Musa acuminata AAA) sebagai Anti-aging Dalam Sediaan Masker

6 108 86

Subtitusi Tepung Pisang Awak (Musa Paradisiaca Var Awak) dan Ikan Lele Dumbo (Clarias Garipinus) Dalam Pembuatan Biskuit Serta Uji Daya Terimanya

0 1 2

Subtitusi Tepung Pisang Awak (Musa Paradisiaca Var Awak) dan Ikan Lele Dumbo (Clarias Garipinus) Dalam Pembuatan Biskuit Serta Uji Daya Terimanya

0 0 20

Substitusi Tepung Pisang Awak Masak (Musa Paradisiaca Var. Awak) dan Kecambah Kedelai (Glycine Max) pada Pembuatan Biskuit Serta Daya Terima

0 0 20

Substitusi Tepung Pisang Awak Masak (Musa Paradisiaca Var. Awak) dan Kecambah Kedelai (Glycine Max) pada Pembuatan Biskuit Serta Daya Terima

0 0 17

Substitusi Tepung Pisang Awak Masak (Musa Paradisiaca Var. Awak) dan Kecambah Kedelai (Glycine Max) pada Pembuatan Biskuit Serta Daya Terima

0 2 18