Persen Elongasi Penentuan Waktu Optimum Pengovenan

tidak ada spot di bagian tengah mi. Sedangkan waktu rehidrasi selama 5 menit menghasilkan mi yang lembek, dan menjadi patah-patah. Waktu rehidrasi selama 4 menit merupakan waktu rehidrasi mi jagung kering yang paling optimum. Waktu rehidrasi mi ini sudah memenuhi persyaratan SII yang menyatakan bahwa waktu masak mi instankering adalah selama 4 menit. Tabel 21. Penentuan waktu rehidrasi yang optimum Waktu rehidrasi menit Sifat mi setelah rehidrasi 2 Mi masih agak keras serta terlihat ada spot di bagian tengah mi 3 4 Mi lunak, lembut, dan tidak ada spot di bagian tengah mi 5 Mi lembek, dan menjadi patah-patah Pada saat proses perebusan terjadi pengembangan pati karena molekul-molekul air yang masuk. Semakin cepat penetrasi air yang masuk, maka waktu rehidrasi dipersingkat.

c. Persen Elongasi

Persen elongasi menunjukkan pertambahan panjang maksimum mi yang mengalami tarikan sebelum putus. Elongasi dinyatakan dalam satuan persen . Elongasi diukur setelah mi kering direbus dalam air panas selama 4 menit. Seperti dapat dilihat pada Gambar 20, persen elongasi tertinggi diperoleh dari pengeringan dengan suhu 60 o C yaitu sebesar 193,14. Pengeringan dengan suhu 70 o C menghasilkan mi kering dengan elongasi 166,99, sedangkan pengeringan dengan suhu 80 o C menghasilkan mi kering dengan elongasi 162,63. Penetrasi panas pada suhu yang rendah berlangsung dalam waktu yang lebih lama, menyebabkan meningkatnya sifat kohesif antara pati tergelatinisasi dengan tepung jagung kering sehingga elongasi semakin meningkat. 145 150 155 160 165 170 175 180 185 190 195 200 60 70 80 Suhu pengovenan derajat Celcius P e rs e n e lo n g a s i Gambar 20. Perbandingan persen elongasi mi kering pada suhu pengovenan yang berbeda d. Kekerasan dan Kelengketan Kekerasan dan kelengketan mi jagung diukur secara instrumental menggunakan alat Texture Analyzer TAXT-2. Satuan yang digunakan untuk menyatakan kekerasan dan kelengketan adalah gram force gf. Kekerasan didefinisikan sebagai absolute + peak yaitu gaya maksimal, yang menggambarkan gaya probe untuk menekan mi. Semakin tinggi peak puncak kurva yang ditunjukkan oleh kurva, berarti kekerasan mi akan semakin meningkat. Kelengketan didefinisikan sebagai absolute - peak yang menggambarkan besarnya usaha untuk menarik probe lepas dari sampel. Semakin besar luas area negatif yang ditunjukkan oleh kurva, maka nilai kelengketan mi semakin tinggi. 193,14 ± 13,50782 166,99 ± 19,42538 162,63 ± 31,61255 -1500 -1000 -500 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 60 70 80 Suhu pengovenan derajat Celcius K e k e ra s a n k e le n g k e ta n g f Kekerasan Kelengketan Gambar 21. Perbandingan kekerasan dan kelengketan mi kering pada suhu pengovenan yang berbeda Seperti dapat dilihat pada Gambar 21, kekerasan tertinggi diperoleh dari pengeringan dengan suhu 60 o C yaitu sebesar 3135,18 gf. Pengeringan dengan suhu 70 o C menghasilkan mi kering dengan kekerasan sebesar 2408,40 gf, pegeringan dengan suhu 80 o C menghasilkan mi kering dengan kekerasan sebesar 2408,83 gf. Sedangkan nilai kelengketan terendah dihasilkan dari pengeringan dengan suhu 80 o C -775,18 gf, sedangkan pengeringan dengan suhu 60 o C dan 70 o C menghasilkan mi dengan kelengketan masing-masing sebesar -1057,2 gf dan -977,46 gf. Pengovenan dengan suhu 60 o C menghasilkan mi dengan kekerasan tertinggi. Penetrasi panas pada suhu yang rendah berlangsung dalam waktu yang lebih lama, menyebabkan meningkatnya sifat kohesif antara pati tergelatinisasi dengan tepung jagung kering sehingga kekerasan dan kelengketan meningkat.

e. Kekenyalan