5.3 Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi yang dimiliki oleh Asep’s Rabbit Project sangat sederhana karena perusahaan ini merupakan perusahaan perseorangan. Asep’s
Rabbit Project memiliki 2 orang karyawan tetap dan 1 orang karyawan harian
yang memiliki job desk masing-masing. Pemberian pakan dan minum, pembersihan kandang, dan produksi pakan dilakukan oleh 2 orang karyawan tetap
dan untuk mengumpulkan rumput dilakukan oleh 1 orang karyawan harian.
Sumber : Asep’s Rabbit Project
Gambar 3. Struktur Organisasi Asep’s Rabbit Project
5.4
Rencana Pengembangan Proyek
Usaha peternakan kelinci yang dijalankan oleh Asep’s Rabbit Project mengalaami pertumbuhan setiap tahunnya. Pertumbuhan ini sejalan dengan
permintaan akan anakan kelinci maupun kelinci pedaging yang juga mengalami peningkatan. Saat ini permintaan yang ada belum dapat dipenuhi oleh usaha yang
dijalankan oleh Asep’s Rabbit Project. Oleh karena itu Asep’s Rabbit Project berencana untuk mengembangkan usahanya.
Pengembangan usaha yang akan dilakukan oleh Asep’s Rabbit Project memiliki tiga alternatif pola usaha yang sangat potensial. Pola usaha pertama
adalah budidaya anakan kelinci dan penjualan kelinci pedaging. Pola usaha kedua Pemilik sekaligus manajer
Karyawan tetap Karyawan harian
Karyawan tetap
yang dapat dipilih sebagai pengembangan usaha Asep’s Rabbit Project adalah budidaya anakan kelinci, karena saat ini permintaannya mencapai 1000 ekor per
bulan tetapi baru dapat dipenuhi setengahnya atau sebesar 500 ekor per bulan. Lalu pola usaha ketiga adalah budidaya kelinci pedaging dimana permintaan yang
ada saat ini sebesar 7 ton per bulan dan dari jumlah tersebut baru dapat dipenuhi sebesar 1 ton per bulan.
VI ANALISIS ASPEK PASAR, ASPEK MANAJEMEN,
ASPEK TEKNIS
6.1 Pola Usaha Peternakan Kelinci
Asep’s Rabbit Project
Pola usaha yang dilaksanakan dalam penelitian kali ini dibedakan berdasarkan karakteristik usaha, yaitu pola usaha I, pola usaha II, dan pola usaha
III. Pola usaha I, II, dan III merupakan rancangan proyek pengembangan peternakan kelinci yang akan dilakukan oleh Asep’s Rabbit Project yang dibuat
berdasarkan data-data yang diperoleh dari pemilik Asep’s Rabbit Project. Pola usaha I yaitu usaha budidaya anakan kelinci dan penjualan kelinci pedaging. Pola
usaha II adalah usaha budidaya kelinci saja dan pola usaha III adalah budidaya kelinci pedaging .
Berdasarkan data yang diperoleh, jumlah lahan dan bangunan yang digunakan untuk budidaya kelinci yaitu sebesar 240 m
2
dengan luas kandang yang akan digunakan untuk setiap pola pengusahaan adalah sama yaitu 300 buah
kandang dengan ukuran 70 cm x 60 cm dengan luas total kandang sebesar 126 m
2
. Kandang tersebut mampu menampung 300 ekor indukan dan anakan kelinci yang
siap untuk dipasarkan dengan rata-rata produksi setiap bulan sebesar 500 ekor. Pada pola usaha III diasumsikan tidak melakukan investasi mesin pelet karena
pertimbangan biaya yang nantinya akan sangat memberatkan usaha dan juga sesuai dengan kondisi usaha budidaya kelinci pedaging di lapangan.
6.2 Aspek Pasar Peternakan Kelinci