IV METODE PENELITIAN
4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan kelinci Asep’s Rabbit Project yang
terletak di Lembang Kabupaten Bandung Propinsi Jawa Barat. Dipilihnya tempat ini sebagai tempat penelitian dikarenakan pemilik dari Peternakan kelinci Asep’s
Rabbit Project merupakan ketua perhimpunan peternak kelinci di daerah
Lembang, beliau memiliki beberapa peternak binaan yang tertarik untuk memulai berternak kelinci. Selain itu peternakan Asep Sutisna merupakan salah satu
peternakan kelinci yang sedang berjalan dan sedang dalam upaya pengembangan, sehingga cocok sebagai tempat penelitian yang khususnya untuk menstudi
kelayakan usaha peternakan kelinci. Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Maret sampai April 2008.
4.2 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Data primer diperoleh melalui pengamatan langsung dan wawancara dengan pemilik, dan para karyawan peternakan kelinci Asep’s Rabbit Project.
Data sekunder diperoleh dari kumpulan data yang dimiliki pihak pemilik, bahan- bahan pustaka, situs internet, laporan penelitian, data-data dari instansi terkait
baik dari Departemen Pertanian, Pemerintah daerah, dan Badan Pusat Statistik dan dari penelitian sebelumnya yang diperoleh dari perpustakaan LSI IPB.
4.3 Metode Penentuan Lokasi dan Pengumpulan Data
Penetuan peternakan kelinci Asep’s Rabbit Project sebagai lokasi penelitian dilakukan secara sengaja purposive berdasarkan informasi yang diperoleh dari
liputan acara kisi-kisi yang di tayangkan oleh salah satu televisi swasta, disana diperlihatkan bahwa Bapak Asep berternak puluhan ekor kelinci yang sebagian
besar merupakan kelinci hias. Data primer diperoleh dari pengamatan langsung dan wawancara. Teknik
pengumpulan data primer dilakukan dengan : a. Indept Interview wawancara mendalam kepada pihak manajemen sekaligus
pemilik yaitu Bapak Asep dan istrinya. b. Wawancara langsung dengan para karyawan yang bekerja pada Peternakan
kelinci Asep’s Rabbit Project c. Observasi dengan pengamatan langsung kegiatan-kegiatan yang dilakukan di
peternakan kelinci Asep’s Rabbit Project mulai dari proses pemberian pakan,pembersihan kandang, penaganan terhadap kelinci sakit, pengolahan
pakan kelinci Pellet, pengemasan pakan, dan lain-lain.
4.4 Metode Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Data yang bersifat kualitatif dianalisis untuk mengkaji
beberapa aspek, aspek-aspek yang dianalisis ini adalah aspek teknis, pasar, dan manajemen.
Analisis kuantitatif dilakukan dengan menganalisa aspek finansial kelayakan peternakan kelinci Asep’s Rabbit Project. Dalam analisa kuantitatif
dilakukan perhitungan nilai uang dengan membandingkan biaya dan manfaat yang diperoleh pada masa sekarang dengan masa yang akan datang melalui tingkat
diskonto tertentu. Data dan informasi yang diperoleh diolah secara manual yaitu dengan menggunakan kalkulator maupun dengan menggunakan program
komputer microsoft excel 2003, kemudian hasilnya diintepretasikan secara deskriptif.
Analisa finansial mengolah data menggunakan kriteria kelayakan investasi, yaitu : Analisis Nilai Bersih Sekarang Net Present ValueNPV, Tingkat
Pengembalian Investasi Internal Rate of ReturnIRR, Rasio Manfaat dan Biaya Bersih Net Benefit Cost RatioNet BC, Masa Pengembalian Investasi yang
didiskontokan Discounted Payback Period. Pengolahan data tersebut dilakukan berdasarkan pada kerangka pemikiran yang telah disusun. Selain itu dilakukan
pula analisis sensitivitas untuk melihat kepekaan usaha peternakan kelinci Asep’s Rabbit Project
dalam menghadapi kemungkinan terjadinya perubahan.
4.4.1 Analisis Kelayakan Finansial
Analisis kelayakan finansial dilakukan melalui analisis manfaat dan biaya, rugi laba, dan menggunakan beberapa kriteria investasi, yaitu Nilai Bersih
Sekarang Net Present ValueNPV, Rasio Manfaat dan Biaya Bersih Net Benefit adn Cost RatioNet BC,
Tingkat Pengembalian Investasi Internal Rate of ReturnIRR,
dan Masa Pengembalian Investasi yang didiskontokan Discounted Payback Periode
.
1 Nilai Bersih Sekarang Net Present Value
Net Present Value NPV adalah manfaat bersih sekarang yang diperoleh
selama umur proyek. Dengan demikian NPV merupakan selisih aaantara nilai sekarang dari manfaat dan dari biaya yang telah memperhatikan unsur nilai waktu
uang. Secara matemati, NPV dapat dirumuskan sebagai berikut :
NPV =
= =
=
+ −
= +
− +
n t
t t
t n
t t
t n
t t
t
i C
B i
C i
B
1 1
1
1 1
1
Keterangan : B
t
= Manfaat yang diterima tahun ke-t C
t
= Biaya yang dikeluarkan tahun ke-t i
= Discount RateTingkat suku bunga yang berlaku n
= Umur Ekonomis Proyek
Penilaian kelayakan finansial berdasarkan NPV yaitu: 1
NPV 0, maka investasi tersebut menguntungkan dan layak untuk dilaksanakan.
2 NPV = 0, berarti investasi tersebut memberikan nilai manfaat sama
dengan biaya yang dikeluarkan sehingga sulit untuk dialksanakan. 3
NPV 0, maka investasi tersebut tidak layak untuk dilaksanakan karena hanya akan mendatangkan kerugian.
2 Rasio Manfaat dan Biaya Bersih Net Benefit Cost RatioNet BC Ratio
Net Benefit Cost Ratio Net BC ratio merupakan besarnya tingkat tambahan manfaat dari setiap tambahan biaya sebesar satu rupiah. Net BC
dapat dirumuskan sebagai perbandingan antara nilai NPV yang berniali positif sebagai
pembilang dengan NPV yang bernilai negatif sebagai penyebut. Untuk menghitung nilai Net BC
terlebih dahulu dihitung benefit bersih yang telah didiscount factor untuk setiap tahun t. Net BC
merupakan perbandingan sedemikian rupa sedemikian rupa sehingga pembilang terdiri atas total present
value dari benefit bersih dalam tahun-tahun di mana benefit bernilai positif,
sedangkan penyebutkan terdiri atas total present value dari biaya bersih dalam
tahun-tahun di mana benefit bernilai negatif. Secara umum rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
Net BC =
= =
+ −
+ −
n t
t t
t n
t t
t t
i B
C i
C B
1 1
1 1
dimana ; −
−
t t
t t
C B
C B
Keterangan : B
t
= Manfaat yang diterima tahun ke-t C
t
= Biaya yang dikeluarkan tahun ke-t i
= Discount RateTingkat suku bunga yang berlaku t
= Umur Ekonomis Proyek
Penilaian kelayakan finansial berdasarkan Net BC yaitu: 1
Net BC 1 maka investasi tersebut menguntungkan dan layak untuk dilaksanakan.
2 Net BC
1, maka investasi tersebut tidak layak untuk dilaksanakan karena hanya akan mendatangkan kerugian.
3 Tingkat Pengembalian Investasi Internal Rate of ReturnIRR
IRR merupakan persentase tingkat pengembalian investasi yang didapat selama umur proyek. IRR berupa tingkat suku bunga yang menjadikan nilai NPV
suatu investasi sama dengan nol atau tingkat rata - rata keuntungan interen tahunan di mana tingkat tersebut merupakan tingkat bunga maksimum yang dapat
dibayar oleh proyek untuk sumberdaya yang digunakan dan bisaanya dinyatakan dalam satuan persen. Cara menghitung IRR adalah dengan metode interpolasi
dengan cara melakukan percobaan untuk mendapatkan tingkat bunga yang
menghasilkan NPV positif terkecil dengan tingkat bunga yang menghasilkan NPV negatif terkecil. Nilai suku bunga percobaab yang menghasilkan NPV positif
terbesar dilambangkan dengan i
1
dan yang menghasilkan NPV negatif dilambangkan dengan i
2
. NPV yang bernilai positif terkecil dilambangkan NPV
1
dan yang bernilai negatif terkecil dilambangkan NPV
2
. Rumus yang digunakan untuk mencari nilai IRR adalah :
IRR = i
1
+
1 2
2 1
1
i i
NPV NPV
NPV −
− Keterangan :
i
1
= tingkat suku bunga yang menghasilkan NPV positif terkecil i
2
= tingkat suku bunga yang menghasilkan NPV negatif terkecil NPV
1
= NPV yang bernilai positif terkecil NPV
2
= NPV yang bernilai negatif terkecil Apabila IRR lebih besar dari tingkat suku bunga yan berlaku maka investasi
tersebut layak untuk dilaksanakan, namun jika IRR kurang dari tingkat suku bunga yang berlaku maka investasi tersebut tidak layak untuk dilaksanakan. Jika
IRR sama dengan tingkat suku bunga yang berlaku maka investasi tersebut tidak menguntungkan dan tidak juga merugikan.
4.4.2 Masa Pengembalian Investasi Didiskontokan Discounted Payback
Periode
Discounted Payback Periode Periode Pengembalian Kembali yang
Didiskontokan atau tingkat pengembalian investasi merupakan metode yang mengukur periode jangka waktu atau jumlah waktu yang dibutuhkan untuk
menutupi pengeluaran awal investasi. Dalam hal ini bisaanya digunakan
pedoman untuk menentukan suatu proyek yang akan dipilih adalah suatu proyek yang paling cepat mengembalikan biaya investasi tersebut. Rumus yang
digunakan dalam perhitungan Discounted Payback Periode adalah sebagai berikut :
Payback Periode =
Ab i
Keterangan : i
= Besarnya investasi yang dibutuhkan Ab
= Benefit bersih yang dapat diperoleh setiap tahun.
Jika masa pengembalian investasi Payback Periode lebih singkat daripada umur proyek yang ditentukan, maka proyek tersebut layak untuk dilaksanakan.
Pada dasarnya semakin cepat Payback Periode menunjukan semakun kecil resiko yang dihadapi oleh investor pengusaha.
4.4.3 Analisis Switching value
Analisis switching value merupakan suatu pendekatan dalam analisis sensitivitas untuk menguji secara sistematis apa yang akan terjadi terhadap
kelayakan suatu proyek apabila terjadi kejadian-kejadian yang berbeda degan perkiraan dalam perencanaan.
Analisis switching digunakan untuk mengetahui tingkat perubahan harga output dan produksi sehingga keuntungan mendekati normal di mana NPV sama
dengan nol. Analisis switching value dilakukan dengan metode menguji coba sehingga mendapatkan nilai NPV sama dengan nol. Metode uji coba dilakukan
dengan mengikuti prosedur apabila nilai NPV yang dihasilkankan pada kondisi normal positif maka yang dilakukan adalah dengan melakukan penurunan
produksi dan harga output dan peningkatan biaya. Sebaliknya apabila kondisi normal proyek menghasilkan nilai NPV negatif, maka perubahan yang dilakukan
adalah dengan menaikkan harga indukan menaikan harga pakan, meurunkan harga output dan menurunkan produksi.
4.5 Asumsi Dasar yang digunakan