Media Pembelajaran KAJIAN TEORI

kupon bicaranya habis tidak boleh berbicara lagi, dan siswa yang masih mempunyai kupon bicara harus berbicara sampai kupon bicaranya habis.

2.1.6. Media Pembelajaran

Pembelajaran dapat mencapai tujuan jika pesan yang disampaikan oleh guru dapat sampai kepada siswa, sehingga membutuhkan suatu perantara atau media pembelajaran. Media pembelajaran menurut Anitah 2013: 6.11 merupakan penghubung dari pesan-pesan pembelajaran yang disampaikan oleh guru kepada siswa dengan maksud agar pesan –pesan tersebut dapat diserap dengan cepat dan tepat sesuai dengan tujuannya. Daryanto 2010: 4 media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan bahan pembelajaran sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan peserta didik dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. Manfaat media pembelajaran yang digunakan guru dalam proses pembelajaran di kelas: 1 memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis; 2 mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga, dan daya indra; 3 menimbulkan gairah belajar, berinteraksi secara langsung antara peserta didik dan sumber belajar; 4 memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori, dan kinestetiknya; 5 memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman, dan menimbulkan persepsi yang sama. Sudirman dalam Djamarah, 2010: 126-128 prinsip pemilihan media pembelajaran dibagi dalam tiga kriteria, sebagai berikut. 1 Tujuan pemilihan. Memilih media yang akan digunakan harus berdasarkan maksud dan tujuan pemilihan yang jelas. Pemilihan media untuk pembelajaran, untuk informasi yang lebih umum atau untuk sekedar hiburan mengisi waktu kosong. Lebih spesifik lagi, untuk pengajaran individual dengan sasaran anak TK, SD, SMP, SMA, tuna rungu, masyarakat pedesaan, atau masyarakat kota. Tujuan pemilihan ini berkaitan dengan kemampuan berbagai media. 2 Karakteristik media pengajaran. Setiap media mempunyai karakteristik tertentu, baik dilihat dari segi keampuhannya, cara pembuatannya, maupun cara penggunaannya sehingga guru harus memiliki keterampilan pemilihan media pengajaran. 3 Alternatif pilihan. Memilih pada hakikatnya adalah proses membuat keputusan dari berbagai alternatif pilihan. Guru dapat menentukan pilihan media yang akan digunakan untuk mengajar dengan cara membandingkannya. Prinsip umum yang perlu diperhatikan dalam pemanfaatan media pembelajaran menurut Solihatin 2011: 32 adalah sebagai berikut. 1 Setiap jenis media memiliki kelebihan dan kelemahan. Tidak ada jenis media yang cocok untuk segala macam proses belajar dan dapat mencapai semua tujuan belajar. 2 Penggunaan beberapa terlalu banyak sekaligus dalam suatu kegiatan pembelajaran, justru akan membingungkan siswa dan tidak akan memperjelas pelajaran. 3 Penggunaan media harus dapat memperlakukan siswa secara aktif. 4 Sebelum media digunakan harus direncanakan secara matang dalam penyusunan rencana pelajaran. 5 Hindari penggunaan media yang hanya dimaksudkan sebagai selingan atau sekedar pengisi waktu kosong. 6 Harus senantiasa dilakukan dengan persiapan yang cukup sebelum penggunaan media. Gambar 2.1 Kerucut Pengalaman Edgar Dale Dale dalam Arsyad 2014: 14 penggunaan media pembelajaran seringkali menggunakan prinsip Kerucut Pengalaman cone of experience, yang membutuhkan media seperti buku teks, bahan belajar yang dibuat oleh guru dan audiovisual. Pada Gambar 2.1 Edgar Dale melukiskan bahwa semakin kongkret siswa mempelajari bahan pelajaran, maka semakin banyaklah pengalaman yang didapatkan. Tetapi sebaliknya, jika semakin abstrak siswa mempelajari bahan pelajaran maka semakin sedikit pula pengalaman yang akan didapatkan oleh siswa. Peneliti menyimpulkan bahwa media pembelajaran adalah sebuah perantara untuk penyampaian materi dari guru kepada siswa sehingga tercapai tujuan pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran yang lebih konkrit atau dengan pengalaman langsung maka informasi pada proses pembelajaran yang disampaikan guru kepada siswa akan tersampaikan dengan baik. Akan tetapi sebaliknya jika penggunaan media pembelajaran semakin abstrak maka siswa menghadapi kesulitan dalam memahami apa yang disampaikan oleh guru.

2.1.7. Media Audiovisual

Dokumen yang terkait

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Time Token Arends Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Terpadu (Quasi Eksperimen di SMPN 87 Jakarta)

0 8 204

PENERAPAN MODEL TERPADU TIME TOKEN ARENDS DAN STAD BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS KELAS V SDN TAMBAKAJI 02 SEMARANG

0 31 319

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VA SDN PURWOYOSO 03 KOTA SEMARANG

0 17 229

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN AUDIOVISUAL SISWA KELAS IV SDN PURWOYOSO 01 KOTA SEMARANG

0 8 306

PENERAPAN METODE MIND MAPPING BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV B SDN WONOSARI 03 KOTA SEMARANG

5 21 219

PENERAPAN MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER BERBANTUAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN PURWOYOSO 01 KOTA SEMARANG

0 7 230

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN CTL PADA SISWA KELAS VC SDN PURWOYOSO 03 SEMARANG

0 9 255

PENERAPAN MODEL SIKLUS BELAJAR BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IVA SDN KALIBANTENG KIDUL 01 KOTA SEMARANG

0 5 407

MODEL NUMBER HEAD TOGETHER BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS IVB SDN PURWOYOSO 03 SEMARANG

0 17 319

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN AUDIOVISUAL SISWA KELAS V SDN PURWOYOSO 01 KOTA SEMARANG

1 17 287