Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial

2.1.3. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial

2.1.3.1. Pengertian IPS Istilah Ilmu Pengetahuan Sosial sebenarnya sudah melekat pada diri masing- masing individu dengan kadar yang berbeda sejak lahir, namun secara formal baru dikenal setelah memasuki jenjang pendidikan formal. Hidayati 2008: 1.19 hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial IPS adalah telaah tentang manusia dan dunianya. Manusia sebagai makhluk sosial selalu hidup bersama dengan sesamanya. Dalam kehidupannya manusia harus mengahadapi tantangan- tantangan yang berasal dari lingkungannya maupun sebagai hidup bersama. IPS memandang manusia dari berbagai sudut pandang. IPS merupakan bidang studi utuh yang tidak terpisah-pisah dalam kotak-kotak disiplin ilmu yang ada, artinya bahwa bidang studi IPS tidak mengenal adanya pelajaran geografi, ekonomi, sejarah terpisah, melainkan semua dipadukan menjadi satu bernama IPS, dikarenakan mata pelajaran tersebut mempunyai ciri – ciri yang sama. Ilmu pengetahuan sosial atau IPS menurut Somantri dalam Sapriya, 2014: 11 adalah seleksi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan. Saidiharjo dalam Taneo, 2010: 1.8, IPS merupakan hasil kombinasi atau perpaduan dari sejumlah mata pelajaran seperti geografi, ekonomi, sejarah, antropologi, dan politik. Mata pelajaran tersebut mempunyai ciri-ciri yang sama, oleh karena itu dipadukan menjadi satu bidang studi yaitu Ilmu Pengetahuan Sosial IPS. Peneliti menyimpulkan, IPS melihat bagaimana manusia hidup bersama dengan sesamanya, dengan tetangganya dari lingkungan dekat sampai yang jauh. Bagaimana keserasian hidup dengan lingkungannya baik dengan sesama manusia maupun lingkungan alamnya. Bagaimana mereka melakukan aktivitas untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan kata lain bahan kajian atau bahan belajar IPS adalah manusia dan lingkungannya. 2.1.3.2. Tujuan IPS Tujuan pembelajaran IPS menurut BSNP 2007: 175, agar peserta didik: 1 memiliki kemampuan mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya; 2 memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial; 3 memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai social, dan kemanusiaan; 4 memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dan berkompetisi dalam masyarakat, di tingkat lokal, nasional, dan global. Tujuan utama pengajaran IPS adalah untuk memperkaya dan mengembangkan kehidupan anak didik dengan mengembangkan kemampuan dalam lingkungannya dan melatih anak didik untuk menempatkan dirinya dalam masyarakat yang demokratis, serta menjadikan negaranya sebagai tempat hidup yang lebih baik Taneo 2010: 1.27. Tujuan pendidikan IPS menurut Nursid Sumaatmadja dalam Hidayati 2008: 1.24 adalah “membina anak didik menjadi warga negara yang baik, yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kepedulian social yang berguna bagi dirinya serta bagi masyarakat dan negara”. IPS memberikan kesempatan kepada anak untuk memiliki kemampuan menyelidiki inkuiri untuk menemukan ideide, konsep-konsep baru sehingga mereka mampu melakukan perspektif untuk masa yang akan datang. Sikap belajar tersebut diarahkan pada pengembangan motivasi untuk mengetahui, berimaginasi, minat belajar, kemampuan merumuskan masalah, dan hipotesis pemecahannya, keinginan melanjutkan eksplorasi IPS sampai ke luar kelas, dan kemampuan menarik kesimpulan berdasarkan data. Melalui pengajaran IPS, diharapkan siswa dapat memiliki sikap peka dan tanggap untuk bertindak secara rasional dan bertanggung jawab dalam memecahkan masalah-masalah sosial yang dihadapi dalam kehidupannya. 2.1.3.3. Karakteristik IPS Karakteristik mata pelajaran IPS berbeda dengan disiplin ilmu lain yang bersifat monolitik. Sadeli dalam Hidayati 2008: 1-26 menyatakan bahwa bidang studi IPS merupakan gabungan ilmu-ilmu sosial yang terintegrasi atau terpadu. Pengertian terpadu, bahwa bahan atau materi IPS diambil dari Ilmu-ilmu Sosial yang dipadukan dan tidak terpisah-pisah dalam kotak disiplin ilmu. Karena IPS terdiri dari disiplin Ilmu-ilmu Sosial, dapat dikatakan bahwa IPS itu mempunyai ciri-ciri khusus atau karakterisitik tersendiri yang berbeda dengan bidang studi lainnya. Karakteristik IPS, dapat dilihat dari berbagai pandangan. Berikut ini dikemukakan karakteristik IPS dilihat dari materi dan strategi penyampaiannya. 2.1.3.3.1. Materi IPS Dilihat dari sudut materi mempelajari IPS pada hakekatnya adalah menelaah interaksi antara individu dan masyarakat dengan lingkungan fisik dan sosial-budaya. Materi IPS digali dari segala aspek kehidupan praktis sehari-hari di masyarakat. Menurut Mulyono dalam Hidayati, 2008: 1.26 ada beberapa sumber materi IPS meliputi: 1 segala sesuatu atau apa saja yang ada dan terjadi di sekitar; 2 kegiatan manusia; 3 lingkungan geografi dan budaya; 4 kehidupan masa lampau, perkembangan kehidupan manusia, sejarah yang dimulai dari sejarah lingkungan terdekat sampai yang terjauh, tentang tokoh-tokoh, dan kejadian-kejadian yang besar; 5 anak sebagai sumber materi. Materi IPS yang dikaji dalam penelitian ini yaitu persiapan kemerdekaan Indonesia. Dengan rincian pembahasan sebagai berikut. 1. Usaha Bangsa Indonesia Memperoleh Kemerdekaan. 1 Pembentukan BPUPKI. 2 Pembentukan PPKI. 3 Peristiwa Rengasdengklok. 4 Perumusan Teks Proklamasi. 5 Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945. 2. Sidang-Sidang BPUPKI dan PPKI proses perumusan dasar negara. 1 Pada tanggal 29 Mei-1 Juni 1945 diselenggarakan sidang BPUPKI yang pertama. 2 Tanggal 10-16 Juli 1945 sidang kedua BPUPKI. 3 Sidang PPKI pertama tanggal 18 Agustus 1945 mengesahkan rumusan dasar negara Indonesia dalam pembukaan UUD 1945. 3. Tokoh-tokoh yang Berperan Dalam Kemerdekaan. Tokoh-tokoh yang berperan dalam kemerdekaan yaitu: 1 Ir. Soekarno; 2 Drs. Moh. Hatta; 3 Ahmad Soebarjo;4 Ibu Fatmawati; 5Sutan Syahrir; 6 Laksamana Maeda; 7 Sukarni; 8 Sayuti Melik; 9 Dr. KRT. Radjiman Wedyodiningrat. 4. Menghargai Jasa-Jasa Pahlawan. Ada beberapa cara mengenang dan menghormati jasa para pahlawan, di antaranya sebagai berikut. 1 Pada waktu upacara di sekolah atau di kantor, dilakukan acara mengheningkan cipta yang tujuannya untuk mengenang jasa para pahlawan. 2 Melakukan ziarah ke Taman Makam Pahlawan dan mendoakan semoga arwahnya diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa. 3 Meneladani semangat perjuangan para pahlawan dalam kehidupan sehari-hari. 4 Mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang positif dan membangun Indonesia supaya lebih maju Syamsiyah, 2008: 99. 2.1.3.3.2. Strategi Penyampaian Pengajaran IPS. Dilihat dari strategi penyampaian pengajaran IPS, sebagian besar adalah didasarkan pada suatu tradisi, yaitu materi disusun dalam urutan: anak diri sendiri, keluarga, masyarakattetangga, kota, region, negara, dan dunia. Masyarakat dan lingkungannya, selain menjadi sumber materi IPS sekaligus juga menjadi laboratoriumnya. Pengetahuan konsep, teori-teori IPS yang diperoleh anak di dalam kelas dapat dicocokkan sekaligus diterapkan dalam kehidupannya sehari-hari di lingkungan masyarakat Hidayati, 2008: 1.27. 2.1.3.3.3. Ruang Lingkup IPS Kurikulum Pengetahuan Sosial SD dan MI, ruang lingkup mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial meliputi aspek KTSP 2006: 1 sistem sosial dan budaya; 2 manusia, tempat, dan lingkungan; 3 perilaku ekonomi dan kesejahteraan; 4 waktu, keberlanjutan, dan perubahan; 5 sistem berbangsa dan bernegara. Penelitian ini menekankan pada ruang lingkup waktu dan sistem bernegara yang menerangkan tentang usaha-usaha persiapan kemerdekaan. Materi ini merupakan kejadian yang telah terjadi di masa lampau, yaitu pada tahun 1945, serta menerangkan awal mula kemerdekaan Negara Indonesia yang ditandai oleh pembacaaan Naskah Proklamasi. 2.1.3.3.4. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar Pendidikan IPS SD disajikan dalam bentuk synthetic science, karena basis dari disiplin ini terletak pada fenomena yang telah diobservasi di dunia nyata. Konsep, generalisasi, dan temuan-temuan penelitian dari synthetic science ditentukan setelah diobservasi, dan diungkapkan secara filosofis. Para peneliti menggunakan logika, analisis, dan keterampilan skills lainnya untuk melakukan inkuiri terhadap fenomena secara sistematik Winataputra, 2004: 1.39. Sardjiyo 2008: 1.28 tujuan pendidikan IPS di SD sebagai berikut. 1 Membekali anak didik dengan pengetahuan sosial yang berguna dalam kehidupannya kelak di masyarakat. 2 Membekali anak didik dengan kemampuan mengidentifikasi, menganalisis dan menyusun alternatif pemecahan masalah sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat. 3 Membekali anak didik dengan kemampuan berkomunikasi dengan sesama warga masyarakat dan berbagai bidang keilmuan serta bidang keahlian. 4 Membekali anak didik dengan kesadaran, sikap mental yang positif dan keterampilan terhadap pemanfaatan lingkungan hidup yang menjadi bagian dari kehidupan tersebut. 5 Membekali anak didik dengan kemampuan mengembangkan pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembangan kehidupan, masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi. Karakteristik yang dapat diidentifikasi pada siswa SD berdasarkan kelas- kelas yang terdapat di SD. Hidayati 2008: 1.29 karakteristik anak SD sebagai berikut. 1. Karakteristik pada Masa Kelas Rendah SD Kelas 1,2, dan 3. 1 Ada hubungan kuat antara keadaan jasmani dan prestasi sekolah 2 Suka memuji diri sendiri. 3 Apabila tidak dapat menyelesaikan sesuatu, hal itu dianggapnya tidak penting. 4 Suka membandingkan dirinya dengan anak lain dalam hal yang menguntungkan dirinya. 5 Suka meremehkan orang lain. 2. Karakteristik pada Masa Kelas Tinggi SD Kelas 4,5, dan 6. 1 Perhatianya tertuju pada kehidupan praktis sehari-hari. 2 Ingin tahu, ingin belajar, dan realistis. 3 Timbul minat pada pelajaran-pelajaran khusus. 4 Anak memandang nilai sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi belajarnya di sekolah. Disimpulkan bahwa pembelajaran IPS di Sekolah Dasar merupakan fenomena yang telah diobservasi di dunia nyata yang disajikan dalam bentuk synthetic science. Pendidikan IPS di Sekolah Dasar tersebut mempunyai tujuan untuk membekali peserta didik agar memiliki pengetahuan dan dapat mengembangkan pengetahuan tersebut dalam lingkungan masyarakat. Sedangkan ruang lingkup ilmu pengetahuan mencakup manusia hubungannya dengan masalah sosial dan gejala sosial di masyarakat.

2.1.4. Model Pembelajaran Kooperatif

Dokumen yang terkait

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Time Token Arends Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Terpadu (Quasi Eksperimen di SMPN 87 Jakarta)

0 8 204

PENERAPAN MODEL TERPADU TIME TOKEN ARENDS DAN STAD BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS KELAS V SDN TAMBAKAJI 02 SEMARANG

0 31 319

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VA SDN PURWOYOSO 03 KOTA SEMARANG

0 17 229

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN AUDIOVISUAL SISWA KELAS IV SDN PURWOYOSO 01 KOTA SEMARANG

0 8 306

PENERAPAN METODE MIND MAPPING BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV B SDN WONOSARI 03 KOTA SEMARANG

5 21 219

PENERAPAN MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER BERBANTUAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN PURWOYOSO 01 KOTA SEMARANG

0 7 230

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN CTL PADA SISWA KELAS VC SDN PURWOYOSO 03 SEMARANG

0 9 255

PENERAPAN MODEL SIKLUS BELAJAR BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IVA SDN KALIBANTENG KIDUL 01 KOTA SEMARANG

0 5 407

MODEL NUMBER HEAD TOGETHER BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS IVB SDN PURWOYOSO 03 SEMARANG

0 17 319

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN AUDIOVISUAL SISWA KELAS V SDN PURWOYOSO 01 KOTA SEMARANG

1 17 287