4 Mengidentifikasi kesulitan yang dialami siswa dalam menyelesaikan
masalah pada materi. 5
Mendata siswa yang telah mampu menyelesaikan soal evaluasi dan mampu mendapatkan nilai diatas kriteria ketuntasan belajar.
6 Menyimpulkan hasil dari pelaksanaan siklus ketiga, jika tujuan PTK
belum tercapai, maka dilanjutkan pada siklus berikutnya dengan mengacu pada hasil siklus sebelumnya.
3.3 SUBJEK PENELITIAN
Subyek penelitian yang akan peneliti kaji adalah guru dan siswa kelas VC sebanyak 41 siswa terdiri dari 23 siswa laki laki dan 18 siswa perempuan.
Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada semester II tahun pelajaran 2014 2015 pada siswa kelas VC SDN Purwoyoso 03 Kota Semarang.
3.4 TEMPAT PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Purwoyoso 3, jalan Sriwibowo III Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang.
3.5 VARIABEL PENELITIAN
Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1
Keterampilan guru dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan model Time Token berbantuan audiovisual.
2 Aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan model Time
Token berbantuan audiovisual. 3
Hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan model Time Token berbantuan audiovisual.
3.6 DATA DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA
3.6.1 Sumber Data
Arikunto,dkk 2014: 129 sumber data merupakan subyek dimana data tersebut dapat diperoleh, dan diambil dari sumber yang tepat dan akurat. Dalam
PTK ini sumber data yang dikaji adalah sebagai berikut. 7.6.1.1
Guru Peneliti akan mendapatkan sumber data guru berasal dari lembar observasi
keterampilan mengajar guru yang dilakukan secara sistematis selama pembelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran Time Token
berbantuan audiovisual. 7.6.1.2
Siswa Sumber data siswa diperoleh dari lembar observasi pengamatan aktivitas
siswa dan hasil evaluasi yang diperoleh secara sistematik selama pelaksanaan siklus pertama sampai siklus ketiga selesai.
7.6.1.3 Data dokumen
Sumber data dokumen berasal dari data awal hasil tes sebelum maupun setelah dilaksanakan tindakan, hasil pengamatan, catatan lapangan selama proses.
Selain itu proses kegiatan pembelajaran dapat dilihat melalui foto dan video yang diambil selama pelaksanaan tindakan dengan menggunakan model pembelajaran
Time Token berbantuan audiovisual.
7.6.1.4 Catatan Lapangan
Penelitian ini juga menggunakan sumber data yang berupa catatan lapangan berasal dari temuan selama proses pembelajaran menggunakan model
pembelajaran Time Token berbantuan audiovisual.
3.6.2 Jenis Data
3.6.2.1 Data Kuantitatif Data kuantitatif diwujudkan dengan hasil belajar nilai siswa dalam
pelajaran. Data Kuantitatif adalah data yang berbentuk bilangan Herrhyanto, 2008:1.3. Data kuantitatif data penelitian ini diwujudkan dengan hasil belajar
siswa kelas VC pada pembelajaran IPS yang diperoleh dari hasil tes evaluasi setelah kegiatan pembelajaran berlangsung.
3.6.2.2 Data Kualitatif Arikunto 2014: 131 Data kualitatif yaitu data yang berupa informasi
berbentuk kalimat yang memberikan gambaran tentang ekspresi peserta didik yang berkaitan dengan tingkat pemahaman terhadap suatu mata pelajaran
kognitif pandangan atau sikap afektif, aktivitas peserta didik mengikuti pelajaran, perhatian antusias dalam belajar, kepercayaan diri, motivasi belajar,
dapat dianalisis secara kualitatif. Data kualitatif diperoleh dari hasil pengamatan observasi dengan
menggunakan lembar pengamatan keterampilan guru, aktivitas siswa, hasil belajar ranah afektif dan psikomotorik, catatan lapangan, dokumentasi berupa foto dan
video selama proses pembelajaran dengan model pembelajaran Time Token
berbantuan audiovisual yang diklasifikasikan menjadi: sangat baik SB, baik B, cukup C, dan kurang K.
3.6.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah teknik tes, dan teknik nontes berupa observasi, dokumentasi, dan catatan lapangan.
3.6.3.1 Teknik Tes Tes adalah urutan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan
untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang
dimiliki individu
atau kelompok
guna pencapaian
prestasi Arikunto, 2010: 266.
Teknik tes dalam penilitian ini digunakan untuk mengukur kemampuan dasar dan pencapaian hasil belajar siswa. Untuk teknik tes alat pengumpulan data
berupa tes formatif. Tes formatif diberikan kepada siswa secara individu untuk mengetahui kemampuan kognitif siswa terhadap materi IPS yang telah diajarkan.
3.6.3.2 Teknik Non Tes Teknik nontes merupakan teknik asesmen atau evaluasi proses dan hasil
belajar peserta didik dilakukan tanpa menggunakan tes atau ujian, tetapi dengan mengadakan observasi atau pengamatan, melakukan wawancara, menyebar
angket, dan lain-lain Poerwanti, 2008: 3.19. Teknik nontes pada penelitian ini menggunakan alat pengumpulan data
berupa observasi, dokumentasi dan catatan lapangan.
3.6.3.2.1. Observasi
Observasi adalah mengamati dengan suatu tujuan, dengan menggunakan berbagai teknik untuk merekam atau memberi kode pada apa yang diamati
Poerwanti dkk, 2008: 3.22. Peneliti beserta tim kolaborasi menggunakan lembar observasi keterampilan guru, aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa ranah
afektif dan psikomotorik dalam pembelajaran IPS menggunakan model
pembelajaran Time Token berbantuan audiovisual.
3.6.3.2.2. Dokumentasi
Dokumentasi, dari asal kata dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Didalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda
tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya Arikunto, 2011: 158.
Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data nama-nama siswa yang menjadi subyek dalam penelitian ini dan untuk memperoleh data nilai
ulangan siswa pada materi sebelumnya. Nilai tersebut digunakan untuk mengetahui besarnya peningkatan yang dialami siswa. Peneliti juga menggunakan
dokumentasi berupa video dan foto untuk mengetahui kembali gambaran aktivitas yang sudah dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
3.6.3.2.3. Catatan Lapangan
Catatan lapangan berisi catatan berbagai temuan guru selama proses
tindakan dilakukan Sanjaya, 2009: 98. Dalam penelitian ini catatan lapangan berasal dari catatan selama proses pembelajaran berupa data keterampilan guru
dan aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran IPS dengan menggunakan
model pembelajaran Time Token berbantuan audiovisual. Catatan lapangan ini digunakan untuk memperkuat data yang diperoleh dalam observasi dan sebagai
masukan guru dalam melakukan refleksi.
3.7 TEKNIK ANALISIS DATA
Teknik analisis data yang digunakanantara lain.
3.7.1 Data Kuantitatif
Data kuantitatif pada penelitian ini berupa hasil belajar kognitif di analisis dengan menggunakan teknik analisis statistik deskriptif dengan menentukan
mean, median, modus, nilai terendah dan tertinggi serta ketuntasan belajar secara individual maupun klasikal dan ditampilkan dalam bentuk persentase.
Analisis tingkat keberhasilan atau ketuntasan belajar siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung pada setiap siklusnya. Adapun rumusnya adalah
sebagai berikut : 1
Data hasil belajar siswa di analisis dengan menggunakan rumus: N =
� �
� 100skala 0-100 Keterangan: N = Nilai
B = Skor yang diperoleh St = Skor maksimal Poerwanti, 2008: 6.17
2 Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar secara klasikal, digunakan
rumus sebagai berikut: P=
∑ � � �
� ∑ �
ℎ �
x 100 Keterangan :
P : Presentase siswa yang tuntas Aqib, 2010: 41
3 Data nilai rata-rata kelas di analisis dengan rumus:
x =
∑� ∑�
Keterangan: X = nilai rata-rata ∑X = jumlah semua nilai siswa
∑N = jumlah siswa
Aqib, 2010: 40
Hasil perhitungan dikonsultasikan dengan kriteria ketuntasan belajar siswa di SDN Purwoyoso 03 Kota Semarang dengan KKM klasikal dan individual yang
dikelompokkan kedalam dua kategori tuntas dan tidak tuntas, dengan kriteria sebagai berikut.
Tabel 3.1
Kriteria Ketuntasan Belajar
Kriteria Ketuntasan
individu Persentase ketuntasan
klasikal Aqib, 2010: 41 Kualifikasi
≥ 70 ≥ 80
Tuntas 70
80 Tidak Tuntas
KKM mata pelajaran IPS di SDN Purwoyoso 03 Kota Semarang
3.7.2 Data Kualitatif
Arikunto 2014: 131, data kualitatif adalah data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang memberi gambaran tentang ekspresi siswa tentang tingkat
pemahaman terhadap suatu mata pelajaran kognitif, pandangan atau sikap siswa terhadap metode belajar yang baru afektif. Data kualitatif diperoleh dari hasil
observasi aktivitas siswa dan keterampilan guru dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran Time Token berbantuan audiovisual.
Sedangkan hasil catatan lapangan dipaparkan dalam kalimat yang dipisahkan menurut kriteria untuk memperoleh kesimpulan. Menurut Poerwanti, dkk 2008:
6.9 memaparkan cara pengolahan data skor aktivitas siswa dan keterampilan guru adalah sebagai berikut.
1 Menghitung skor terendah.
2 Menghitung skor tertinggi.
3 Mencari median dengan rumus.
M
e
=
+
4 Membagi rentang skor menjadi empat kategori sangat baik, baik, cukup,
kurang dengan nilai median sebagai skor tertinggi dalam kategori cukup. Dari perhitungan tersebut, maka dibuat tabel kriteria ketuntasan untuk
menentukan kriteria ketuntasan pada keterampilan guru dan aktivitas siswa
sebagai berikut
Tabel 3.2
Kriteria Ketuntasan Keterampilan Guru
Kriteria Keterampilan Guru
Kategori Nilai
Ketuntasan
27 ≤ skor ≤ 36
Sangat baik A
Tuntas 18
≤ skor 27 Baik
B Tuntas
9 ≤ skor 18
Cukup C
Tidak Tuntas 0 ≤ skor 9
Kurang D
Tidak Tuntas
Tabel tersebut diperoleh dari skor tiap indikator keterampilan guru dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran Time Token
berbantuan audiovisual dengan rincian perhitungan sebagai berikut.
Skor maksimal = 9 x 4 = 36 Skor minimal = 9 x 0 = 0
Median M
e
=
+
=
6+
= 18
Poerwanti, 2008: 6.9
Tabel 3.3
Kriteria Ketuntasan Aktivitas Siswa
Kriteria Aktivitas Siswa Kategori
Nilai Ketuntasan
21 ≤ skor ≤ 28
Sangat baik A
Tuntas 14
≤ skor 21 Baik
B Tuntas
7 ≤ skor 14
Cukup C
Tidak Tuntas 0 ≤ skor 7
Kurang D
Tidak Tuntas
Tabel tersebut diperoleh dari perhitungan skor tiap indikator aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS menggunakan model pembelajaran Time Token
berbantuan audiovisual dengan rincian sebagai berikut. Skor maksimal = 7 x 4 = 28
Skor minimal = 7 x 0 = 0 Median M
e
=
+
=
8+
= 14
Poerwanti, 2008: 6.9
Tabel 3.4
Kriteria Ketuntasan Hasil Belajar Ranah Afektif
Kriteria Hasil Belajar Siswa Ranah Afektif
Kategori Nilai
Ketuntasan
12 ≤ skor ≤ 16
Sangat baik A
Tuntas 8
≤ skor 12 Baik
B Tuntas
5 ≤ skor 8
Cukup C
Tidak Tuntas 0 ≤ skor 5
Kurang D
Tidak Tuntas
Tabel tersebut diperoleh dari perhitungan skor tiap indikator hasil belajar siswa ranah afektif dalam pembelajaran IPS menggunakan model pembelajaran
Time Token berbantuan audiovisual dengan rincian perhitungan sebagai berikut. Skor maksimal = 4 x 4 = 16
Skor minimal = 4 x 0 = 0 Median M
e
=
+
=
6+
= 8
Poerwanti, 2008: 6.9
Tabel 3.5
Kriteria Ketuntasan Hasil Belajar Ranah Psikomotorik
Kriteria Hasil Belajar Siswa Ranah
Psikomotorik Kategori
Nilai Ketuntasan
12 ≤ skor ≤ 16
Sangat baik A
Tuntas 8
≤ skor 12 Baik
B Tuntas
4 ≤ skor 8
Cukup C
Tidak Tuntas 0 ≤ skor 4
Kurang D
Tidak Tuntas
Tabel tersebut diperoleh dari perhitungan skor tiap indikator hasil belajar siswa ranah psikomotorik dalam pembelajaran IPS menggunakan model
pembelajaran Time Token berbantuan audiovisual dengan rincian perhitungan sebagai berikut.
Skor maksimal = 4 x 4 = 16 Skor minimal = 4 x 0 = 0
Median M
e
=
+
=
6+
= 8
Poerwanti, 2008: 6.9
3.8 INDIKATOR KEBERHASILAN
Penerapan model Time Token berbantuan audiovisual pada pembelajaran IPS dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dengan indikator sebagai berikut.
1 Terjadi peningkatan keterampilan guru dalam pembelajaran IPS dengan
menerapkan model Time Token berbantuan audiovisual dengan kriteria sekurang-kurangnya baik 19
≤ skor 27. 2
Terjadi peningkatan aktivitas siswa pada pembelajaran IPS menggunakan model pembelajaran
Time Token
berbantuan audiovisual dengan kriteria sekurang-kurangnya baik
15 ≤ skor ≤ 21.
3
Hasil belajar siswa kelas V SDN Purwoyoso 03 Kota Semarang dalam pembelajaran IPS mengalami ketuntasan belajar individual sebesar
70 dan
k
etuntasan klasikal sekurang-kurangnya sebesar 80.
BAB V PENUTUP
5.1 SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian pada pembelajaran IPS menggunakan model Time Token berbantuan audiovisual pada siswa kelas VC SDN Purwoyoso 03
Kota Semarang, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Keterampilan guru dalam pembelajaran IPS menggunakan model Time
Token berbantuan audiovisual menunjukkan adanya peningkatan. Pada siklus I jumlah skor yang diperoleh sebesar 21 dengan kriteria baik, jumlah skor pada
siklus II meningkat menjadi 27 dengan kriteria baik, dan jumlah skor 34 dengan kriteria sangat baik pada siklus III. Hasil penelitian tersebut telah mencapai
indikator keberhasilan, dengan kriteria sekurang-kurangnya baik pada pembelajaran IPS menggunakan model Time Token berbantuan audiovisual.
Aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS menggunakan model Time Token berbantuan audiovisual menunjukkan adanya peningkatan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS pada siklus I mendapatkan jumlah skor 15,02 dengan rata-rata 2,15 dan kriteria baik, jumlah
skor meningkat pada siklus II menjadi 19,66 dengan rata-rata 2,81 dan kriteria baik, serta jumlah skor 22,85 dengan rata-rata 3,27 dan kriteria sangat baik pada
siklus III. Hasil penelitian tersebut telah mencapai indikator keberhasilan, dengan kriteria sekurang-kurangnya baik pada pembelajaran IPS menggunakan model
Time Token berbantuan audiovisual.
221