7 Astrini, yang berjudul: “Penerapan Model Kooperatif Tipe Snowball
Throwing dengan Media Audio Visual dalam Peningkatan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas V SD Negeri Dondong 02 Tahun Ajaran 2013 2014”.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa: terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I diperoleh data bahwa ketuntasan hasil belajar siswa
mencapai 56,1. Pada siklus II, persentase meningkat menjadi 88,5. Pada siklus III, ketuntasan hasil belajar meningkat menjadi 97,2. Jadi penerapan
media Audio Visual berhasil meningkatkan hasil belajar siswa, ditandai dengan peningkatan ketuntasan klasikal dari siklus I sampai siklus III,
sehingga penelitian tersebut dapat dijadikan pendukung penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan model
pembelajaran Time Token dan media audiovisual menunjukkan adanya peningkatan kualitas pembelajaran. Selanjutnya kajian empiris tersebut menjadi
landasan peneliti untuk memperkuat peneliti melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “Penerapan Model Time Token Berbantuan Audiovisual untuk
Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPS Siswa Kelas VC SDN Purwoyoso 03 Kota Semarang”
2.1 Kerangka Berfikir
Hasil refleksi dengan kolaborator di kelas VC SDN Purwoyoso 03 Kota Semarang menunjukkan bahwa kualitas pembelajaran IPS yang berlangsung
belum optimal. Guru belum menerapkan model pembelajaran yang menuntut siswa untuk berkontribusi secara merata. Di sisi lain guru belum memanfaatkan
media yang mampu menarik perhatian siswa sehingga pembelajaran IPS dianggap
sebagai pelajaran yang membosankan, sehingga siswa kurang memahami materi pelajaran IPS yang telah disampaikan guru. Sebagian siswa tidak ikut
memberikan kontribusi baik saat diberikan kesempatan oleh guru maupun saat diskusi kelompok.
Peneliti berusaha
mencari pemecahan
masalahnya yaitu
dengan menggunakan model pembelajaran Time Token berbantuan audiovisual pada
pembelajaran IPS. Model pembelajaran Time Token memastikan bahwa setiap siswa mendapat kesempatan yang sama untuk berperan serta dalam kelompoknya.
Sedangkan media audiovisual adalah media yang mengandung unsur suara dan unsur gambar, dapat memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat
verbalistis dalam bentuk kata-kata, tertulis atau lisan belaka sehingga memudahkan siswa untuk menyerap materi yang disajikan guru. Dengan
penggunaan model pembelajaran yang tepat dan media pembelajaran yang efektif dapat terjadi perubahan keaktifan dan hasil belajar siswa khususnya pada siswa
kelas VC SDN Purwoyoso 03 Kota Semarang.
Bagan 2.1 Bagan Kerangka Berfikir
Kondisi Awal
Pelaksanaan Tindakan
Kondisi Akhir
Kualitas pembelajaran IPS belum optimal, ditandai dengan: 1.
Keterampilan guru dalam pembelajaran IPS:
1 Kemampuan guru dalam menerapkan model pembelajaran masih kurang
serta kesulitan dalam pengelolaan kelas 2
kurang optimal dalam memanfaatkan media. 3
Belum ada pemerataan kesempatan kepada siswa untuk ikut berkontribusi pada saat pembelajaran berlangsung.
2. Aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS:
1 Siswa tidak aktif bertanya
2 Partisipasi siswa dalam diskusi masih kurang
3 Sebagian besar siswa tidak memperhatikan saat pembelajaran
3. Hasil Belajar IPS:
Belum tercapainya KKM 70 dan ketuntasan klasikal siswa hanya 48
Penerapan Model Pembelajaran Time Token Berbantuan Audiovisual
dalam Pembelajaran IPS:
1 Siswa mengamati slide dan video yang berhubungan dengan materi.
2 Siswa dan guru melakukan tanya jawab mengenai slide suaravideo
yang ditayangkan. 3
Siswa berkelompok, sebelum kelompok memulai tugasnya, setiap siswa dalam masing-masing kelompok mendapatkan dua atau tiga buah kupon
bicara dengan waktu ±30 detik per kupon jumlah kupon bergantung pada sukar tidaknya tugas yang diberikan.
4 Setiap kali seorang siswa berbicara atau mengeluarkan pendapat, siswa
harus meletakkan di tengah-tengah meja kelompok. 5
Jika kupon yang dimiliki seorang siswa habis, dia tidak boleh bicara lagi sampai semua temannya juga menghabiskan kupon mereka.
6 Jika semua kupon telah habis, sedangkan tugas belum selesai, kelompok
boleh mengambil kesempatan untuk membagi kupon lagi dan mengulangi prosedur kembali.
7 Siswa mengamati PPT yang berisikan tentang materi diskusi.
Kualitas pembelajaran IPS meningkat, ditandai dengan: 1.
Keterampilan guru dalam pembelajaran IPS:
1 Kemampuan guru dalam menerapkan model pembelajaran tertentu
sudah meningkat serta dapat mengelola kelas dengan baik. 2
Sudah optimal dalam memanfaatkan media. 3
Sudah ada pemerataan kesempatan kepada siswa untuk ikut berkontribusi pada saat pembelajaran berlangsung.
2. Aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS:
1 Siswa menjadi aktif bertanya
2 Partisipasi siswa dalam diskusi sudah meningkat
3 Sebagian besar siswa sudah memperhatikan saat pembelajaran
3. Hasil belajar IPS:
Sudah tercapainya KKM 70 dan ketuntasan klasikal siswa sebesar 80
2.2 Hipotesis Tindakan